Cuaca Ekstrem Beri Dampak Buruk pada Anak, IDAI: Orangtua Berwaspada

29 April 2023

Cuaca Ekstrem Beri Dampak Buruk Anak, IDAI Orangtua Berwaspada
Freepik/kjpargeter

Cuaca ekstrem di Indonesia saat ini membuat kita menjadi mudah dehidrasi. Hal ini juga disampaikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui Media Brief Virtual Penyakit Pada Anak Pascamudik.

Melalui media brief yang diselenggarakan secara daring pada Kamis (27/4/2023), IDAI mengungkapkan dampak buruk cuaca ekstrem pada kesehatan anak. Cuaca ini dapat membuat anak mudah terkena dehidrasi dan mengalami mimisan.

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Himawan Aulia Rahman memberikan saran. "Yang penting saat panasnya cuaca ekstrem ini, kurangi paparan UV sinar matahari secara langsung," ucapnya.

Berikut ini Popmama.com berikan informasi seputar cuaca ekstrem beri dampak buruk pada anak dan antisipasi yang dapat Mama lakukan berdasarkan saran IDAI.

Simak informasi berikut ini, Ma.

Editors' Pick

1. Dehidrasi terjadi akibat cuaca ekstrem dan kurangnya cairan dalam tubuh

1. Dehidrasi terjadi akibat cuaca ekstrem kurang cairan dalam tubuh
Pexels/Artem Podrez

Dehidrasi pada anak dapat terjadi akibat suhu tinggi di luar ruangan. Menurut Himawan, dehidrasi pada anak terjadi karena kebutuhan cairan dalam tubuh yang tidak tercukupi.

Akibatnya, anak akan mengalami sejumlah gejala seperti mulut menjadi kering, kehausan, buang air kecil berwarna pekat, dan intensitas buang air kecil menjadi jarang.

Apabila anak mengalami dehidrasi berat, akan terjadi gejala seperti demam, lemas, adanya penurunan kesadaran, dan kehilangan respon atau pingsan. Peran Mama sebagai orangtua sangat dibutuhkan untuk langsung membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.

2. Mimisan juga terjadi akibat cuaca ekstrem

2. Mimisan juga terjadi akibat cuaca ekstrem
Dok. Michigan Medicine

Selain dehidrasi, cuaca ekstrem juga dapat mengakibatkan anak mengalami mimisan. Terutama anak-anak yang memang mempunyai jenis pembuluh darah yang tipis di hidungnya.

Himawan mengatakan bahwa mimisan dapat terjadi akibat pembuluh darah yang pecah. Jika terjadi pada anak, orangtua diharapkan segera meminimalisir anak beraktivitas di luar selama masih terdapat paparan suhu panas.

Selain itu, orangtua juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh anak dengan memberikan banyak air mineral atau konsumsi makanan bergizi yang menunjang imunitas tetap terjaga dengan baik.

"Dengan minum yang cukup, bisa mengurangi risiko dehidrasi atau kekurangan cairan pada anak. Jadi tidak perlu sampai ekstrem diberi produk kompres pendingin," ucap Himawan.

3. Anak harus memakai sunscreen jika terpaksa harus keluar

3. Anak harus memakai sunscreen jika terpaksa harus keluar
Freepik/freepik

Apabila terpaksa harus keluar, anak harus dipakaikan tabir surya (sunscreen) terlebih dahulu agar kulit dapat terlindung dari sinar UV yang semakin tinggi ketika siang hari. 

Menurut Himawan, tabir surya sudah bisa dioleskan ke bagian tubuh sejak anak berusia kecil sesuai ketentuan yang berlaku.

Meski sinar matahari memang memiliki manfaat positif, tetapi disarankan untuk tidak berjemur terlalu lama di bawah matahari.

"Sebenarnya, matahari juga mempunyai hal positif yakni membantu merangsang pembentukan vitamin D pada kulit. Ini perlu, hanya saja tidak perlu terlalu lama," jelas Himawan.

Demikian informasi tentang cuaca ekstrem beri dampak buruk pada anak dan antisipasi yang harus orangtua lakukan. Semoga membantu ya!

Baca juga:

The Latest