10 Cara agar Anak Sehat Tidak Mudah Sakit

Inilah cara ampuh yang harus dicoba agar anak tetap sehat, tidak mudah sakit ya, Ma!

18 April 2022

10 Cara agar Anak Sehat Tidak Mudah Sakit
todaysparent.com

Batita yang sering sakit menjadi salah satu keluhan paling banyak dilontarkan orangtua. Karena sistem imun yang ada pada balita belum cukup kuat untuk menghadapi serangan virus ataupun kuman dari luar. Alhasil si Kecil memang lebih rentan terhadap serangan penyakit. 

Lalu bagaimana cara agar anak sehat tidak mudah sakit?

Berikut Popmama.com telah rangkum mengenai cara yang harus Mama lakukan sebagai cara agar anak sehat dan tidak mudah sakit. Yuk, simak di bawah ini ya, Ma!

1. Biasakan anak harus tidur dengan cukup waktu

1. Biasakan anak harus tidur cukup waktu
Freepik/pvproductions

Dalam dunia anak-anak, tidur adalah kegiatan yang sama pentingnya dengan makan, minum, rasa aman, atau bermain. Si Kecil butuh tidur agar tubuhnya beristirahat, segar dan mendapatkan energi baru.  Menurut Jodi Mindell, Direktur Sleep Center dari Children's Hospital of Philadelphia, kurangnya waktu tidur dapat memberikan imunitas tubuh yang lebih lemah pada anak. 

Pada tahapan usia ini anak membutuhkan waktu tidur selama 12 sampai 14 jam dalam seharinya. Ketika menginjak usia 1 tahun, anak mulai mengurangi jam tidur siang, termasuk tidur kecil yang berada di antara pagi menjelang siang. Umumnya, anak pada usia ini hanya memiliki satu tidur kecil dalam sehari.

2. Rutin konsumsi buah dan sayuran

2. Rutin konsumsi buah sayuran
Freepik/Jcomp

Si Kecil biasanya kurang menggemari sayuran dan buah-buahan sebagai menu makanannya. Padahal kedua komoditas itu mengandung aneka vitamin dan gizi yang berguna bagi tumbuh kembang mereka.

World Health Organization merekomendasikan minimal 400 gram asupan buah dan sayur setiap harinya. Namun, data dari Riskesdes pada 2013 menunjukkan sebanyak 93,5% penduduk usia di atas 10 tahun memiliki perilaku kurang konsumsi sayur dan buah. Karena buah dan sayur diketahui memiliki manfaat untuk daya tahan tubuh, pertumbuhan dan kesehatan pencernaan. 

3. Biasakan anak mencuci tangan

3. Biasakan anak mencuci tangan
Pinterest.com/@livestrong.com

Dilansir dari Halodoc, Cuci tangan menjadi salah satu kebiasaan baik yang perlu diajarkan oleh anak. Selain menjadi cara untuk menjaga kebersihan tubuh, kebiasaan cuci tangan membuat anak terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang rentan terjadi. Mulai dari cacingan, diare, keracunan makanan, hingga infeksi bakteri menjadi penyakit yang umum terjadi akibat malas mencuci tangan.

4. Beri asupan gizi yang baik

4. Beri asupan gizi baik
Pexels/Ella Olsson

Dr. Nuvi Nusarintowati, Sp.A(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi Anak dari Primaya Evasari Hospital Jakarta menjelaskan bahwa orang tua harus memerhatikan gizi yang baik untuk anaknya. Perkembangan keterampilan makan pada anak meliputi periode awal umur 0-3 bulan yang merupakan gerakan refleks, umur 3-6 bulan anak sudah dapat melakukan gerakan volunter atau fase oral, umur 6 bulan keatas adalah pertumbuhan dan maturasi neurologis serta proses belajar. 

