5 Hal yang Dirasakan oleh Anak Usia 3 Tahun

Setiap Mama pasti pernah penasaran, sebenarnya apa saja yang dirasakan oleh anak usia 3 tahun? Pada usia ini, anak sedang berada di masa emas pertumbuhan yang penuh perubahan emosional dan sosial.
Mereka mulai merasakan berbagai perasaan baru seperti ingin membuat orangtua bahagia, ingin menjadi bos atau mengambil keputusan sendiri, serta mulai menunjukkan rasa ingin tahu yang besar terhadap dunia sekitarnya.
Hal-hal yang dirasakan anak 3 tahun seringkali muncul dari kebutuhan untuk mendapatkan perhatian, mengembangkan kemandirian, sekaligus membangun rasa percaya diri.
Memahami perasaan anak di tahap ini penting supaya Mama bisa memberikan dukungan yang tepat, menumbuhkan ikatan emosional, dan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang bahagia serta penuh kasih sayang.
Oleh karena itu, Popmama.com telah merangkum 5 hal yang dirasakan anak usia 3 tahun. Yuk kenali Ma!
1. Emosi yang ekstrem

Singkatnya, emosi yang ekstrem di usia 3 tahun adalah bagian normal dari perkembangan anak. Pada usia ini, bagian otak yang mengontrol emosi dan respons impulsif yang dikenal sebagai fungsi eksekutif otak, masih dalam tahap perkembangan.
Oleh sebab itu, anak belum mampu mengelola atau mengendalikan emosinya dengan baik, sehingga wajar jika mereka menunjukkan ledakan emosi secara tiba-tiba dan intens.
Anak usia 3 tahun sering kali belum punya kemampuan bahasa yang cukup untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan atau butuhkan.
Emosi sedang meluap-luap, tapi mereka kesulitan menyampaikan dengan kata-kata sehingga mengekspresikannya lewat tangisan, teriakan, atau tantrum.
2. Pengembangan empati

Anak usia 3 tahun mulai mengalami pengembangan empati, yaitu kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.
Pada tahap ini, anak belum sepenuhnya memahami emosi orang lain secara mendalam, tetapi mulai bisa mengenali emosi dasar seperti kegembiraan, ketakutan, kesedihan, dan kemarahan melalui ekspresi wajah dan perilaku sekitar.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mulai menunjukkan sikap peduli, misalnya menghibur teman atau anggota keluarga yang sedih.
Pengembangan empati pada anak usia 3 tahun terjadi karena otak mereka mulai berkembang sehingga mampu melihat situasi dari sudut pandang orang lain (empati kognitif) walaupun masih sederhana.
3. Egois secara alami

Anak usia 3 tahun terlihat egois secara alami karena sedang berada dalam fase perkembangan kognitif yang disebut fase egosentris.
Pada tahap ini, anak cenderung sangat terfokus pada dirinya sendiri dan belum mampu melihat atau memahami perspektif orang lain.
Dunia anak pada usia ini memang berpusat pada dirinya sendiri, dan ia belum menyadari bahwa orang lain memiliki pikiran, perasaan, dan keinginan yang berbeda dari dirinya.
Selain itu, pada usia ini anak sedang belajar mengenal dirinya sendiri, berani bereksplorasi, dan mengekspresikan emosi dengan kuat.
Keinginan menjadi pusat perhatian dan sulit menerima aturan juga umum terjadi karena mereka sedang mengembangkan kemandirian dan kontrol diri.
4. Ingin membuat orangtua bahagia

Perasaan anak usia 3 tahun yang ingin membuat orangtua bahagia berasal dari tahap perkembangan emosional dan sosialnya yang mulai tumbuh pesat.
Pada usia ini, anak mulai memahami hubungan sebab-akibat sederhana dan mulai menyadari bahwa tindakan atau perilakunya dapat memengaruhi perasaan orang di sekitarnya, terutama orangtuanya.
Anak 3 tahun sudah mulai mengembangkan empati dasar, yaitu kemampuan merasakan atau mengerti perasaan orang lain, meskipun masih sangat sederhana.
Keinginan membuat orangtua bahagia juga muncul sebagai bagian dari kebutuhan anak untuk mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan pengakuan dari orang terdekatnya.
Secara alami, anak akan melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan respons positif dari orangtuanya agar merasa disayangi dan diterima.
5. Ingin menjadi bos

Keinginan anak usia 3 tahun untuk "menjadi bos" sebenarnya mencerminkan tahap perkembangan kemandirian dan kontrol diri yang sedang mereka jalani.
Pada usia ini, anak mulai mencoba memahami peran dan batasan dalam lingkungan sosialnya, serta belajar mengatur keinginan dan keputusan mereka sendiri.
Jadi, ketika anak ingin "menjadi bos," itu adalah cara sederhana mereka mengekspresikan keinginan untuk memimpin, membuat pilihan, dan mengontrol situasi, sesuatu yang mereka lihat dan pelajari dari orang dewasa sekitar, seperti Mama atau Papa.
Mama, penting dipahami bahwa perasaan ini adalah bagian dari perkembangan normal dan sehat. Keinginan seperti ini juga membantu membangun rasa percaya diri dan inisiatif sejak dini.
Nah Ma, itu dia beberapa hal yang dirasakan oleh anak usia 3 tahun. Mengetahui perasaan si Kecil sangat penting bagi Mama agar Mama lebih tahu cara menangani perasaannya.



















