Apa yang Perlu Mama Lakukan Bila Balita Memakan Lem?

Meskipun tidak mengandung racun, lem bisa menimbulkan dampak berbahaya bagi balita

17 Maret 2022

Apa Perlu Mama Lakukan Bila Balita Memakan Lem
kidseatgluesometimes.bandcamp.com

Sama seperti bayi, balita sering memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya untuk menjelajahi dunia. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika balita telah memasukkan apa pun ke dalam mulutnya jika dibiarkan tanpa pengawasan bahkan hanya untuk satu menit.

Lem seringkali digunakan untuk prakarya seni anak di rumah. Sementara kebanyakan lem untuk anak-anak tidak beracun, itu bukanlah zat yang bisa dikonsumsi dengan frekuensi berapa pun.

Inilah yang membuat Mama terkejut bila melihat si Kecil dengan jari-jari dan mulut yang dipenuhi dengan lem. Meski panik dan khawatir, Mama perlu tahu apa yang harus dilakukan saat balita makan lem.

Lantas, apa yang perlu Mama lakukan bila balita memakan lem?

Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk~

1. Mengapa balita makan lem?

1. Mengapa balita makan lem
instructables.com

Dengan teksturnya yang lengket, warnanya yang seperti susu, dan baunya yang tidak menyengat, lem menjadi bahan yang menarik bagi balita untuk dimasukkan ke dalam mulutnya.

Inilah yang membuat balita telah tertarik pada lem selama beberapa dekade karena menyerupai makanan. Bagaimana pun, lem masih mempertahankan warna putih dan baunya yang lembut, lem tidak dibuat dari produk susu.

Sebaliknya semua berbasis kimia dan bukan sesuatu yang harus dicerna.

Meskipun balita ingin mencoba hal baru adalah hal yang normal, mencoba lem bukanlah sesuatu yang ingin orangtua harapkan. Di luar rasa ingin tahu, ada alasan medis yang mendasari mengapa balita makan lem, misalnya karena balita menderita Pica.

Dilansir dari KidsHealth, Pica adalah gangguan makan di mana barang-barang non-makanan dikonsumsi oleh balita. Bila ini penyebab makan lem, balita akan memasukkannya ke dalam mulutnya setiap ada kesempatan.

Namun, karena normal bagi balita untuk memasukkan barang-barang non-makanan ke dalam mulut mereka, menurut publikasi tersebut, Pica tidak dapat didiagnosis pada anak-anak sampai mereka berusia lebih dari dua tahun.

Oleh karena itu, orangtua harus mengawasi si Kecil untuk memastikan makan lem tidak menjadi lebih konsisten dan menjadi kebiasaan bagi balita.

Editors' Pick

2. Apakah lem berbahaya bila tertelan?

2. Apakah lem berbahaya bila tertelan
Freepik/Pvproduction

Meski balita tidak perlu dilarikan ke rumah sakit jika ketahuan makan lem, kandungan lem adalah zat yang tidak dapat dipecah oleh tubuh. Dengan demikian, jika balita makan cukup lem, ia bisa menderita sakit perut yang serius sampai zat tersebut akhirnya masuk ke sistem mereka.

Dilansir dari Glue Nerd, meskipun lem anak-anak tidak beracun dan aman, ini tetap tidak boleh dikonsumsi. Satu-satunya tanda bahaya adalah jika lemnya sudah mengering saat dimakan.

Jika ini terjadi, maka bagian lem yang keras bisa tersangkut di tubuh, yang bisa menyebabkan masalah medis yang serius.

Oleh karena itu, perlu untuk menjauhkan balita dari lem, yang mungkin memerlukan pengawasan ketat sampai ia dapat dipercaya untuk tidak memasukkan lem ke dalam mulut.

3. Apa kemungkinan yang terjadi bila balita makan lem?

3. Apa kemungkinan terjadi bila balita makan lem
doctorzara.com

Dilansir dari Sleep Baby, memakan lem sebenarnya bukan keadaan darurat jika si Kecil menelan sedikit lem pada saat-saat ketika tidak diawasi.

Namun jika balita makan jumlah besar lem, ini mungkin dapat mengakibatkannya sakit perut. Saluran pencernaannya mungkin tersumbat jika menelan terlalu banyak lem. Ketika perut dan usus terpengaruh, balita mungkin akan mengalami sakit perut, mual, dan terkadang muntah.

Bahaya yang disebabkan oleh makan lem dalam jumlah besar tidak menyebabkan kerusakan permanen pada balita, atau tidak akan menemukan kemungkinan terburuk seperti kematian akibat kandungan racunnya yang rendah.

Namun, perawatan perlu dilakukan untuk membantu balita menghindari ketidaknyamanan yang dialami karena makan lem.

4. Apa yang harus Mama lakukan saat balita makan lem?

4. Apa harus Mama lakukan saat balita makan lem
Pexels/Ketut Subiyanto

Jika Mama melihat lem belum sepenuhnya masuk ke mulut balita, segera ambil botol lem dan gendong si Kecil ke tempat yang lebih aman.

Lem mungkin akan menempel di seluruh jari kelingking dan di tempat lain. Mencuci tangan anak dengan air hangat atau mengelapnya dengan kain basah, dapat dengan mudah menghilangkan lem. Seka tangan dan mulut balita dengan kain basah yang lembut.

Mama mungkin perlu mencuci rambut si kecil jika lem menempel pada helai rambut. Setelah itu, (baik lem sudah dimakan atau belum) minta anak minum air untuk membantu membersihkan lem di perutnya.

Kemudian perhatikan gejala yang muncul, seperti sakit perut, mual, dan muntah. Jika dalam dua atau tiga hari gejala tidak hilang, segera bawa balita untuk berkonsultasi dengan dokter anak agar mendapatkan penanganan.

5. Bagaimana cara mencegah balita dari makan lem?

5. Bagaimana cara mencegah balita dari makan lem
Freepik/Prostooleh

Cara terbaik untuk mencegah atau menghentikan balita dari makan lem adalah dengan hanya mengawasinya selama bermain dengan lem. Ini terutama dilakukan sampai keinginan anak untuk mencicipi segala sesuatu telah berlalu.

Meskipun mungkin bukan hal yang nyaman untuk dilakukan, duduk dengan balita saat ia mengerjakan proyek seni yang membutuhkan lem, akan menghentikannya dari memasukkan lem ke dalam mulut.

Melakukan hal ini bersamaan dengan menggunakan tongkat atau stik es krim untuk mengambil lem juga akan mencegah balita memakan sisa lem di tangannya, dan menjaganya agar tetap tetap aman dalam prosesnya.

Nah itulah hal yang perlu Mama lakukan bila balita memakan lem. Tentu saja, jika Mama khawatir tentang balita yang menelan lem, segera hubungi dokter anak atau ahli kesehatan.

Dengan begitu, seorang profesional terlatih dapat memberikan saran tentang pengobatan yang perlu dilakukan atau apakah balita perlu melakukan tes pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga:

The Latest