Cara Mengajarkan Anak Salat Fardhu Beserta Bacaannya

Jadilah contoh dan teladan yang baik, Ma

24 Juni 2020

Cara Mengajarkan Anak Salat Fardhu Beserta Bacaannya
Popmama.com/Aristika Medinasari

Mengajarkan anak tentang agama Islam merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh orangtua. Maka, Mama dan Papa perlu memberi pengetahuan nilai-nilai agama.

Salah satunya adalah mengajarkan salat fardhu pada anak.

Apa itu salat fardhu?

Salat fardhu adalah suatu amalan yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim dan termasuk ke dalam rukun Islam, khususnya kedua setelah syahadat. Hukumnya wajib, berarti akan mendapatkan pahala jika melakukannya dan akan berdosa jika meninggalkannya.

Dalam ajaran Islam, salat fardhu dilakukan 5 waktu dengan jumlah 17 rakaat setiap harinya. Dengan pembagian waktu salat, yaitu Subuh sebanyak 2 rakaat, Zuhur sebanyak 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 rakaat. 

Untuk memudahkan Mama, berikut Popmama.com berikan tips mengajarkan si Kecil salat. Dilengkapi dengan bacaan salat yang dirangkum dari berbagai sumber. 

1. Jadilah contoh dengan disiplin melaksanakan salat

1. Jadilah contoh disiplin melaksanakan salat
Pexels/Ari Arapoglu

Sebagai orangtua, tempat pertama dan paling utama dalam pendidikan anak di rumah. Mama dan Papa perlu menjadi contoh yang baik. Tak terkecuali dalam mengajarkan si Kecil salat. 

Terlebih, usia anak-anak merupakan masa emas sehingga buah hati biasanya memperhatikan atau mengamati secara penuh. Kemudian, meniru tingkah laku atau perilaku dari kedua orangtua mereka.

Bahkan, anak-anak adalah seorang peniru yang handal sehingga tidak butuh waktu lama bagi seorang anak untuk meniru perilaku yang ia lihat. Jadilah contoh atau tauladan yang baik bagi anak, Ma.

Dengan tetap konsisten menjaga kedisiplinan dalam menjalankan sholat.

2. Jelaskan pentingnya salat pada si Kecil

2. Jelaskan penting salat si Kecil
Pexels/Abdullah Ghatasheh

Mama dan Papa perlu menjelaskan tentang apa itu salat dan alasan mengapa harus dilaksanakan. Berilah pengertian dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami.

Tanamkan pada diri anak bahwa salat 5 waktu merupakan tiang agama, yaitu amalan yang wajib, utama, dan harus selalu ditunaikan.

Selain itu, ajarkan juga pada anak bahwa salat merupakan penghubung antara manusia dengan Allah SWT. Serta sebagai bentuk rasa syukur terhadap nikmat yang telah diberikan-Nya.  

Ingatkan pada si Kecil bahwa dengan konsisten menjalankan salat fardhu di awal waktu, Allah SWT akan membalasnya dengan pahala dan surga. Sebaliknya, jika lalai melakukan salat maka akan berdosa dan Allah SWT dapat memberikan azab. 

3. Mulai ajarkan salat secara perlahan

3. Mulai ajarkan salat secara perlahan
Pexels/Chattrapal

Mama dan Papa dapat mulai mengajarkan salat ketika anak sudah dapat membedakan kanan dan kiri.

Seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ath- Thabari, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda, yang artinya: "Apabila seorang anak dapat membedakan mana kanan dan kiri, maka perintahkanlah dia untuk mengerjakan salat."

Orangtua bisa mengajarkannya secara bertahap. Misalnya, saat Mama dan Papa hendak melaksanakan salat Maghrib berjamaah, ajaklah si Kecil untuk ikut serta. 

Dampingi anak mulai dari mengambil wudhu, menyiapkan alat salat, dan perintahkan ia untuk meniru gerakan-gerakan salat. Lakukan setiap hari dengan rutin, yaitu saat salat 5 waktu sehingga anak terbiasa. 

4. Tetapkan jadwal agar anak istiqomah

4. Tetapkan jadwal agar anak istiqomah
Pexels/Kaboompicscom

Salat merupakan ibadah yang wajib dilakukan, tetapi anak-anak mungkin saja dilanda rasa malas sehingga tidak mau melaksanakan salat. Maka, Mama perlu membuat jadwal agar mereka istiqomah dalam menjalankan kewajibannya. 

Jadi, tak hanya mengingatkan degan lisan saja, tetapi beri juga jadwal agar mereka mengerti bahwa jadwal tersebut merupakan tanggung jawab yang perlu dituntaskan.

