5 Jenis Kedisiplinan Anak, Mana yang Paling Sesuai?

Kenali terlebih dahulu seperti apa saja jenis-jenis kedisiplinan yang cocok diterapkan di keluarga

12 November 2021

5 Jenis Kedisiplinan Anak, Mana Paling Sesuai
Pexels/Hoang Chuong

Harus diakui, mendisiplinkan anak bukanlah hal yang mudah seperti yang tampak dijelaskan di buku-buku. Kedisiplinan adalah kebiasaan yang dipupuk sejak dini, yang bergantung pada bagaimana pola asuh keluarga diterapkan. 

Memilih jenis kedisiplinan seperti apa yang diterapkan pada anak, merupakan pilihan personal yang didasarkan pada temperamen orangtua, temperamen anak, dan nilai-nilai yang dipegang keluarga. 

Berikut ini Popmama.com merangkum 5 tipe kedisplinan anak, dilansir dari Very Well Family:

1. Positive discipline (kedisiplinan positif)

1. Positive discipline (kedisiplinan positif)
Pexels/George Pak

Positive discipline didasarkan pada pujian dan dorongan. Orangtua mengajarkan keterampilan dalam memecahkan masalah dan bekerjasama dengan anak untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi. 

Positive discipline menggunakan diskusi keluarga dan pendekatan otoritatif untuk mengatasi masalah perilaku anak. 

Editors' Pick

2. Gentle discipline (kedisiplinan lembut)

2. Gentle discipline (kedisiplinan lembut)
Pexels/Karolina Grabowska

Gentle discipline berfokus pada pencegahan masalah. Orangtua menjauhkan anak-anak dari perilaku buruk yang mungkin terjadi dengan cara pengalihan. 

Anak diberi konsekuensi, tetapi gentle discipline bukan tentang menanamkan rasa malu. Fokus dari tipe kedisiplinan ini adalah orangtua yang mengelola emosi mereka sendiri saat menangani perilaku buruk anak. 

3. Boundary-based discipline (kedisiplinan berbasis batas)

3. Boundary-based discipline (kedisiplinan berbasis batas)
Pexels/August De Richelieu

Boundary-based discipline berfokus pada penetapan batas-batas dan aturan yang dibuat secara jelas di depan.  

Anak diberikan pilihan, ada konsekuensi terhadap setiap pilihan yang dipilih. Jika melakukan A, maka konsekuensinya adalah B. Jika memilih C, maka konsekuensinya adalah D. Di sini anak akan belajar untuk mempertimbangkan keputusan dan bertanggungjawab terhadap pilihannya. 

4. Modifikasi perilaku

4. Modifikasi perilaku
Pexels/Monstera

Modifikasi perilaku berfokus pada konsekuensi positif dan negatif. Perilaku yang baik akan diperkuat dengan pujian atau penghargaan. Sebaliknya, perilaku buruk akan berdampak pada hilangnya hak istimewa. Orangtua akan mengabaikan segala protes apapun. 

5. Pembinaan emosi

5. Pembinaan emosi
Pexels/Ketut Subiyanto

Pembinaan emosi adalah proses disiplin lima langkah yang berfokus pada mengajar anak tentang perasaan. 

Ketika anak memahami perasaan mereka dengan baik, mereka dapat mengungkapkannya secara verbal ketimbang melalui tindakan. Dari sini anak akan belajar bahwa perasaan mereka valid, apapun itu. 

Orangtua membantu anak mengajari cara yang tepat untuk menangani emosi mereka. 

Itulah lima jenis kedisiplinan anak yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi masing-masing keluarga. Ingatlah, Ma, tidak ada satu pun jenis kedisiplinan yang dapat bekerja efektif untuk semua anak atau semua keluarga dan semua situasi. Orangtua dapat menggunakan beberapa teknik berbeda dari setiap jenis kedisiplinan. 

Semoga menginspirasi. 

Baca juga:

The Latest