Memasuki usia 2 tahun, anak dikenal dengan sebutan "terrible two." Sebutan tersebut bukan tanpa alasan karena di usia 2 tahun ini anak mengalami perkembangan yang ditandai dengan perilaku yang cukup menantang bagi orangtua. Mulai dari tantrum hingga perubahan suasana hati yang signifikan.
Berikut ini Popmama.com merangkum hal-hal yang akan terjadi saat anak menginjak usia 2 tahun, dilansir dari Healthline:
1. Apa penyebab anak usia 2 tahun sangat 'terrible'?
Freepik/user12952888
Usia balita adalah tahap yang berlangsung dari sekitar usia 1 sampai 5. Dalam fase ini, anak mengalami berbagai pertumbuhan intelektual dan fisik, antara lain:
Berjalan
Bicara
Memiliki pendapat
Belajar tentang emosi
Mengerti (jika tidak menguasai) cara berbagi dan bergiliran
Selama fase ini, anak secara alami ingin menjelajahi lingkungannya. Mereka pun mulai mengembangkan keinginan melakukan apa yang mereka mau dengan cara mereka sendiri.
Tetapi karena keterampilan verbal, fisik, dan emosional mereka masih belum berkembang dengan baik, anak dapat dengan mudah menjadi frustrasi ketika mereka gagal berkomunikasi atau melakukan suatu hal secara benar.
Editors' Pick
2. Tantrum
Pixabay/dimitrisvetsikas1969
Tantrum adalah amukan tak terkendali anak yang seringkali tidak beralasan sebabnya. Perilaku ini dapat berkisar dari rengekan ringan hingga tangisan histeris habis-habisan. Selain menangis saat tantrum, anak mungkin akan berperilaku kasar yang meliput:
Memukul
Menyepak
Mencakar
Melempar barang
Diperkirakan 75% tantrum pada anak yang berusia 18 hingga 60 bulan berlangsung selama lima menit atau kurang dari itu, dan terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan.
3. Melawan
Freepik/ShevtsovaYuliya
Setiap hari, anak memperoleh keterampilan dan kemampuan baru. Wajar jika anak ingin menguji keterampilan dan kemampuan tersebut.
Salah satunya adalah anak mulai menyadari mereka punya otoritas terhadap dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan anak mungkin mulai merasa keberatan dengan hal-hal yang biasa dilakukan orangtua padanya, seperti memegang tangannya saat menyeberang jalan, membantunya mengenakan pakaian, atau memanjat perosotan taman bermain.
Ketika anak mulai bisa mandiri, ia mungkin mulai bersikeras untuk melakukan banyak hal sendiri, terlepas ia mampu menyelesaikan hal tersebut atau tidak. Tak menutup kemungkinan juga mereka tiba-tiba ingin mama membantunya melakukan hal-hal yang telah dikuasainya.
4. Perubahan suasana hati
Freepik/Volurol
Saat ini mungkin si Kecil tampak bahagia dan penuh kasih. Tetapi menit berikutnya ia bisa menjerit, menangis, dan mengamuk tak terkendali. Itu semua adalah manifestasi dari rasa frustrasi yang datang dari keinginan untuk melakukan sesuatu sendiri, sementara anak belum menguasai keterampilan untuk melakukannya atau untuk memahami dan menegosiasikannya.
5. Seperti apakah wujud tantrum yang perlu mendapatkan perhatian khusus?
freepik.com
Tantrum adalah hal yang normal dialami oleh anak balita. Tetapi orangtua perlu memperhatikan lebih seksama apabila anak mengalami tantrum yang berlebihan karena dikhawatirkan mengarah ke gangguan suasana hati atau perilaku. Tanda-tandanya antara lain:
Mengalami tantrum yang secara konsisten, termasuk memukul, menendang, menggigit, atau bentuk kekerasan fisik lainnya terhadap orangtua atau pengasuh
Ketika mengalami tantrum anak mencoba melukai diri sendiri
Sering tantrum, didefinisikan sebagai tantrum yang terjadi 10 sampai 20 kali sehari
Tantrum yang rata-rata berlangsung lebih dari 25 menit
Ketidakmampuan anak untuk menenangkan diri
Terkadang "terrible two" bisa menjadi "terrible three" yang lebih menantang. Akan tetapi ketika anak menginjak usia 4 tahun, biasanya ia sudah memiliki perkembangan bahasa dan motorik yang cukup untuk mengekspresikan diri, memahami instruksi, dan mengikuti aturan yang ditetapkan guru dan orangtua.
Apabila anak Mama menunjukkan tanda dan gejala tantrum yang perlu mendapatkan perhatian khusus, jangan ragu berkonsultasi ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.