Setiap orangtua tentu mengharapkan agar anak-anaknya dapat memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta tepat pada waktunya.
Meski anak-anak berkembang pada tingkat dan waktu yang berbeda, tetapi sebagian besar mengikuti garis waktu umum.
Mengetahui apa saja tanda balita yang alami keterlambatan perkembangan fisik, juga dapat membantu Mama mencari perawatan sejak awal. Sehingga lebih cepat untuk membantu mengoptimalkan perkembangan si Kecil.
Lantas, apa saja tanda-tanda yang harus diperhatikan?
Dilansir dari Baby Centre dan SSM Health, berikut Popmama.com telah menyiapkan informasinya di bawah ini!
1. Usia: 12 hingga 18 bulan
Freepik
Tanda peringatan yang harus diperhatikan:
Di usia 13 bulan:
Mengalami kesulitan jongkok untuk bermain.
Mengalami kesulitan naik dan turun dari kursi kecil.
Tidak bisa makan dengan jari.
Di usia 15 bulan:
Mengalami kesulitan memegang krayon dan mencoret-coret secara spontan.
Mengalami kesulitan untuk berdiri sendiri dari lantai.
Tidak bisa memanjat kursi untuk mencapai sesuatu.
Di usia 18 bulan:
Kesulitan hingga tidak bisa berjalan
Tidak dapat melepas kaus kakinya
Tidak dapat memegang krayon dan meniru coretan
Tidak mencoba menendang bola besar
Mengalami kesulitan berjalan menuruni tangga dengan satu tangan dipegang
Setelah beberapa bulan berjalan, tidak berjalan dengan langkah tumit kaki
Konsisten berjalan dengan jari kaki
2. Usia: 19 hingga 24 bulan
Freepik/gpoInstudio
Tanda peringatan yang harus diperhatikan:
Di usia 21 bulan:
Tidak bisa membalik halaman buku yang terbuat dari karton tebal.
Mengalami kesulitan berjalan naik atau turun tangga meski memegang pegangan tangan.
Tidak bisa menendang bola besar setelah diberikan contoh.
Di usia 24 bulan:
Tidak dapat memegang krayon dan meniru garis vertikal.
Tidak berusaha untuk berdiri dengan satu kaki.
Kesulitan mendorong mainan di atas roda.
Tidak bisa menendang bola besar berdasarkan permintaan.
Belum bisa menggunakan sendok dengan baik
Tidak berjalan dengan baik
Editors' Pick
3. Usia: 25 hingga 30 bulan
Freepik
Tanda peringatan yang harus diperhatikan:
Di usia 30 bulan:
Tidak bisa berjalan sendiri, berganti kaki.
Tidak dapat membalik satu halaman pun dalam sebuah buku.
Tidak bisa mengayuh sepeda roda tiga.
Tidak bisa berdiri dengan satu kaki sejenak.
4. Usia: 31 hingga 36 bulan
Freepik
Tanda peringatan yang harus diperhatikan:
Di usia 36 bulan:
Tidak bisa berjalan menuruni tangga sendirian dengan kaki bergantian. Tidak dapat memanipulasi gunting atau tidak akan mencoba memotong dengan gunting. Tidak bisa berdiri dengan satu kaki selama dua detik. Tidak bisa melempar bola dengan tangan. Tidak bisa mencuci dan mengeringkan tangan.
Penyebab Balita Alami Keterlambatan Perkembangan Fisik
Pexels/Kha Ruxury
Kini Mama telah mengetahui beberapa tanda peringatan ketika balita mengalami keterlambatan perkembangan fisik. Ketika mengetahui informasi di atas, Mama mungkin bertanya-tanya apa yang menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik pada anak.
Perlu diingat bahwa tidak ada satu penyebab keterlambatan dalam perkembangan anak. Hal ini karena ada banyak faktor yang dapat berpengaruh, mulai dari sebelum anak lahir, selama proses kelahiran, dan setelah lahir.
Ini dapat mencakup:
Kondisi genetik atau keturunan seperti down syndrome
Gangguan metabolisme seperti fenilketonuria (PKU)
Trauma pada otak, seperti sindrom bayi terguncang
Trauma psikososial yang parah, seperti gangguan stres pasca-trauma
Paparan zat beracun tertentu seperti paparan alkohol prenatal atau keracunan timbal
Beberapa infeksi yang sangat serius
Kekurangan makanan atau lingkungan
Dilansir dari SSM Health, dalam beberapa kasus, tidak mungkin menemukan penyebab keterlambatan perkembangan fisik pada balita.
Apa yang Dapat Mama Lakukan untuk Mengatasi Keterlambatan Perkembangan Fisik Balita?
Freepik/pressfoto
Meskipun tidak ada satu obat khusus untuk keterlambatan perkembangan, terapi yang diarahkan ke area keterlambatan tertentu sangat efektif dalam membantu anak-anak mengejar perkembangan sesuai usianya.
Jenis terapi ini termasuk:
Terapi fisik
Terapi fisik sering membantu anak-anak dengan keterlambatan keterampilan motorik kasar.
Terapi okupasi
Ini dapat mengatasi keterampilan motorik halus, pemrosesan sensorik, dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.
Terapi bicara dan bahasa
Terapi wicara biasanya digunakan untuk mengatasi masalah di bidang pemahaman dan produksi bahasa dan suara bicara.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan anak usia dini memberikan stimulasi keterampilan perkembangan usia dini, termasuk keterampilan bermain.
Terapi perilaku
Ini mungkin diperlukan pada beberapa anak untuk kesulitan perilaku yang mempengaruhi perilaku yang sesuai secara sosial.
Itulah informasi seputar tanda balita yang alami keterlambatan perkembangan fisik, beserta penyebab dan cara mengatasinya. Sebagai aturan umum, percayalah pada insting Mama. Bagaimanapun, orangtua lah yang paling mengenal anak.
Jika si Kecil kesulitan dalam beberapa pencapaian ini, baik di satu tanda atau lebih, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak dan menemukan penanganan sedini mungkin.