Jangan Keliru Ma, Ini Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif

Kenali perbedaan anak aktif dan hiperaktif dengan baik yuk Ma!

18 November 2018

Jangan Keliru Ma, Ini Perbedaan Anak Aktif Hiperaktif
Freepik/Bearfotos

Saat balita mulai tumbuh besar, anak cenderung lebih banyak bergerak baik itu sekedar berjalan, melompat atau berlari.  

Mama yang anaknya aktif kerap kali keliru dalam mendeskripsikan keaktifan anak.

Tak jarang, banyak dari Mama mendeskripsikan anak Mama termasuk anak yang hiperaktif.

Padahal aktif dengan hiperaktif memiliki makna yang berbeda Ma.

Anak aktif keadaan otaknya normal tanpa gangguan, namun mereka memiliki energi yang berlimpah sehingga cenderung aktif dalam melakukan berbagai macam hal.

Sementara anak hiperaktif memiliki gangguan tingkah laku yang disebabkan oleh disfungsi neurogis.

Mama masih belum paham apa bedanya?

Berikut perbedaan anak aktif dan hiperaktif yang harus Mama tahu:

1. Anak aktif dapat fokus

1. Anak aktif dapat fokus
Freepik/Pressfoto

Meski anak aktif cenderung melakukan banyak gerak, tetapi mereka dapat memfokuskan perhatiannya kepada hal yang sedang dilakukan atau dikerjakan.

Berbeda dengan anak hiperaktif, mereka cenderung hanya dapat fokus sebentar saja.

Untuk mengetahui apakah anak Mama termasuk aktif atau hiperaktif, coba ajak anak berbicara mengenai topik yang menarik.

Perhatikan apakah anak mendengarkan dengan seksama atau tidak.

Jika hanya mendengar selama beberapa menit lalu kemudian tampak gelisah ketika di minta harus duduk diam, anak Mama bisa saja termasuk yang hiperaktif. 

2. Anak pasif cenderung meninggalkan makanannya

2. Anak pasif cenderung meninggalkan makanannya
Freepik/ Oleg Baliuk

Jika anak Mama sulit untuk diajak makan di meja makan, bukan berarti anak Mama hiperaktif.

Anak aktif biasanya akan merasa bosan makna di meja makan sehingga mereka memilih untuk makan sambil melakukan aktifitas lain, seperti menonton TV.

Sementara nak hiperaktif tak jarang meninggalkan makanannya sebelum menyelesaikan makannya, hal ini karena ia tertarik untuk melakukan hal lain.

Editors' Pick

3. Anak aktif tidak mudah menangis

3. Anak aktif tidak mudah menangis
Freepik/Prakasit Khuansuwan

Anak aktif akan menangis ketika merasa sedih dan kesal.

Namun mereka cenderung tidak mudah menangis layaknya anak hiperaktif karena anak aktif masih bisa mengontrol perasaanya dengan baik.

Sedangkan anak hiperaktif cenderung lebih mudah untuk menangis karena mereka sangatlah hipersensitif.

Anak hiperaktif mudah untuk terusik dan mengeluh.

Biasanya tangisan berupa rengekan tanpa air mata menjadi cara anak hiperaktif mengeluh.

4. Anak hiperaktif tidak sabar

4. Anak hiperaktif tidak sabar
Freepik

Sifat anak yang kurang sabaran mungkin akan keluar, namun dibanding dengan anak aktif, anak hiperaktif cenderung tidaklah sabaran.

Mereka cenderung tidak bisa mengalah, menunggu atau bergantiian dengan orang lain termasuk saat bermain.

5. Anak aktif mudah bosan tapi...

5. Anak aktif mudah bosan tapi...
Unsplash/Marisa Howenstine

Anak aktif juga mudah bosan dengan suatu permainan yang dimainkannya karena menganggap permainan tersebut kurang menarik atau kurang menantang.

Namun, mereka akan terlihat asik kembali dengan mainan baru yang sedang disukainya.

Nah, anak hiperaktif akan berbeda, merekaakan lebih mudah untuk bosan dengan mainan apapun, karena cakupan perhatiannya pendek.

6. Anak hiperaktif cenderung berbicara dengan tempo yang cepat

6. Anak hiperaktif cenderung berbicara tempo cepat
Freepik

Anak hiperaktif cenderung suka berbicara dengan tempo yang cepat dan volume suara yang tinggi.

Mereka juga kerap kali memotong pembicaraan orang lain saat diajak berbicara.

Sementara anak aktif cenderung dapat menangkap dan mengingat kosakata baru dengan lebih mudah.

Mereka juga dapat berbicara dengan tenang dan mau mendengarkan orang lain yang mengajaknya berbicara.

Itulah perbedaan anak aktif dan hiperaktif Ma.

Apabila Mama masih bingung anak Mama termasuk golongan aktif atau hiperaktif, tak ad salahnya untuk berknsultasi dengan dokter atau psikolog agar tahu lebih jelas kondisi anak Mama.

Baca juga: 15 Tata Krama yang Harus Diajarkan Anak Sejak Usia 2 Tahun

The Latest