Untuk lebih jelasnya, berikut daftar kebutuhan zat gizi makro harian anak:

Energi: 1125 kkal
Protein: 26 gr
Lemak 44 gr
Karbohidrat 155 gr
Serat: 16 gr
Air: 1200 mililiter (ml)
Selain zat gizi makro, ketahui juga kebutuhan zat gizi mikro harian anak:

Vitamin 

Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)
Vitamin D: 15 mcg
Vitamin E: 6 miligram (mg)
Vitamin K: 15 mcg
Mineral 

Kalsium: 650 mg
Fosfor: 500 mg
Magnesium: 60 mg
Natrium: 1000 mg
Kalium: 3000 mg
Besi: 8 mg

Editors' Pick

5. Hindari anak dari asap rokok

5. Hindari anak dari asap rokok
Pixabay/alexas_fotos
Waspadai bahaya Si Kecil menghirup asap rokok ya, Ma!

Paparan asap rokok bagi anak sangat berbahaya, sebab sistem imun anak dan bayi masih belum sempurna. Selain berbahaya untuk kesehatan anak, asap rokok juga dapat mengganggu tumbuh kembang mereka. Bila sering terpapar asap rokok, anak bisa mengalami beragam gangguan kesehatan.
 

6. Hindari antibiotik

6. Hindari antibiotik
Freepik

Bakteri yang awalnya dapat diobati dengan mudah menggunakan jenis antibiotik ringan akan bermutasi dan menjadi kebal, sehingga kemudian membutuhkan jenis antibiotik yang lebih kuat untuk mengantisipasinya . Bila bakteri ini menyebar, suatu saat akan tercipta kondisi dimana tidak ada lagi jenis antibiotik yang dapat membunuh bakteri yang terus menerus bermutasi ini.

Jika hal itu terjadi pada anak-anak maka dikhawatirkan akan mengalami  gangguan organ tubuh, seperti gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan sumsum tulang, gangguan darah dan sebagainya. Oleh sebab itu, indikasi yang tepat dan benar dalam pemberian antibiotika pada anak adalah bila penyebab infeksi tersebut disebabkan karena bakteri.

7. Imunisasi dan vaksin

7. Imunisasi vaksin
Freepik/A3pfamily

Imunisasi bertujuan untuk melindungi diri dari berbagai penyakit yang berbahaya atau berisiko menyebabkan kematian. Imunisasi juga bisa menjadi cara untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

8. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi.

8. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi.
Freepik/Javi_indy

Mungkin selama ini, Mama hanya fokus dengan kebutuhan zat gizi anak yang harus dipenuhi dan melewatkan kebutuhan cairan tubuhnya. Padahal kebutuhan air anak tak kalah penting untuk diperhatikan.

Sebenarnya kebutuhan cairan si kecil cukup banyak, tapi tergantung pada berat badan anak. Belum lagi jika si Kecil sangat aktif, pasti ia membutuhkan banyak cairan untuk menggantikan cairan yang dikeluarkan akibat aktivitasnya tersebut. Kebutuhan cairan anak tidak boleh diremehkan, karena menjaga kadar cairan normal di dalam tubuh mampu mempertahankan fungsi organ-organ tetap baik. 

9. Ajak berolahraga

9. Ajak berolahraga
Pexels.com/@tatianasyrikova

Aktif bergerak dan berolahraga bukan hanya baik untuk kesehatan anak, tapi juga dapat menunjang perkembangan otaknya serta menjaga kestabilan emosinya. Itulah sebabnya, Mama perlu mengajarkan Si Kecil sejak dini tentang pentingnya berolahraga.

Anak usia 1-4 tahun dianjurkan untuk bermain aktif sesekali dalam sehari, setidaknya selama 1 jam. Aktivitas ini biasanya akan membuat anak berkeringat, sehingga dianggap sama saja dengan berolahraga.

10. Jangan lewatkan sarapan

10. Jangan lewatkan sarapan
Freepik

Namanya sarapan pasti dilakukan di pagi hari nih, Ma. Tapi, jangan terlambat juga ya. Terutama untuk anak-anak baiknya jangan sampai sarapan telat yakni di atas jam 9 ya, Ma. 

Menurut Prof dr Ir Hardinsyah MS dari Pergizi Pangan, jika anak makan di atas jam 9 itu nggak tepat disebut sarapan lagi, Bun, melainkan tea break. Prof Hardinsyah menambahkan hal itu bukan gaya hidup yang sehat, terlebih anak-anak masih dalam usia pendidikan.

Nah itu dia tadi beberapa cara agar anak tidak mudah sakit. Semoga bermanfaat ya, Ma! Jika ada cara lainnya boleh di tulis di kolom komentar bawa ya, Ma.

Baca juga:

The Latest