7 Penyakit Kuku yang Umum Terjadi pada Balita

Meski jarang terjadi, orangtua harus tetap memerhatikan kesehatan kuku anak

15 Juni 2022

7 Penyakit Kuku Umum Terjadi Balita
Freepik/v.ivash

Tanpa disadari, kuku dapat mengungkapkan banyak hal tentang kesehatan anak. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur atau virus, kondisi yang mendasari dan penyakit bawaan semuanya dapat menyebabkan gangguan pada kuku.

Gangguan kuku sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Sayangnya, perubahan pada kuku juga seringkali diabaikan, karena kebanyakan orangtua tak melakukan pemeriksaan kuku secara rutin pada kelompok usia ini.

Lantas, apa sajakah gangguan kuku yang sering terjadi pada balita? Berikut Popmama.com telah merangkumnya dalam tujuh penyakit kuku yang umum terjadi pada balita, di bawah ini!

1. Koilonychia (kuku sendok)

1. Koilonychia (kuku sendok)
uptodate.com

Koilonychia atau yang disebut sebagai kuku sendok ini ditandai dengan permukaan kuku yang datar dan cekung, serta memiliki tekstur yang lembut dan tampak terkelupas. Hal ini karena kuku anak kecil yang umumnya masih tipis dan lembut.

Kelengkungan lempeng kuku, terbalik pada sumbu melintang dan memanjang yang mengarah seperti menyendok. Mereka sering terjadi pada ibu jari dan jempol kaki. Kondisi ini cenderung menghilang secara spontan dalam 10 tahun pertama kehidupan anak, saat lempeng kuku menebal.

Meski jarang, koilonychias juga dikaitkan dengan kekurangan zat besi.

2. Onychoschizia

2. Onychoschizia
healthjade.net

Penyakit kuku selanjutnya yang umum terjadi pada anak balita adalah Onychoschizia. Kondisi ini ditunjukkan ketika bagian kuku yang terlepas secara melintang dan pipih dari bagian distal lempeng kuku.

Hal ini menyebabkan bagian ujung kuku menjadi rapuh dan kusam, tak jarang pula terbelah.

Masalah kuku ini umumnya akan terlihat pada anak-anak, terutama di bagian ibu jari dan jari kaki besar. Diduga penyebabnya adalah trauma berulang, serta kebiasaan mengisap ibu jari dan menggigit kuku.

Editors' Pick

3. Onycholysis

3. Onycholysis
thailandmedical.news

Selanjutnya juga ada Onycholysis atau Onikolisis. Dalam kondisi ini, Mama akan melihat bagaimana kuku si Kecil yang menjadi terpisah dari dasar kuku. 

Onikolisis dapat memengaruhi satu kuku atau beberapa kuku tangan dan/atau kuku kaki. Gejala lainnya adalah, adanya 'pulau onikolisis' yang merupakan tanda bercak minyak di bawah kuku.

Penyebabnya bisa jadi karena trauma atau benturan keras. Tetapi bisa juga diakibatkan penyakit autoimun pada anak.

4. Onychomadesis

4. Onychomadesis
fn.bmj.com

Onychomadesis merupakan masalah kuku yang cukup kompleks karena disebabkan oleh infeksi virus, seperti campak, penyakit tangan, kaki, mulut dan penyakit Kawasaki. Penyakit ini akan mengakibatkan kuku terpisah dari bantalannya dan mengelupas sepenuhnya.

Penyakit lain yang menyebabkan demam tinggi pun dapat menyebabkan onychomadesis. Selain itu, ada beberapa kondisi lainnya yang menyebabkan onikomadesis, termasuk penyakit sistemik yang parah, kekurangan nutrisi, trauma, dermatitis periungual, kemoterapi, dan konsumsi obat.

5. Paronychia

5. Paronychia
aboutkidshealth.ca

Paronychia atau Paronikia akut adalah peradangan pada lipatan kuku yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur pada anak. Faktor yang menyebabkan kondisi ini meliputi trauma akibat menggigit kuku, mengisap jari, mencabut kuku, dan bintil kuku.

Ketika anak memiliki Paronychia, Mama akan melihat jari yang kemerahan, bengkak, dan area berisi nanah di sudut kuku. Ketika infeksi atau peradangan menyebabkan hilangnya kutikula, ini bisa menyebabkan paronikia menjadi kronis.

6. Leukonychia 

6. Leukonychia 
Parenting.firstcry.com

Leukonychia adalah kondisi ketika muncul bintik-bintik putih pada kuku. Ini bisa melibatkan seluruh kuku atau sebagian, atau mungkin belang-belang, melintang atau membujur

Kondisi leukonychia yang belang-belang sering terlihat pada bayi baru lahir dan balita sebagai akibat trauma minimal pada matriks kuku proksimal saat lahir, dan bukan merupakan tanda asupan vitamin atau mineral yang berlebihan seperti yang diyakini secara umum.

Sedangkan leukonychia transversal bisa terjadi pada anak-anak, terutama di ibu jari kaki karena trauma pada matriks distal dari penggunaan sepatu.

7. Onychomycosis

7. Onychomycosis
onlinelibrary.wiley.com

Infeksi jamur kuku, atau onikomikosis, lebih sering terjadi pada kuku kaki daripada kuku jari tangan. Gejala yang seringkali muncul adalah perubahan warna kuku menjadi putih, hitam, kuning atau hijau, penebalan kuku, lebih rapuh dan mudah terkelupas atau patah, kulit kering atau bersisik di sekitar kuku.

Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak di bawah usia 2 tahun lebih jarang terkena Onychomycosis (OM). Namun selama beberapa tahun terakhir, OM telah meningkat pada kuku jari bayi dan anak-anak berusia di bawah 3 tahun.

Onikomikosis sendiri cenderung diturunkan dalam keluarga karena kecenderungan yang diturunkan, tetapi tidak semua orang rentan.

Jarang terjadi pada anak-anak kecuali salah satu atau kedua orang tuanya terinfeksi. Faktor yang meningkatkan risiko Onikomikosis adalah down syndrome dan keadaan gangguan kekebalan tubuh lainnya.

Nah itulah tujuh penyakit kuku yang umum terjadi pada anak balita. Meski jarang pada anak-anak, penyakit kuku dapat mengindikasikan penyakit yang mendasari, seperti psoriasis, gangguan jaringan ikat, atau penyakit autoimun.

Jika kuku si Kecil mengkhawatirkan Mama, pastikan untuk menemui dokter anak atau dokter kulit anak untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan bimbingan perawatan.

Baca juga

The Latest