7 Teknik Menenangkan Balita Tantrum Akibat Overstimulasi

Jangan langsung dimarahi atau diberi hukuman ya Ma!

17 Mei 2022

7 Teknik Menenangkan Balita Tantrum Akibat Overstimulasi
Freepik

Overstimulasi atau stimulasi berlebihan terjadi ketika bayi atau balita dibanjiri oleh banyak pengalaman, sensasi, kebisingan, dan aktivitas daripada yang dapat mereka atasi. Menyebabkannya menangis atau rewel, dan balita mungkin mengalami tantrum.

Ketika si Kecil mengalami tantrum akibat overstimulasi, tak sedikit orangtua fokus pada perilaku dan memperbaikinya melalui omelan atau hukuman.

Padahal, tantrum terjadi karena anak merasa stres atau terlalu bersemangat, bukan sengaja ingin berperilaku buruk.

Dalam kasus ini, balita biasanya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan sensasi yang dirasakan pada seluruh tubuhnya, dan cenderung menggunakan tantrum sebagai pelepasan. 

Maka itu penting bagi Mama untuk mencari cara yang tepat untuk mengatasinya.

Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa teknik atau cara menenangkan balita tantrum akibat overstimulasi. Jangan lupa diterapkan ya!

1. Latihan pernapasan

1. Latihan pernapasan
Freepik/Racool-studio

Anak-anak dan orang dewasa merespon dengan baik latihan pernapasan sebagai cara untuk menenangkan tubuh, terutama ketika mereka terlalu terstimulasi.

Dilansir dari Healthline, saat menghembuskan napas dalam-dalam, kita melibatkan sistem saraf parasimpatis tubuh, yang memberi tahu otak untuk tenang dan rileks.

Sehingga, dengan melakukan latihan pernapasan, pada dasarnya kita memberi tahu otak bahwa situasi ini aman, dan bisa kembali rileks. Ini membantu balita yang mengalami tantrum akibat overstimulasi menurunkan emosinya, sehingga tidak lagi merasa cemas akibat situasi baru.

Meskipun ada banyak latihan pernapasan yang dapat dicoba, pernapasan persegi mudah diingat oleh balita dan anak-anak kecil lainnya.

Cara melakukannya, Mama dapat menunjukkan anak gambar sebuah persegi, dan ikuti pola sisi persegi: tarik napas selama 4 detik, tahan selama 4 detik, hembuskan selama 4 detik, tahan selama 4 detik. Lakukan hingga anak menjadi lebih tenang. 

2. Gunakan teknik pengalihan

2. Gunakan teknik pengalihan
Freepik/Pvproduction

Terkadang ketika balita merasa terlalu terstimulasi dan kesal, ia hanya membutuhkan pengalih perhatian yang cepat untuk membantunya menurunkan intensitas emosi.

Mama biasanya dapat mengalihkan perhatian anak-anak dengan mainan atau aktivitas favorit, dengan hewan peliharaan, atau dengan apa pun yang dapat menarik perhatian anak secara instan.

Sehingga, jika Mama berencana akan bepergian dengan si Kecil, terutama ke tempat yang lebih ramai, jangan lupa untuk membawa beberapa mainan penghilang stres. Seperti, pop itstress ball, fidget spinner, dll.

Editors' Pick

3. Memberikan audio yang menenangkan

3. Memberikan audio menenangkan
Freepik/standret

Dalam laman pribadinya, Therapy With Olivia, konselor klinis Olivia Brouillette membagikan beberapa teknik menenangkan, termasuk penggunaan audio yang menenangkan atau familiar.

Menurutnya, menyiapkan balita daftar putar lagu favorit, podcast, atau buku audio yang menyenangkan dapat membantu menenangkan anak yang mengalami tantrum akibat overstimulasi.

Ini bekerja paling baik jika lagu atau buku audio yang diputar adalah sesuatu yang akrab dan pribadi. Tetapi audio apa pun yang menurut Mama bisa menenangkan anak, dapat membantu.

4. Pergi ke "Ruang tenang"

4. Pergi ke "Ruang tenang"
Freepik/freepik

Jika si Kecil hidup dengan gangguan pemrosesan sensorik, maka Mama harus menyiapkan semacam ruang tenang untuk dikunjungi ketika ia mengalami tantrum di rumah.

Ketika anak terlalu terstimulasi dan mulai tantrum, Mama dapat merekomendasikan ruang tenang ini kepadanya sebagai tempat untuk pergi dan mengisi ulang tenaga.

Yup, Mama tak perlu repot-repot membangun ulang rumah untuk menyiapkan ruang tenang. Mama dapat menggunakan kamar tidurnya, atau mungkin tenda atau benteng yang dimiliki di kamarnya, atau bahkan mungkin rumah pohon di halaman belakang.

Ruang apa pun yang membantu anak menurunkan beban sensoriknya adalah pilihan yang baik.

5. Menerapkan tekanan

5. Menerapkan tekanan
Freepik

Tak sedikit balita yang mengalami overstimulasi merespons dengan baik ketika mereka menerima banyak masukan tekanan pada tubuhnya.

Ini bisa datang dalam bentuk pelukan erat, pijatan jaringan dalam, atau bahkan menggunakan heavy blanket (selimut berbobot).

Saat anak belajar bahwa tekanan menenangkannya, ia bahkan dapat meminta Mama untuk memberikannya pelukan atau mencari barang-barang bertekanan seperti heavy blanket sendiri.

6. Nikmati sesuatu yang dingin dan menyegarkan

6. Nikmati sesuatu dingin menyegarkan
Freepik/dashu83

Percaya atau tidak, mengalami dingin yang ekstrem juga bisa menenangkan tubuh kita.

Jika balita sedang mengalami tantrum akibat overstimulasi, cobalah memercikkan air dingin ke wajahnya, memberikan minuman dingin, atau memberikan makanan dingin seperti es loli.

Jadi, jika si Kecil merasa terlalu terstimulasi, lihat apakah minuman atau makanan ringan yang menyegarkan dapat membantu.

7. Jalan-jalan singkat menjauh dari situasi

7. Jalan-jalan singkat menjauh dari situasi
Freepik

Jika balita mengalami tantrum di tempat keramaian, cobalah untuk menghindar dari situasi dengan mengajak si Kecil jalan-jalan singkat. Selain mencegah perhatian dari pengunjung lain, ini juga dapat mengurangi overstimulasi yang anak alami.

Dilansir dari Connecticut Children's, jalan-jalan di alam bisa menjadi teknik menenangkan lainnya untuk anak-anak yang tantrum akibat overstimulasi.

Karena saat berjalan, Mama dapat mendorong anak untuk fokus pada hal-hal tertentu. Seperti bagaimana warna-warna di sekitarnya atau suara apa yang anak dengar saat mendekati kolam.

Dengan melibatkan indra dan berjalan dengan penuh kesadaran, balita akan merasa lega dan intensitas emosionalnya mungkin akan mencair.

Nah itulah cara menenangkan balita tantrum akibat overstimulasi. Meskipun orangtua seringkali ingin langsung menerapkan disiplin ketika si Kecil alami tantrum, terkadang ada baiknya jika Mama mengambil langkah mundur dan mengenali alasan di balik perilaku anak.

Dan, jika itu disebabkan oleh overstimulasi, maka teknik di atas bisa sangat membantu.

Baca juga:

The Latest