Setiap orangtua tentu ingin mendekorasi kamar anak semaksimal mungkin. Karena di area ini, anak dapat bermain, belajar, dan beristirahat. Apa yang berada di kamar anak, juga menjadi sarana untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan si Kecil yang optimal.
Maka itu, Mama mungkin telah yang membuat kamar tidur anak menjadi ruang yang menyenangkan dan senyaman mungkin. Merapikan kabel yang menjuntai, mengeluarkan perabotan rumit, menjauhkan benda dengan ujung yang tajam.
Jika itu semua telah dilakukan, ternyata ada beberapa hal tambahan yang sebaiknya dihindari. Benda-benda apa sajakah itu?
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa benda yang tidak boleh diletakkan di kamar tidur balita. Barang-barang di bawah ini mungkin bisa mengejutkan Mama lho!
1. Mainan dengan suara yang kencang
Freepik/dekazigzag
Apa yang Mama inginkan setiap anak di kamarnya adalah mainan yang mengeluarkan suara kencang. Banyak orangtua yang menganggap bahwa mainan yang mengeluarkan suara kencang dapat merangsang indra pendengaran anak.
Namun, itu bukan mainan yang akan menjadi mainan terbaik untuk diletakkan di kamar si Kecil. Apa alasannya?
Mainan yang sangat keras sebenarnya dapat menyebabkan gangguan pendengaran, terutama untuk bayi dan balita yang masih kecil.
Bahkan, sebuah studi yang dilakukan oleh Sight and Hearing Association juga menemukan bahwa ada beberapa mainan populer yang mampu menyebabkan kerusakan pendengaran dalam waktu 15 menit penggunaan.
Jadi, cobalah dan gunakan mainan yang tidak terlalu mengeluarkan suara kencang di kamar anak ya, Ma!
2. Perabotan berat dan tidak stabil
Pexels/Tatiana Syrikova
Furnitur yang tidak aman atau dipasang di dinding, tidak boleh ada di kamar balita. Ini juga termasuk segala jenis furnitur berat yang tidak stabil, seperti meja, tempat tidur, kursi. Ini dapat mudah ambruk dan menyebabkan cedera pada anak.
Selain itu juga hindari untuk memasang karya seni yang berat seperti lukisan dengan bingkai kayu, cermin, dan barang pecah belah lainnya di kamar anak. Jika ada beberapa perabotan kayu di kamar anak, pastikan memiliki finishing yang rapi dan tidak ada kayu-kayu yang terkelupas.
3. Baby walkers
bestadvisor.com
Baby walkers adalah salah satu peralatan anak berusia 9-12 bulan yang penting dan mengundang banyak kontroversi.
Sementara banyak orangtua yang melihat baby walkers membantu anak bergerak dan belajar berjalan tanpa harus memegang perabotan yang berbahaya. Namun para ahli mengatakan sebaliknya.
"Walkers tidak aman. Anak-anak dapat terluka saat menggunakannya. Seharusnya ada larangan penjualan dan pembuatan alat bantu jalan." ujar kata Gary Smith, seorang dokter anak dan direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Cedera di Rumah Sakit Anak di Columbus, Ohio, yang dilansir dari ABCNews.
Baby walker mungkin dapat membuat anak bergerak di tempat yang tidak stabil atau menabrak dinding saat tanpa pengawasan. Oleh karena itu, letakkan baby walkers ini di ruang terbuka seperti di ruang keluarga, dan sebaiknya dijauhkan dari kamar anak.
Jika memiliki kamar yang cukup luas, playpens atau pagar anak adalah alternatif yang lebih baik untuk dipasang agar anak dapat belajar jalan di dalam areanya dengan memegang pinggiran dari pagar.
Editors' Pick
4. Jendela yang memiliki tali panjang
Pexels/Steve Johnson
Jendela memungkinkan udara segar dan sinar matahari masuk ke dalam ruangan, tetapi dapat dengan cepat berubah menjadi bahaya tersedak bagi si Kecil jika dibiarkan tanpa pengawasan.
Misalnya, jendela yang memiliki tali panjang, lilitan tali dapat dengan mudah anak masuk ke mulutnya dan menimbulkan risiko tercekik. Jendela yang dapat dibuka dengan mudah juga buruk. Sehingga, pastikan kamar balita memiliki jendela yang rapat.
Serta pastikan ada jarak yang cukup, antara jendela dan tempat tidur anak untuk menjaga anak tetap aman.
5. Stopkontak dan perkakas rumah tangga
Pexels/Markus Spiske
Perkakas apa pun yang terletak di kamar anak, dapat berbahaya. Ini termasuk stopkontak yang terbuka di dinding dan perkakas yang mudah dijangkau anak-anak dapat menyebabkan cedera.
Sekrup yang longgar juga dapat meningkatkan risiko tersedak. Peralatan besar, seperti lampu meja, yang bisa dilepas juga berbahaya.
Jika perlu, pasang stopkontak dengan cara yang tertutup rapat dan aman dari jangkauan anak-anak. Pastikan semua kabel diamankan, dicabut saat tidak digunakan untuk meminimalkan risiko cedera. Jika memungkinkan, jendela juga dapat dikunci dengan pelindung untuk anak-anak.
6. Televisi
Freepik
Tidak peduli berapa usia anak, seberapa muda atau tua, risiko memiliki televisi berkontribusi pada peningkatan screentime atau waktu layar hingga mengalami kecanduan.
Pada gilirannya, screentime dapat menyebabkan masalah kesehatan tambahan seperti risiko obesitas, kebiasaan makan yang buruk, defisit kognitif dan perkembangan, dan gangguan tidur.
Pastikan kamar anak menjadi tempat bermain dan belajar yang nyaman untuk si Kecil, dan kurangi screentime untuk mencegah kecanduan gadget pada anak sejak usia dini.
7. Boneka binatang yang besar
Freepik/Shisuka
Dilansir dari Baby Sleep Site, boneka binatang besar tidak cocok untuk diletakkan di tempat tidur balita, karena adanya risiko mati lemas. Mainan yang terlalu besar dapat dengan mudah jatuh dan mencekik anak. Sehingga, pilihlah mainan atau boneka yang lebih kecil yang tidak akan menjauhkan anak dari risiko tersebut.
Meskipun anak telah berusia satu tahun ke atas, tetap paling aman untuk membiarkan boksnya atau tempat tidurnya relatif kosong. Kemudian dilansir dari Baby Centre, hindari memberikan anak bantal yang dipasang di pinggir boks sampai ia beralih ke tempat tidur.
8. Tanaman hias
Pexels/Kindel Media
Tanaman hias dapat menambah kesegaran ruangan, membuat perputaran udara menjadi lebih sehat, dan juga membuat kamar anak menjadi lebih estetik. Namun sayangnya, mereka juga dapat dengan cepat menjadi racun bagi anak-anak kecil.
Sebelum membawa masuk tanaman hias apa pun ke kamar anak, periksa kembali apakah si Kecil memiliki alergi terhadapnya. Jika pohonnya menggunakan pot, pastikan untuk meletakkannya jauh dari jangkauan anak.
Nah itulah beberapa benda yang tidak boleh diletakkan di kamar tidur balita. Penting untuk mempertimbangkan dengan cermat semua yang Mama masukkan ke dalam boks atau kamar tidur anak, untuk memastikan bahwa semuanya sesuai dengan perkembangannya.
Dengan melakukannya, memastikan Mama telah menciptakan ruang tidur yang aman untuk si Kecil.