Pertolongan Pertama Anak Epilepsi, Apa yang Harus Dilakukan?

Saat serangan epilepsi terjadi, inilah do's and dont's yang perlu orangtua ketahui

27 Januari 2022

Pertolongan Pertama Anak Epilepsi, Apa Harus Dilakukan
pexels.com/Helena Lopes

Serangan epilepsi pada anak adalah kejadian yang mengejutkan bagi orangtua. Serangan ini sering terjadi pada anak usia di bawah lima tahun karena epilepsi yang menyebabkan kejang berulang. 

Epilepsi, seperti penyakit jangka panjang lainnya, memiliki risiko tertentu yang membutuhkan penanganan segera. Apabila dibiarkan epilepsi dapat menjadi sangat serius. Yang paling sederhana adalah kejang dapat menyebabkan anak cedera atau jatuh.

Kali ini Popmama.com merangkum tindakan apa saja yang perlu dilakukan orangtua sebagai pertolongan pertama anak epilepsi yang penting diketahui:

1. Tanda-tanda anak mengalami serangan epilepsi

1. Tanda-tanda anak mengalami serangan epilepsi
Unsplash/Katieemslie

Serangan epilepsi identik dengan kejang. Yang banyak orang pikirkan adalah kejang yang sifatnya grand mal, tampak menakutkan bagi yang melihatnya, dan penderitanya tidak mengingat apapun yang terjadi. 

Secara umum, ada 2 tipe kejang yang dialami anak saat epilepsi menyerang, yaitu kejang tonik-klonik dan kejang fokal.

Tanda-tanda kejang tonik-klonik, antara lain:

  • Tidak bereaksi sekalipun tubuhnya diguncang-guncang
  • Jatuh lemas
  • Otot-otot menjadi kaku (ini adalah fase tonik yang berlangsung selama beberapa detik)
  • Gerakan menyentak (ini adalah fase klonik yang berlangsung selama beberapa detik)
  • Ketika gerakan menyentak berhenti, anak mungkin sudah mulai mendapatkan kesadarannya kembali tetapi masih linglung

Tanda-tanda kejang fokal yang mungkin terjadi:

  • Berlangsung tidak lebih dari 1-2 menit
  • Bagian tubuh anak, seperti lengan, menjadi kaku terkulai
  • Melakukan gerakan menyentak yang berulang di satu tempat atau di beberapa tempat
  • Tampak linglung atau tidak bereaksi apapun

Editors' Pick

2. Tindakan yang harus dilakukan

2. Tindakan harus dilakukan
Freepik/stockprovider

Jika anak mengalami kejang tonik-klonik, berikut ini hal-hal penting yang harus segera dilakukan orangtua:

  • Beri ruang yang lega di sekitar anak dan jangan biarkan banyak orang berkumpul di sekitarnya
  • Jauhkan benda-benda keras dan tajam dari sekitar anak
  • Beri bantalan kepala yang empuk
  • Longgarkan pakaian yang dikenakan anak
  • Apabila terdapat makanan atau minuman di dalam mulut, baringkan tubuh anak ke samping sebentar untuk mengeluarkannya 
  • Hitung waktu seberapa lama terjadinya kejang sebagai catatan medis

Ketika kejang terjadi, orangtua sebaiknya tetap tenang. Ingat, Ma, terkadang kejang yang terjadi bukanlah kejang yang darurat meskipun terlihat mengkhawatirkan.

3. Hal yang tidak boleh dilakukan

3. Hal tidak boleh dilakukan
Freepik/user12763813

Saat anak mengalami serangan epilepsi, adalah hal yang wajar apabila orangtua panik dan berusaha menyadarkan anak. Tetapi ada hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan supaya tidak terjadi hal yang fatal pada anak, antara lain:

  • Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak. Banyak orang yang berpendapat meletakkan sendok di dalam mulut anak dapat mengatasi serangan, tetapi justru ini membahayakan
  • Dengan tujuan supaya kejang berhenti, banyak orang menahan tubuh anak. Namun ini justru dapat membuat anak cedera. Jadi sebaiknya tidak dilakukan, kecuali anak dalam posisi yang sangat membahayakan.

4. Kematian mendadak tak terduga pada epilepsi

4. Kematian mendadak tak terduga epilepsi
Freepik/lifeforstock

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, epilepsi dapat menyebabkan kematian. Kondisi ini disebut dengan sudden unexpected death in epilepsi (SUDEP) atau kematian mendadak tak terduga pada epilepsi. 

Dilansir dari Better Health, SUDEP seringkali terjadi tanpa gejala dan tidak tertangani karena sebagian besar kasus terjadi saat dini hari. Penyebabnya pun belum diketahui hingga kini. Namun, SUDEP telah terjadi pada 1 dari 4.500 anak dengan epilepsi. 

Serangan epilepsi yang tidak tertangani atau tidak terkontrol dengan baik berisiko cedera hingga kematian. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk tindakan pencegahan SUDEP.

5. Kapan saatnya membawa anak ke dokter

5. Kapan saat membawa anak ke dokter
Freepik/Tirachardz
Ilustrasi

Orangtua harus segera membawa anak ke dokter jika:

  • Ini adalah serangan epilepsi pertama yang dialami anak
  • Kejang terjadi lebih dari 5 menit
  • Kejang beruntun dalam waktu yang sama
  • Anak tidak kunjung sadar setelah tubuhnya berhenti menyentak
  • Anak mengalami cedera selama serangan terjadi

Apabila hal-hal di atas terjadi, atau apabila orangtua mengkhawatirkan perkembangan penyakit yang diderita anak, sebaiknya jangan tunda untuk segera membawa anak ke rumah sakit.

Baca juga:

The Latest