11 Cara Mudah Stimulasi Anak yang Terlambat Bicara

Ingat, setiap anak mengembangkan keterampilan bahasa dengan kecepatan yang berbeda ya, Ma!

22 Maret 2023

11 Cara Mudah Stimulasi Anak Terlambat Bicara
Pexels/PNW Production

Sekitar usia 1 sampai 1,5 tahun, balita umumnya dapat menguasai 10 hingga 20+ kata. Mereka juga mulai mengulangi kata-kata dan memahami perintah sederhana. Hingga usia 2 tahun, kosakata balita berkembang menjadi 50 hingga 100 kata.

Dan saat anak berusia 2 hingga 3 tahun, mereka dapat menguasai 250 kata atau lebih. Lalu mulai dapat mengajukan pertanyaan, meminta barang, dan mengikuti arahan yang lebih mendetail.

Namun tentu saja, rentang usia hanyalah pedoman. Dan sebenarnya, beberapa anak mempelajari keterampilan bahasa sedikit lebih lambat dari yang lain. 

Mama tak perlu khawatir, karena ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendorong kemampuan berbicara dan membantu mengembangkan keterampilan bahasa mereka.

Berikut Popmama.com telah menyiapkan 11 cara mudah stimulasi anak yang terlambat bicara. Simak sampai habis ya!

1. Latihan meniup

1. Latihan meniup
Pixabay/ddimitrova

Belum banyak orangtua yang tahu bahwa latihan meniup bermanfaat untuk melatih kekuatan otot mulut dan otot wajah anak, yang berguna untuk kemampuan bicaranya.

Latihan meniup ini juga bisa menjadi cara anak untuk bermain. Misalnya, meniup tisu atau yang dirobek untuk diterbangkan, meniup gelembung, meniup busa balon saat mandi, meniup peluit, meniup kapas yang ada di atas meja, dll.

2. Latihan mengunyah

2. Latihan mengunyah
Freepik/Prostooleh

Selain meniup, anak juga dapat melatih kemampuan berbicaranya dengan latihan mengunyah. Terlebih lagi cara yang satu ini juga bisa dilakukan setiap hari sambil mengenalkan balita pada makanan padat.

Mengunyah makanan padat dapat mengoptimalkan perkembangan motorik oralnya, yang kemudian dibutuhkan anak dalam melafalkan kosakata dengan benar.

Pada saat mengunyah, anak melakukan pergerakan mulut, bibir, lidah, pipi, dan rahang. Semua ini menggunakan otot-otot yang juga digunakan untuk berbicara. Misalnya, bibir yang tertutup saat makan dapat membantu anak melafalkan huruf M, P, dan B.

3. Sering membacakan anak cerita

3. Sering membacakan anak cerita
Unsplash/gpointstudio

Membaca untuk anak setiap hari merupakan salah satu hal terbaik yang dapat Mama lakukan untuk mendorong perkembangan bahasa balita.

Satu studi dari Journal of Literacy Research di tahun 2016 menemukan bahwa anak-anak yang memiliki kosakata lebih luas, berasal dari kebiasaan orangtua yang membacakan buku cerita bergambar. Hal ini bahkan lebih ampuh daripada hanya mendengarkan orang dewasa yang saling berbicara.

Fakta lainnya dari sebuah studi tahun 2019 dalam Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, mengatakan bahwa membaca hanya satu buku setiap hari dapat membuat anak-anak terpapar 1,4 juta kata lebih banyak, daripada anak-anak yang tidak dibacakan selama masa taman kanak-kanak!

Selain membaca buku cerita, Mama juga bisa mengajak anak resep makanan sambil memasak bersama. Atau jika Mama sedang mengajak anak jalan-jalan di sekitar lingkungan, bacalah rambu-rambu jalan.

4. Menggunakan bahasa isyarat

4. Menggunakan bahasa isyarat
Freepik/shurkin_son

Tentu saja, Mama tidak harus fasih berbahasa isyarat untuk mengajari si Kecil beberapa isyarat dasar.

Banyak orangtua telah mengajari bayi dan balita mereka cara mengisyaratkan kata-kata seperti "iya", "tidak", dan "lapar". Anak kecil seringkali memahami bahasa kedua lebih mudah daripada orang dewasa. Ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri di usia yang masih kecil.

Misalnya saat menggunakan bahasa isyarat "iya" dengan mengangguk, Mama bisa mengucapkan kata itu pada saat yang bersamaan. Lakukan hal ini berulang kali, agar anak mempelajari isyarat, dan mengasosiasikan kata yang sesuai dengannya.

Memberi balita kemampuan untuk mengekspresikan diri melalui bahasa isyarat juga dapat membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam berkomunikasi.

Editors' Pick

5. Minum dengan sedotan

5. Minum sedotan
Freepik/bublikhaus

Jika si Kecil sudah terbiasa minum dengan dot atau sippy cup, kini Mama bisa menggantinya dengan sedotan. Karena minum dari sedotan dapat membantu anak memperkuat otot mulut, bibir, lidah, dan pipinya.

