Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Makan itu Tidak Menyeramkan, Kok! 7 Hal yang Perlu Diketahui agar Anak Mau Makan

Anak menolak diberi makan
Pexels/Kaboompics.com

Apakah Mama pernah merasa frustrasi saat menyuapi anak? Mereka yang selalu bergerak ke sana kemari, sulit duduk diam, atau bahkan mencari alasan agar tidak perlu makan. Situasi ini tentu melelahkan dan kadang memicu emosi, terutama ketika kita tahu bahwa makan adalah kebutuhan penting untuk tumbuh kembangnya.

Sebenarnya, ada cara supaya waktu makan anak tidak jadi momen penuh drama. Bagaimana ya, caranya biar anak mau makan tanpa harus dipaksa? Apa yang bisa orangtua lakukan agar mereka menikmati waktu makan dengan lebih santai dan tak rewel?

Worry not, karena di artikel ini Popmama.com akan menjelaskan 7 hal agar anak mau makan. Simak hingga selesai yuk, Ma!

1. Potong makanan kecil-kecil agar anak tidak overwhelmed

Anak dibantu ibu memegang sendok
Pexels/Kaboompics.com

Anak usia 1–3 tahun memiliki keterampilan motorik halus yang sedang berkembang. Potongan makanan yang terlalu besar dapat membuat mereka kesulitan mengunyah dan menelan dan meningkatkan risiko tersedak. 

Potongan kecil memudahkan mereka dalam mengontrol makanan di mulut dan mengurangi rasa takut atau cemas saat makan.

2. Makan bersama keluarga

Anak disuapi ayah dengan keluarga yang makan di belakangnya
Pexels/Vanessa Loring

Biasakan makan di waktu dan tempat yang sama bersama anggota keluarga yang lain. Makan bersama keluarga memberikan kesempatan bagi anak untuk meniru perilaku makan saudara-saudaranya. 

Selain itu, makan bersama dapat memperkuat ikatan emosional dan membantunya dalam membiasakan rutinitas makan tepat waktu.

3. Biarkan anak menyuapi dirinya sendiri

Anak menggigit
Pexels/Enrique

Memberikan kesempatan pada anak untuk menyuapi dirinya sendiri (self-feeding) memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan motorik halus, seperti menyendok atau memotong kecil makanan. 

Kebiasaan ini juga melatih koordinasi tangan dan mata, serta kesadaran tubuh mereka ketika menyuap makanan ke mulutnya. Kemampuan lain yang dapat dilatih dari kebiasaan ini adalah kemandirian dan melatih kepercayaan dirinya untuk melakukan sesuatu tanpa bantuan.

Studi yang dipublikasikan PubMed Central pada 2020 menunjukkan bahwa toddler yang dibiasakan menyuapi diri mereka sendiri lebih cenderung menerima berbagai jenis makanan dan memiliki hubungan yang lebih positif dengan makanan. Mereka menjadi lebih tidak pilah-pilih dan menghargai makanan.

4. Amati kebiasaan makan anak

Anak makan ayam
Pexels/Meruyert Gonullu

Setiap anak memiliki preferensi cara makan yang berbeda. Mengamati kebiasaan makan anak membantu orang tua memahami kecenderungan, pola makan, dan tanda-tanda lapar atau kenyang anak. 

Dengan mengetahui ini, Mama dan Papa akan lebih mudah menyesuaikan penyajian makanan yang cocok dengan kebutuhan anak. Karena kebutuhannya tercukupi, mereka jadi tidak mudah rewel.

5. Jangan terapkan konsep pertukaran untuk sebuah gigitan

Ibu menyuapi anak
Pexels/MART PRODUCTION

Apakah Mama pernah menggunakan teknik pertukaran ketika menyuapi anak? “Makan sesuap yuk, nanti boleh lanjut nonton video satu menit,”. Jika iya, sebaiknya jangan dilakukan lagi ya, Ma.

Menggunakan makanan sebagai hadiah atau imbalan dapat mengajarkan anak untuk makan demi mendapatkan sesuatu, bukan karena lapar. Ini dapat mengganggu hubungan alami mereka dalam menginterpretasi rasa lapar dan kenyang.

6. Jika anak bermain-main dengan makanan, berarti mereka sudah kenyang

Anak membuang makanan
Pexels/Lisa

Anak-anak memiliki kemampuan untuk mengenali tanda-tanda lapar dan kenyang mereka sendiri. Jika mereka mulai bermain dengan makanan atau menolak makan, itu bisa menjadi indikasi bahwa mereka sudah kenyang.

Tanda-tanda kenyang pada anak dapat dilihat dari bagaimana mereka menolak makanan, menutup mulut, atau menundukkan kepala. 

Selain itu, beberapa tanda lain adalah ketika anak mendorong makanan menjauh, menggunakan gerakan tangan atau suara untuk memberi tahu bahwa mereka sudah cukup makan, serta mengucapkan kata-kata seperti "sudah selesai" atau "tidak mau lagi". 

Mereka juga bisa menunjukkan bahasa tubuh seperti menyilangkan tangan, atau menggelengkan kepala sebagai isyarat bahwa mereka tidak ingin makan lebih banyak.

7. Nafsu makan dan kebutuhan makanan bisa berbeda tiap harinya

Anak mendongak ke atas sambil memegang sendok
Pexels/MART PRODUCTION

Anak-anak memiliki fluktuasi alami dalam nafsu makan mereka. Pada hari-hari tertentu, mereka akan  makan lebih banyak, sementara di hari lain mereka makan lebih sedikit. Tidak perlu khawatir, ini adalah bagian dari pertumbuhan dan perkembangan mereka yang normal.

Ketika anak lebih banyak beraktivitas, umumnya mereka akan lebih mudah dan cepat lapar.
Meskipun asupan makanan anak dapat bervariasi dari hari ke hari, total asupan kalori mereka tetap konsisten dalam jangka panjang. 

Biarkan mereka makan sesuai rasa lapar dan kenyangnya tanpa terlalu memaksakan jumlah tertentu setiap kali makan. Namun, pastikan makanan yang tersedia mengandung cukup gizi sehingga meskipun mereka makan sedikit, kebutuhan tubuhnya tetap terpenuhi.

Nah, itu dia, Ma 7 hal yang perlu diketahui agar anak mau makan. Coba praktikkan dulu yuk, siapa tahu bisa membantu Mama!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us