Mama bisa membuat jadwal salat yang menarik dan ditempel di kamar si Kecil sehingga anak bisa lebih bersemangat untuk beribadah. 

Misalnya, dengan membuatkan kalender atau buku berisi tabel ceklis salat yang perlu diisi. Beri hiasan berupa warna atau gambar-gambar favorit agar terasa menyenangkan, Ma.

Biasakan pada anak untuk melakukan salat wajib di awal waktu. Artinya setelah mendengarkan azan, segeralah bersuci dengan mengambil wudhu dan lakukan salat.

5. Beri apresiasi berupa pujian atau hadiah

5. Beri apresiasi berupa pujian atau hadiah
Pexels/Pixabay

Saat anak berhasil menunaikan kewajiban salat, jangan lupa untuk memberi mereka apresiasi, ya. Misalnya, dengan pujian sederhana atau hadiah jika ada. 

Hal ini akan membuat anak terus termotivasi dalam menjalankan salat. Anak juga akan merasa bahwa usahanya untuk beribadah dihargai oleh Mama dan Papa. 

Namun, saat mereka mulai lalai salat, sebaiknya tidak langsung dimarahi, Ma. Nasehati terlebih dahulu secara perlahan dan ajak mereka salat berjamaah sehingga anak lebih nyaman dalam beribadah. 

Editors' Pick

Bacaan salat

Adapun bacaan salat yang bisa Mama ajarkan pada anak. Berikut urutan bacaan dan tata cara pelaksanaannya:

Niat salat

Salah satu contoh niat sholat, yaitu sholat shubuh: Usholli Fardlon Shubhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala

Artinya adalah "Aku niat melakukan sholat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala."

Adapun untuk niat sholat yang lain. Jenis sholat pada lafadz niat tersebut diganti dengan sholat yang dimaksud begitupun dengan jumlah raka’atnya. Misalnya, saat dzuhur diganti menjadi dzuhri arba’a raka’atim. Jika Maghrib, maka diganti menjadi maghribi tsalaatsa raka’aatim dan begitu seterusnya.

Takbir dan iftitah

Setelah melafadzkan niat, tahap selanjutnya adalah dengan melakukan takbiratul ihram dengan melafadzkan takbir yaitu “allahu akbar”.

Pembacaan takbir dilakukan dalam setiap gerakan sholat kecuali saat i’tidal. Kemudian setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.

Berikut bacaan doa iftitah:

Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”

Lalu terjemahannya adalah sebagai berikut.

“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.

Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”

I'tidal

Bacaan sholat ketika i’tidal berbeda dengan bacaan sholat lainnya. Bila yang lain melafadzkan takbir, maka i’tidal melafadzkan bacaan yang lain.

Berikut adalah bacaan lafadz i’tidal

"Sami'alloohu liman hamidah"

Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa,

“Rabbanaa Lakal Hamdu Mil’us Samaawati Wa Mil’ul Ardhi Wa Mil ‘Umaasyi’ta Min Syai’in Ba’du.”

Rukuk dan sujud

Bacaan ketika rukuk dan sujud memiliki lafadz yang hampir mirip.

Lafadz ketika rukuk adalah sebagai berikut,

“Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih.”

Artinya, “Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagi-Nya.”

Adapun untuk bacaan sujud adalah sebagai berikut, 

“Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih”

Artinya, “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.

Duduk iftirasy atau duduk di antara dua sujud

Dalam duduk iftirasy, ada bacaan khusus yang berisi doa-doa.

Berikut adalah bacaan dari duduk iftirasy,

“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.”

Artinya, “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

Duduk tasyahud awal

Berikut bacaan saat duduk tasyahud awal:

"At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi."

Artinya, "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Duduk tasyahud akhir

Inilah posisi terakhir dalam sholat sebelum salam. Bacaan pada tasyahud akhir di awalnya sama seperti tasyahud awal. Bedanya, ketika tasyahud akhir ditambahkan bacaan sholawat nabi.

Berikut adalah bacaan tambahan tersebut,

"Allaahumma Shalli’Alaa Muhammad, Wa’Alaa Aali Muhammad. Kamaa Shallaita Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim.

Wabaarik’Alaa Muhammad Wa Alaa Aali Muhammad. Kamaa Baarakta Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim, Fil’Aalamiina Innaka Hamiidum Majiid.”

Artinya, "Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.

Kemudian diakhirkan dengan salam.

Itulah cara mengerjakan salah fardhu beserta bacaannya. Anak perlu menghafalnya sejak kecil. Perkenalkan amalan ini sedini mungkin yuk, Ma.

Baca juga:

The Latest