Otot mulut yang dilatih dari minum dengan sedotan juga otot yang dibutuhkan si Kecil untuk mengucapkan lebih banyak suara dan mengunyah makanan dengan lebih baik.

Perlu diketahui juga bahwa lidah anak harus kuat dan terkoordinasi untuk melafalkan huruf seperti T, D, dan L.

6. Gunakan bahasa verbal bila memungkinkan

6. Gunakan bahasa verbal bila memungkinkan
Pixabay/Anastasia Gepp

Hanya karena kemampuan bicara si Kecil terlambat, bukan berarti Mama harus duduk diam sepanjang hari dengannya. Karena semakin banyak Mama berbicara dan mengekspresikan diri, maka semakin mudah anak belajar bahasa di usia yang lebih muda.

Jika Mama sedang memasak, ceritakan atau jelaskan apa yang Mama lakukan. Beri tahu anak tentang bagaimana aktivitas Mama, atau bicarakan hal lain yang terlintas dalam pikiran. Pastikan untuk menggunakan kata-kata sederhana dan kalimat pendek jika memungkinkan.

Mama juga bahkan dapat bernyanyi untuk anak, mungkin lagu pengantar tidur favoritnya.  Atau Mama bisa menyanyikan lagu-lagu anak favorit.

7. Menahan diri agar tidak menggunakan 'baby-talk'

7. Menahan diri agar tidak menggunakan 'baby-talk'
Freepik/Pch.vector

Meskipun menggemaskan ketika anak kecil menggunakan kata-kata yang salah atau menggunakan bahasa bayi, hindari membiarkan anak terus menerus melakukan 'baby talk' ini.

Namun jangan merasa Mama perlu memperbaikinya. Melainkan tanggapi saja perkataan anak dengan menggunakan kata yang tepat.

Misalnya, jika si Kecil meminta susu dengan mengatakan "cucu", Mama cukup mengatakan "Oke, Mama siapkan dulu susunya ya".

8. Jelaskan pada anak nama-nama barang yang diinginkannya

8. Jelaskan anak nama-nama barang diinginkannya
Pexels/Gustavo Fring

Beberapa balita seringkali menunjuk barang yang mereka inginkan daripada memintanya.  Yang dapat Mama lakukan adalah bertindak sebagai 'juru bahasa' anak, dan membantunya memahami nama barang tertentu.

Misalnya, jika balita menunjuk secangkir jus, tanggapi dengan mengatakan, “Ini jus. Apakah kamu mau minum jus?"  Tujuannya adalah untuk mendorong anak mengucapkan kata "jus".

Jadi pada saat anak ingin minum, daripada membiarkannya hanya menunjuk, dorong ia untuk mengatakan kata yang sebenarnya.

9. Perluas tanggapan anak

9. Perluas tanggapan anak
Freepik/Lookstudio

Cara lain untuk memperluas kosa kata anak adalah dengan memperluas responsnya.  Misalnya, jika anak melihat seekor anjing dan mengucapkan kata "anjing", Mama dapat menjawab dengan mengatakan, "Ya, itu anjing cokelat yang menggemaskan."

Mama juga dapat menggunakan teknik ini saat anak berusaha menyebutkan kata-kata dalam sebuah kalimat. Anak mungkin berkata, "anjingnya besar", nah Mama di sini dapat memperluas kalimat dengan menjawab, "Benar, anjing itu besar."

10. Berikan anak pilihan

10. Berikan anak pilihan
Pexels/Karolina Grabowska

Mama juga dapat mendorong keterampilan bicara anak dengan memberikannya pilihan. Katakanlah Mama memiliki dua kotak jus dan Mama ingin anak memilih antara jus jeruk dan jus apel.  

Mama dapat bertanya kepada si Kecil, “Kamu mau jus jeruk, atau kamu mau jus apel?”

Jika balita menunjuk atau memberi isyarat sebagai tanggapan, dorong mereka untuk menggunakan kata-kata mereka, dengan mengatakan "Mau jus apel ya?"

11. Membatasi penggunaan waktu layar anak

11. Membatasi penggunaan waktu layar anak
Freepik/Rawpixel-com

Sebuah studi pada tahun 2018 dalam Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, menemukan bahwa peningkatan waktu layar pada perangkat media seluler, dikaitkan dengan keterlambatan bahasa pada usia 18 bulan.  

Para ahli menunjukkan interaksi dengan orang lain, yaitu tanpa menatap layar, adalah cara terbaik untuk perkembangan bahasa.

American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan tidak lebih dari 1 jam waktu layar per hari untuk anak-anak usia 2 hingga 5 tahun, dan lebih sedikit waktu untuk anak-anak yang lebih kecil.

Nah itulah informasi seputar 11 cara mudah stimulasi anak yang terlambat bicara. Jika anak mengalami keterlambatan bahasa, ini tidak selalu menunjukkan masalah serius. Ingat, anak-anak mengembangkan keterampilan bahasa dengan kecepatan yang berbeda.  

Jika Mama memiliki kekhawatiran atau merasa ada masalah mendasar, bicarakan dengan dokter anak sebagai tindakan pencegahan.

Baca juga:

The Latest