Seorang Ibu dan Balita Tewas Tertabrak Kereta Api di Malang

Tewas saat mengajak anak balitanya yang rewel akibat sulit BAB

15 Februari 2022

Seorang Ibu Balita Tewas Tertabrak Kereta Api Malang
Pexels/Albin Berlin

Nasib tragis dialami oleh seorang ibu rumah tangga bersama anaknya yang masih berusia balita tewas akibat tertabrak Kereta Api Penataran Dhoho pada perlintasan tanpa palang pintu di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Kapolsek Sumberpucung, AKP Effendy Budi Wibowo, mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (13/2/22) kurang lebih pada pukul 05.20 WIB.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar seorang ibu dan balita tewas tertabrak kereta api di Malang, di bawah ini:

1. Ibu rumah tangga berinisial SA dan anaknya FAR, tewas akibat tertabrak kereta api

1. Ibu rumah tangga berinisial SA anak FAR, tewas akibat tertabrak kereta api
Merdeka.com

Seorang ibu rumah tangga berinisial SA (31) bersama anaknya yang masih berusia balita FAR (1) tewas akibat tertabrak Kereta Api Penataran Dhoho dengan nomor Lokomotif CC2018309 yang tengah melintas dari arah barat (Blitar) menuju timur (Malang).

Kapolsek Sumberpucung, AKP Effendy Budi Wibowo, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengkonfirmasi kejadian ini dengan mengatakan bahwa, kecelakaan tersebut terjadi pada hari Minggu (13/2/2022) kurang lebih pada pukul 05.20 WIB.

"Terjadi kecelakaan tertabrak kereta api kurang lebih pukul 05.20 WIB, kami mendapatkan laporan pada 05.30 WIB. Dua orang korban meninggal dunia," kata Effendy yang dilansir dari Antaranews, Selasa (15/2/2022)

Sang Anak sendiri tewas dalam gendongan. Selendang yang digunakan untuk menggendong FAR masih melingkar di tubuh ibunya. Kerasnya benturan tersebut membuat jasad keduanya terlempar dari jalur kereta api sejauh kurang lebih lima meter.

Editors' Pick

2. SA berniat mengajak FAR jalan-jalan yang rewel ketika buang air besar

2. SA berniat mengajak FAR jalan-jalan rewel ketika buang air besar
Pexels/Keenan Constance

Sementara itu, suami dari SA, yaitu J (36) menjelaskan, waktu kejadian ia sedang bersiap-siap untuk berdagang di Pasar Sumberpucung. Ia mengatakan bahwa dari setengah tiga, SA dan FAR sudah tidak berada di rumah.

Sang Suami pun waktu itu, hanya tahu di rumah ada putrinya berusia delapan tahun. Ia sendiri tidak tahu penyebab pasti mengapa istri dan anak keduanya bisa mengalami nasib tragis seperti itu.

J juga mengatakan ada kemungkinan memendam masalah, ada kemungkinan bunuh diri, tapi ia sendiri tidak tahu apa penyebab pastinya. Ia mendapatkan kabar ini dari tetangga yang mencarinya pagi-pagi.

Selama ini, sang Suami mengatakan tidak ada masalah rumah tangga. Namun satu minggu terakhir, anak nomor duanya yang masih balita kerap kali menangis ketika buang air besar (BAB).

"Ya gak rewel beberapa hari ini cuma BAB-nya sembelit gitu loh mas. Tiap mau BAB nangis. Itu mungkin yang menjadi pikiran," ujar sang Suami yang dikutip dari suaramalang.id

Tempat tinggal korban sendiri berada di Jalan Ir Soekarno, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, yang di mana memang berdekatan dengan jalur rel kereta.

3. Saksi mendengar ada suara kereta api yang melintas, namun kemudian berhenti

3. Saksi mendengar ada suara kereta api melintas, namun kemudian berhenti
id.m.wikipedia.org

Effendy menjelaskan, berdasarkan keterangan salah seorang saksi mata di tempat kejadian Mulyawanto, pada Minggu pagi dirinya sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke wilayah Tulungagung.

Pada saat bersiap, ia mendengar ada suara kereta api yang sedang melintas. Namun, tidak berapa lama berselang, kereta api yang menuju Malang dari arah Blitar tersebut kemudian berhenti.

Saksi kemudian keluar rumah untuk mencari tahu mengapa kereta api tersebut berhenti secara tiba-tiba.

"Saksi mendengar ada kereta api melintas, namun tiba-tiba berhenti. Saksi kemudian keluar rumah, ternyata ada dua orang tertabrak kereta dan meninggal dunia," katanya pula.

Kemudian, saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Sumberpucung. Tak lama polisi bersama petugas BPBD Kabupaten Malang datang ke lokasi.

Tim Inafis dari Polres Malang dan petugas Polsek Sumberpucung kemudian melakukan identifikasi terhadap jasad korban. Dari proses inilah kemudian terungkap identitas kedua jasad korban.

Setelah proses identifikasi dan olah TKP, jenazah kedua korban selanjutnya dibawa ke RSSA Malang untuk dilakukan otopsi.

4. Kecelakaan tersebut akibat dari korban yang kurang berhati-hati

4. Kecelakaan tersebut akibat dari korban kurang berhati-hati
thejakartapost.com

Dari hasil olah TKP, SA mengalami patah tulang di tulang belakang dan kaki kanannya, kemudian juga ada kerobekan di sisi kiri perutnya akibat tertabrak kereta api dari belakang. Sedangan FAR, mengalami patah tulang di tulang belakang.

Petugas kepolisian menyatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan kejadian tersebut adalah akibat korban kurang berhati-hati pada saat melintas di lintasan kereta api tanpa palang pintu. Pada saat kejadian, dilaporkan kondisi cuaca cerah.

"Faktor yang mempengaruhi kecelakaan karena kurang hati-hati pada saat melintas perlintasan kereta api tanpa palang pintu," katanya lagi.

The Latest