Menyajikan makanan untuk anak yang berusia 1-3 tahun pasti menjadi tantangan tersendiri ya, Ma?
Pasalnya, tidak semua makanan dapat disuguhkan seperti kepada orang dewasa. Pilihannya menjadi semakin sulit karena anak sudah mulai memiliki intensi untuk menolak makanan dengan lebih tegas.
Mama pun menjadi kewalahan dalam memasak dan menyiapkan makanan untuk si kecil.
Tahukah Mama bahwa terdapat beberapa cara sederhana yang bisa membuat waktu Mama untuk menyajikan makanan menjadi lebih singkat dan efektif?
Selain itu, cara-cara berikut juga memberikan inspirasi mumpuni agar makanan Mama terlihat lebih menarik di mata anak!
Berikut Popmama.com menyampaikan informasi tentang 10 cara membuat makanan untuk balita supaya Mama bisa mengoptimalkan persiapan menu makan keluarga dengan lebih cekatan!
1. Mulai hari dengan menu sarapan sederhana
Unsplash/Leti Kugler
Sarapan adalah makanan yang dikonsumsi di waktu pagi hari. Mama bisa membuat menu santapan simpel untuk si kecil.
Contohnya seperti roti dengan telur, buah-buahan, dan oatmeal dilengkapi potongan buah-buahan.
2. Buatlah sajian yang mudah digenggam
pexels/MART PRODUCTION
Anak di usia 1-3 tahun dipenuhi dengan rasa penasaran terhadap hal-hal di sekitarnya.
Mereka juga biasanya lebih menyukai makanan yang bentuk dan teksturnya bisa dipegang dengan mudah. Contohnya adalah seperti makaroni, potongan buah seperti pisang, dan potongan sayur seperti wortel.
3. Pilih makanan yang bisa dinikmati bersama
Pexels/Elina Fairytale
Agar Mama bisa memanfaatkan waktu dengan efisien, buatlah makanan yang tidak hanya ditujukan untuk si kecil!
Pikirkan anggota keluarga lainnya yang juga membutuhkan asupan makanan.
Setidaknya, pilihlah bahan makanan yang sama antara menu makanan untuk orang dewasa dan menu untuk batita.
Misalnya, Mama ingin menyajikan kentang. Untuk keluarga dengan usia yang lebih besar, Mama bisa memberikan kentang yang sudah digoreng sebagai hidangan.
Sementara untuk si kecil, Mama bisa membuat mashed potato.
Tidak masalah juga apabila akhirnya menu yang disajikan tidak dibuat berbeda. Yang terpenting, pastikan tekstur dari makanan tersebut bisa dikonsumsi oleh anak mama.
4. Jangan ragu memberikan cita rasa di makanan anak
freepik.com
Terkadang, kita terlalu takut untuk memberikan bumbu yang cukup 'berani' pada hidangan batita.
Hal tersebut dapat membuat anak tidak menikmati makanannya, karena bisa jadi terlalu hambar. Berikan bumbu secukupnya pada makanan anak agar ia lebih berselera.
Untuk mendongkrak nafsu makan anak, Mama juga bisa mencicipi hidangannya di hadapan si kecil. Ciptakan ekspresi yang mengunggah selera supaya anak percaya bahwa makanannya bercita rasa tinggi.
Editors' Pick
5. Berikan makanan yang manis alami
Pexels/Md. Momtaz Ali
Makanan manis memang memiliki daya tarik sendiri di mata seorang anak, bahkan juga menarik menurut indra perasa nya.
Namun, terus menyuguhkannya dengan hidangan yang manis bukanlah hal baik dari segi kesehatan. Terutama apabila yang disajikan mengandung pemanis buatan, sebisa mungkin zat tersebut atau dikurangi bahkan dihindari.
Berikanlah makanan yang mengandung manis alami seperti buah-buahan. Mama dapat memilih buah naga, mangga, buah pir, anggur, dan sebagainya sebagai pencuci mulut dan sumber nutrisi anak.
6. Lengkapi gizi anak dengan smoothies
Freepik/kabachki.photo
Selain menyajikan buah-buahan dalam bentuk utuh, Mama juga bisa mengolah buah-buahan tersebut menjadi smoothies.
Resep untuk membuat smoothies juga relatif cukup mudah. Bahan utamanya biasanya terdiri dari potongan buah-buahan, yogurt, dan susu.
Buah yang dipilih bisa jadi lebih dari satu, mencampur buah-buahan ke dalam gelas smoothies bukanlah hal asing. Yang harus dipastikan adalah rasanya tetap bisa dinikmati.
Mama juga bisa menambahkan madu sebagai opsional. Smoothies yang kaya akan nutrisi sudah siap tersedia untuk anak!
7. Telur dapat menjadi menu andalan
Freepik/author
Bila anak tidak menyukai menu makanan yang dihidangkan di meja makan, jangan khawatir, Ma!
Buatlah sajian dari olahan telur yang bisa dikreasikan ke bermacam-macam telur. Mama dapat memasaknya menjadi telur mata sapi, telur dadar, atau telur orak-arik.
Telur adalah makanan sederhana yang rasanya juga mudah diterima dan dinikmati oleh mayoritas kalangan anak batita.
8. Ciptakan versi homemade dari makanan kesukaan anak
potato.ie
Si kecil menyukai olahan nugget dari suatu restoran cepat saji?
Ini saatnya Mama untuk mencoba membuatnya juga di rumah!
Supaya lebih sehat, Mama bisa membuat nugget ayam yang ditambah dengan sayur seperti wortel dan bayam sebagai pendamping nutrisi.
Ini juga berlaku untuk setiap makanan lainnya. Ayo, Ma, berkreasilah untuk membuat versi rumahan dari menu favorit anak!
9. Kreasikan bentuk makanan anak
Pexels/PNW Production
Makanan dengan bentuk yang unik akan membuat anak lebih mudah tertarik pada pandangan pertama.
Anak akan lebih bernafsu untuk menyantapnya karena didorong rasa penasaran.
Pastikan tidak hanya bentuknya saja yang menyenangkan, namun rasanya juga harus diperhatikan, ya, Ma! Supaya anak semakin ketagihan dan Mama tidak perlu repot menghadapi drama anak yang menolak makanan.
10. Konsisten memberikan rasa baru pada anak
Unsplash/Jason Briscoe
Menurut buku karya Karen Le Billon yang berjudul "French Kids Eat Everything", dibutuhkan setidaknya 7 kali percobaan untuk anak mencoba sebuah rasa baru.
Ketika anak menolak suatu makanan, mungkin bukan berarti ia sama sekali tidak tertarik untuk mencobanya. Mama bisa terus mencoba menawarkan padanya secara konsisten dan rutin.
Hal ini perlu menjadi perhatian dan memang benar-benar harus dilakukan, terutama pada makanan-makanan sehat seperti sayur dan buah.
Dari beberapa cara tersebut, kira-kira Mama akan memulai dari cara yang mana nih?
Jangan pernah lelah untuk mencoba hal baru dalam upaya memberikan yang terbaik untuk anak, ya, Ma!