Hepatitis Akut Misterius Berhubungan dengan Covid-19? Ini Kata WHO

Para peneliti sedang melakukan penelitian terkait virus hepatitis misterius yang menyerang anak ini

17 Mei 2022

Hepatitis Akut Misterius Berhubungan Covid-19 Ini Kata WHO
Pexels/Anna Shvets

Masyarakat dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia, belakangan ini dihebohkan kembali dengan wabah misterius yang melanda sejumlah negara di dunia. Wabah penyakit hepatitis misterius ini menyerang banyak anak di Amerika dan Asia. 

Di Indonesia sendiri, penyakit hepatitis misterius ini dilaporkan telah menyerang belasan anak di tujuh provinsi Indonesia.

Para ahli kesehatan pun mulai melakukan penyelidikan mengenai virus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak usia balita hingga di bawah 12 tahun ini.

Berikut Popmama.com rangkum kabar dari WHO selengkapnya.

1. Diduga disebabkan karena adenovirus

1. Diduga disebabkan karena adenovirus
chop.edu

Ikatan Dokter Indonesia (IDI), melalui Prof Zubairi Djoerban, menyampaikan bahwa adenovirus masih menjadi tersangkat penyebab utama penyakit hepatitis misterius yang mematikan ini. 

Lebih dari setengah pasien hepatitis akut yang masih belum diketahui jelas penyebabnya mengalami positif adenovirus, dengan gejala yang bervariasi.

Meskipun demikian, para ahli masih berupaya melakukan penelitian mendalam tentang apa penyebab di balik penyakit hepatitis misterius ini.

Editors' Pick

2. Adanya potensi infeksi Covid-19

2. Ada potensi infeksi Covid-19
Freepik/crowf

Selama seminggu terakhir, WHO melakukan penyelidikan lebih lanjut yang bertujuan untuk menyempurnakan hipotesis terkait wabah misterius yang merebak sejak bulan April 2022 yang lalu. 

Hipotesis awal WHO menduga adanya peran potensial adenovirus dan infeksi Covid-19 dalam wabah hepatitis akut ini. 

Pengujian lebih lanjut dalam seminggu terakhir menunjukkan hasil sekitar 70 persen kasus dugaan hepatitis misterius dinyatakan 'discarded' karena ternyata positif adenovirus dengan subtipe 41 (subtipe yang berkaitan dengan gastroenteritis. Sementara, 18 persen kasus juga 'discarded' karena dinyatakan positif Covid-19.

3. Pengujian lanjut terkait dugaan COVID-19

3. Pengujian lanjut terkait dugaan COVID-19
Pexels/Polina Tankilevitch

WHO memiliki fokus besar di minggu depan yaitu untuk melihat pengujian serologis untuk paparan sebelumnya dan infeksi Covid-19. Untuk itulah para ilmuwan menunggu data dari Inggris pada studi kasus kontrol yang membandingkan apakah tingkat deteksi adenovirus berbeda dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit lainnya.

Hal ini akan sangat membantu mempertajam hasil penelitian, apakah adenovirus hanya infeksi insidental yang telah terdeteksi, atau ada hubungan kausal atau kemungkinan kausal.

4. Diduga penyebarannya lewat udara

4. Diduga penyebaran lewat udara
Freepik/Hakeem.ibnfaisal

Hingga saat ini memang penyebab pasti hepatitis akut masih belum diketahui. Tetapi kecurigaan para ilmuwan adalah penyakit ini menyebar lewat udara dan masuk melalui pernapasan.

Gejala penyakit ini bervariasi pada tiap anak, seperti demam, mual, muntah, kulit berwarna kuning, hilang nafsu makan, hingga diare, yang merupakan gejala adenovirus.

Jika sudah parah, warna urine anak menyerupai teh dan terdapat lendir berwarna putih di feses.

5. Pentingnya menjaga protokol kesehatan

5. Penting menjaga protokol kesehatan
Freepik/Wirestock

Era pandemi Covid-19 masih belum kita ketahui kapan berakhirnya. Disusul dengan penyakit hepatitis misterius ini. Sebagai tindakan pencegahan, kita tidak boleh lalai menjalankan protokol kesehatan ya, Ma.

Misalnya dengan rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, menggunakan masker, dan menjaga jarak. 

Pastikan anak tertib menjalankan prokes dan jangan kendor karena selain menjaga diri dari infeksi virus yang berbahaya, ini adalah kebiasaan baik yang harus terus diterapkan.

Semoga anak-anak kita selalu diberikan kesehatan dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari ya, Ma.

Baca juga:

The Latest