Apa Itu Bronkopneumonia, Penyakit Pernapasan pada Balita

Pada bronkopneumonia parah yang tidak segera ditangani dapat berujung kematian

15 Juni 2023

Apa Itu Bronkopneumonia, Penyakit Pernapasan Balita
Freepik/user6529390

Polusi udara adalah salah satu pemicu berbagai penyakit terkait pernapasan yang mengkhawatirkan. Baru-baru ini seorang mama bernama Sri Nurdiyanti membagikan kisah sang Buah Hati yang mengalami sakit akibat polusi udara yang akhir-akhir ini memburuk. 

Melalui akun Instagramnya, mama @srinurdiyanti1314 bercerita tentang bagaimana polusi udara memperburuk kondisi kesehatan anak balitanya. Dimulai dari gejala awal berupa batuk, pilek biasa, dan demam tinggi stabil di angka 38-39 derajat Celcius, hingga akhirnya sang Anak menjalani rontgen. Ditemukan adanya infeksi bakteri pada tubuh sang Anak. 

Berbagai obat-obatan saat itu sudah diberikan untuk membantu memulihkan kondisi sang Anak. Namun, paracetamol dan antibiotik biasa tidak dapat membantunya.

Akhirnya, sang Anak diberikan antibiotik dosis tinggi dan demamnya baru bisa turun. Diketahui sang Anak menderita bronkopneumonia dan perlu dirawat 10 hari di rumah sakit.

Apakah bronkopneumonia itu dan seberapa berbahayanya bagi kesehatan?

Berikut Popmama.com merangkum informasi selengkapnya mengenai apa itu bronkopneumonia.

1. Apa itu bronkopneumonia?

1. Apa itu bronkopneumonia
Freepik/dcstudio

Bronkopneumonia adalah bentuk dari pneumonia yang memengaruhi alveoli di paru-paru dan bronkus. Alveoli adalah tempat berlangsungnya pertukaran oksigen dari paru=pari dan karbon dioksida dari aliran darah.

Pneumonia sendiri adalah peradangan di paru-paru yang menyebabkan alveoli ini terisi cairan. Cairan ini dpat merusak fungsi paru-paru normal sehingga timbullah berbagai masalah pernapasan. 

Gejala bronkopneumonia ini berkisar dari ringan hingga berat. Ini adalah kondisi paling umum dari jenis pneumonia pada anak dan penyebab utama kematian akibat infeksi pada anak usia di bawah 5 tahun.

2. Gejala bronkopneumonia

2. Gejala bronkopneumonia
Freepik/mdjaff

Gejala bronkopneumonia ini bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.

Gejala yang lebih cenderung parah biasanya terliihat pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lebih lemah, seperti anak kecil atau orang yang menderita kondisi kesehatan tertentu.

Gejala bronkopneumonia antara lain:

  • Demam
  • Kesulitan bernapas, seperti sesak napas
  • Nyeri pada dada
  • Batuk berdahak
  • Berkeringat
  • Menggigil
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit kepala
  • Kebingungan atau disorientasi
  • Pusing
  • Mual dan muntah
  • Batuk darah

Editors' Pick

3. Penyebab bronkopneumonia

3. Penyebab bronkopneumonia
Pexels/Anna Shvets

Penyebab paling umum dari bronkopneumonia adalah infeksi paru-paru bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenza tipe b (Hib).

Infeksi paru-paru akibat virus dan jamur dapat menyebabkan pneumonia.

Kuman berbahaya yang masuk ke bronkus dan alveoli dapat berkembangbiak. Sistem kekebalan tubuh yang menghasilkan sel darah putih yang menyerang kuman tersebut itulah yang menyebabkan peradangan. Gejala dapat berkembang dari peradangan ini.

4. Faktor risiko bronkopneumonia

4. Faktor risiko bronkopneumonia
Freepik

Beberapa kelompok orang dan kondisi yang memperbesar peluang terkena bronkopneumonia:

  • Anak berusia di bawah 2 tahun
  • Mengalami infeksi pernapasan belakangan ini, seperti pilek dan flu
  • Mengalami penyakit paru-paru jangka panjang, seperti COPD, cystic fibrosis, bronkiektasis, dan asma
  • Menderita kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes, gagal jantung, penyakit hati
  • Menderita kondisi kesehatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV atau gangguan autoimun

5. Risiko komplikasi

5. Risiko komplikasi
Freepik/prostooleh

Bronkopneumonia yang tidak diobati atau parah dapat menyebabkan komplikasi, terutama pada anak kecil, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Karena mempengaruhi pernapasan seseorang, bronkopneumonia bisa menjadi sangat serius dan berisiko kematian.

Pada tahun 2015, di seluruh dunia terpada 920.000 anak di bawah usia 5 tahun yang meninggal karena pneumonia. Insiden kematian ini sebagian besar disebabkan karena bronkopneumonia.

6. Pengobatan dan perawatan

6. Pengobatan perawatan
Freepik/Freepik

Perawatan untuk bronkopneumonia tergantung pada jenis ifneksi dan tingkat keparahan kondisinya. Anak tanpa masalah kesehatan lain biasanya sembuh dalam waktu 1-3 minggu.

Bronkopneumonia ringan dapat diobati di rumah dengan istirahat dan minum obat-obatan. Namun, untuk kasus yang lebih parah, mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. 

Dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri berbahaya di paru-paru. Saat minum antibiotik, penting untuk mengikuti petunjuk dokter dengan hati-hati dan menyelesaikan durasi pengobatan.

Perlu diketahui bahwa antibiotik tidak bekerja untuk infeksi virus. Untuk bronkopneumonia virus, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus. Sedangkan untuk penderita bronkopneumonia jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur. 

Apabila anak mengalami satu atau lebih gejala di atas, segera periksakan anak ke dokter agar mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest