Cara Menyapih Anak Berhenti ASI Setelah Usia 2 Tahun
Sementara biarkan dulu jika anak mengisap jempol sebagai pengganti puting mama
5 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa itu menyapih? Apakah anak mama sudah waktunya untuk disapih?
Menyapih adalah menghentikan anak menyusu langsung melalui payudara mama. Biasanya tindakan ini dilakukan setelah anak berusia dua tahun. Menyapih mungkin menjadi tantangan tersendiri untuk Mama, ini menjadi masa yang paling emosional bagi Mama dan si Kecil.
Idealnya, bayi menerima Air Susu Ibu (ASI) dari sejak lahir. ASI diberikan sampai usianya kurang lebih enam bulan sebagai ASI eksklusif, baru setelahnya diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi.
Namun ketika usia mencapai dua tahun, si Kecil harus disapih supaya Mama bisa melihat perkembangannya mengenal makanan padat.
Tidak jarang Mama terkadang tak tega untuk menyapih si Kecil, sehingga ketika sudah berumur lebih dari dua tahun, si Kecil belum bisa lepas dari menyusu secara langsung.
Apakah Mama berencana menyapih si Kecil dalam waktu dekat? Berikut ini Popmama.com telah merangkum cara menyapih anak berhenti ASI setelah usia 2 tahun, yuk simak!
1. Menyapih anak dengan menawarkan botol susu
Jika biasanya anak minum ASI langsung dari payudara mama, maka cobalah untuk mulai menawarkannya minum melalui botol susu. Botol susu bisa diisi ASI ataupun susu formula.
Cara sederhananya dengan mengoleskan beberapa tetes ASI di bibir ataupun lidahnya, tujuannya supaya ia bisa menerima botol susu layaknya ketika ia sedang minum ASI langsung dari payudara mama.
Meskipun sulit, namun ini juga harus dibiasakan, Ma. Hal yang mungkin perlu Mama ingat salah satunya ialah tidak mencampur ASI dengan susu formula.
2. Persingkat waktu menyusu anak
Jika si Kecil ternyata belum bisa beradaptasi dengan menggunakan botol susu dan masih ingin minum ASI melalui payudara, cobalah untuk mempersingkat waktu menyusunya.
Misalnya saja jika sebelumnya anak menyusu selama 10 menit, Mama bisa persingkat menjadi 5 menit saja. Dengan begitu, anak akan mulai terbiasa dengan waktu menyusu yang sebentar.
Lama-kelamaan durasi menyusu semakin dipersingkat dan berhenti total.
Jika saat kondisi tersebut anak belum mau berhenti, alihkan perhatiannya dengan hal lain. Cara menyapih anak yang seperti ini seringkali berhasil jika diterapkan pada si Kecil yang super aktif.
Mereka tertarik dengan gagasan kegiatan baru yang membuatnya ingin mencoba-dan mencoba lagi sehingga lupa untuk menyusu ASI pada mamanya.
Editors' Pick
3. Lakukan komunikasi yang baik dengan anak
Jangan meragukan komunikasi dengan anak, Ma! Apalagi saat kondisi ingin menyapih ASI. Walaupun mereka masih kecil, namun dengan membiasakan komunikasi yang baik akan mengajarkan mereka untuk memahami kondisi yang sedang berusaha Mama sampaikan. Salah satunya ketika Mama ingin menyapihnya.
Mama bisa memberinya pengertian bahwa di usianya yang sekarang sudah tidak bisa lagi meminum susu langsung dari payudara mama. Semakin lama, ia semakin besar, sehingga mulai dibiasakan untuk minum dari botol saja.
4. Menunda waktu ketika anak ingin menyusu
Walaupun mungkin saat menyapih Mama akan menghadapi anak berontak dan sebagainya, tapi menunda waktu menyusu untuk mereka merupakan salah satu cara menyapih yang bisa pelan-pelan Mama diterapkan.
Tunda waktu dengan mengalihkannya untuk melakukan aktivitas yang lain, bermain misalnya. Atau ketika ia ingin menyusu di sore hari, katakan pada si Kecil kalau ia baru bisa menyusu di malam hari.
Meskipun nanti si Kecil mungkin merengek tidak ada hentinya, yakinkan ia seolah-olah Mama akan memberinya ASI sesuai waktunya.
Trik ini seperti halnya memberikan harapan pada anak, tapi tidak apa-apa Ma, proses menyapih memang harus menggunakan banyak trik agar berhasil.
Menunda tidak ada masalah selama anak tetap merasa kenyang dari makanan dan minuman lainnya yang juga sama bergizinya ya, Ma.
5. Mulai menidurkan anak tanpa menyusui ASI secara langsung
Mama pasti sudah tahu, sebagian anak akan cepat terlelap ketika ia menyusu terlebih dahulu. Nah, ketika Mama ingin menyapihnya, Mama bisa pelan-pelan untuk membiasakan ia tertidur tanpa menyusu.
Mama bisa menggantikan kegiatan menyusu anak dengan menepuk-nepuk pelan pantatnya atau mengusap halus punggungnya. Berikan kenyamanan lain yang bisa menenangkan si Kecil tanpa harus menyusu.
Cara lain yang bisa Mama lakukan di situasi ini bisa juga dengan membacakan dongeng sambil memeluknya. Supaya meskipun sedang tidak menyusu, si Kecil tetap merasakan kedekatan dengan Mama.
6. Biarkan anak melakukan apa yang diinginkan
Salah satu menyapih anak dengan mengikuti apa yang diinginkan anak. Maksudnya ialah jika anak mencari pelarian seperti mengisap jempolnya sebagai ganti puting mama, biarkan saja, Ma. Itu bagian dari proses anak untuk beradaptasi.
Mungkin akan terlihat sedikit aneh atau justru jorok menurut Mama, tapi itulah cara si Kecil untuk menyesuaikan diri mereka dengan proses sapih yang diterima.
Nanti setelah si Kecil sudah benar-benar lupa dengan menyusu, barulah Mama memberitahu untuk tidak melanjutkan kebiasaan tersebut.
7. Menambah porsi anak
Cara menyapih anak berhenti ASI setelah usia 2 tahun selanjutnya ialah dengan menambah porsi makan si Kecil. Hal ini dilakukan supaya anak tidak cepat merasa lapar dan teringat untuk menyusu ASI secara langsung dari mamanya.
Namun tetap harus diingat ya Ma, menambah porsi makan anak juga tetap diperhatikan nutrisi dan gizinya. Supaya ketika si Kecil tidak menyusu, ia tetap mendapatkan gizi yang baik dari makanannya.
Camilan sehat juga bisa Mama tambahkan di sela-sela waktu makan si Kecil.
Itulah tadi 7 cara menyapih anak berhenti ASI setelah usia 2 tahun yang bisa Mama terapkan pada si Kecil.
Baca juga:
- Cara Unik Menyapih Bayi yang Populer di Indonesia. Ada yang Berbahaya!
- Sudah 2 Tahun, Kapan Waktu Tepat Menyapih Anak?
- 6 Cara Menyapih Anak Menurut Islam yang Tepat dan Mudah Dilakukan
