Bolehkah Anak Balita Makan Popcorn? Yuk Cari tahu!
Popcorn adalah salah satu makanan dengan risiko tersedak tinggi bagi balita
7 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tak mengenal camilan satu ini? Popcorn atau berondong jagung adalah camilan yang sering menemani keluarga saat menyaksikan film favorit di akhir pekan.
Memiliki rasa manis dan asin, sehingga dapat disesuaikan dengan rasa favorit si Kecil. Selain itu, bentuknya yang bulat dan mekar di bagian atas dapat menarik perhatian balita untuk mencobanya.
Walaupun popcorn menjadi camilan favorit segala kalangan usia, ada hal yang perlu Mama perhatikan sebelum memberikan popcorn bagi balita.
Lantas, bolehkan memberikan balita popcorn? Yuk cari tahu jawabannya pada artikel Popmama.com yang satu ini ya!
1. Apa itu popcorn?
Popcorn atau berondong jagung adalah kumpulan biji jagung yang mengembang dan meletup saat dipanaskan. Sebagai makanan ringan yang umumnya dikonsumsi saat menyaksikan film, popcorn awalnya memiliki rasa asin yang berasal dari mentega.
Dilansir dari Britannica, tak hanya rasa asin saja, popcorn saat ini juga dilapisi dengan sirup permen berbagai rasa dan warna yang membuatnya jadi lebih keras, atau dicampur dengan kacang tanah atau almond, dan ada juga yang dilapisi dengan keju leleh.
Editors' Pick
2. Apa saja kandungan nutrisi dari popcorn?
Dilansir dari Good House Keeping, yup pop corn hanyalah sayuran yang diubah menjadi camilan yang terkadang memanjakan lidah. Selain itu, popcorn bernutrisi itu bergizi, ditambah lagi dengan serat dan bahkan beberapa antioksidan, berkat fakta popcorn adalah makanan nabati.
Popcorn juga memiliki kandungan nutrisi yang cukup beragam, yaitu:
Per porsi 1 ons popcorn mengandung:
- 120 kalori
- 21g karbohidrat
- 1.2g lemak
- 2mg natrium
- 3.6g serat
- 3.1g protein
- 1,2g lemak
- Magnesium
- Vitamin B6
3. Bolehkah balita mengonsumsi popcorn?
Apakah Mama suka membuat popcorn untuk menonton film di malam hari? Memang tidak dapat disangkal bahwa popcorn adalah camilan yang menyenangkan dan lezat. Tapi, sayangnya, popcorn merupakan makanan dengan bahaya tersedak yang cukup serius bagi anak kecil.
“Popcorn adalah salah satu makanan dengan risiko tersedak yang paling tinggi untuk anak kecil. Tidak seperti makanan dengan bahaya tersedak lainnya, hanya sedikit cara yang dapat dilakukan untuk membuat popcorn jadi tidak terlalu berbahaya,” kata Dr. Lyndsey Garbi, Kepala Dokter Anak di Blueberry Pediatrics.
Dr. Garbi menambahkan, bahwa balita tidak memiliki kemampuan untuk mengunyah dengan baik dan menangani biji jagung, sehingga ini dapat mudah tersangkut di saluran udara anak.
Sebagai makanan populer di pesta ulang tahun dan saat menonton film, sangat penting bagi keluarga untuk menunda memberikan popcorn pada anak-anak.
Ditambah lagi, ada fakta bahwa popcorn adalah camilan yang sangat kering, dan balita mungkin ingin menjejalkan segenggam penuh ke dalam mulutnya, yang meningkatkan risiko.
4. Berapa usia yang tepat anak boleh mengonsumsi popcorn?
Kini Mama telah mengetahui bahwa popcorn adalah salah satu makanan dengan bahaya tersedak pada balita. Mama mungkin bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk menawarkan popcorn pada anak.
Tersedak adalah penyebab utama cedera pada anak-anak, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), dan anak-anak di bawah usia empat tahun mengalami tingkat tertinggi tersedak, yang terkait dengan makanan.
AAP merekomendasikan agar anak-anak tidak memakan popcorn dan makanan lainnya yang berisiko tersedak hingga anak berusia setidaknya empat tahun. Pada usia ini, anak-anak setidaknya sudah cukup baik dalam mengunyah dan menelan untuk makan popcorn dengan aman.
Walaupun popcorn polos bisa menjadi camilan yang sangat sehat secara umum. Tetapi tidak disarankan untuk memberikan anak balita, karena dianggap sebagai bahaya tersedak yang besar. Sebagai Mama bisa menggantinya dengan buah-buahan atau stik dari sayuran untuk anak-anak.
Nah itulah beberapa informasi seputar pemberian popcorn pada anak balita. Sangat penting bagi orangtua untuk meminimalkan kemungkinan tersedak pada balita. Selain itu, anak-anak kecil juga harus menghindari makanan lengket atau licin yang dapat menggumpal, atau makanan yang kering dan keras.
Penting juga bagi orangtua untuk mengetahui makanan apa yang dianggap sebagai bahaya tersedak dan bagaimana menggantinya dengan makanan atau camilan yang lebih aman dan sehat untuk si Kecil.
Baca juga:
- Bolehkah Balita Makan Sop Kambing? Cari Tahu Faktanya!
- Bolehkah Balita Makan Semangka?
- Bolehkah Balita Makan Ikan Asin? Apakah Ya atau Tidak?
