"Aliran darah yang terganggu dapat menyebabkan leukosit atau sel darah putih tidak bisa bergerak secara bebas ke tempat infeksi untuk membunuh kuman penyebab batuk," kata dr. Devie Kristiani.
Benarkah Anak Tidak Boleh Minum Es saat Batuk, Mitos atau Fakta?

Baik di musim kemarau maupun hijan, godaan minum es selalu sulit untuk dilawan, apalagi bagi anak-anak. Tidak hanya bisa menghilangkan rasa haus, minum minuman dingin juga dapat memberikan efek segar pada tubuh kita.
Akan tetapi, mengonsumsi makanan atau minuman dingin sering sekali dituduh menjadi penyebab seseorang mengalami batuk pilek. Bahkan, anak mungkin sudah tidak asing lagi dengan slogan 'es terooos' saat sedang mengalami batuk atau pilek.
Namun, apakah benar ketika anak mengalami batuk sebaiknya dilarang untuk minum es?
Untuk menjawab rasa penasaran Mama, yuk simak ulasan selengkapnya dari Popmama.com tentang benarkah anak tidak boleh minum es ketika batuk?
1. Suhu dingin pada es menyebabkan aliran darah ke saluran pernapasan terganggu

Melalui video unggahan di laman TikTok @dr.deviekristiani, dr. Devie Kristiani selaku dokter spesialis anak mengatakan bahwa suhu dingin pada minuman dapat menyebabkan aliran darah ke saluran napas terganggu.
2. Suhu dingin dapat mengganggu bulu pada saluran pernapasan

Mengonsumsi es atau minuman dingin bisa berdampak pada mekanisme pertahanan saluran napas. Pasalnya, suhu dingin yang dihasikan oleh air es dapat mengganggu silia (bulu getar) di saluran pernasapan hidung.
Sehingga, dapat mengurangi kemampuan dalam menyapu bersih mukosiliar. Buat yang belum tahu, mukosiliar adalah sebuah sistem mekanisme pertahanan yang sangat penting bagi sistem pertahanan.
"Suhu dingin memengaruhi kerja bulu getar (silia) napas, sehingga tidak bisa membersihkan lender atau kuman secara efektif," ucap dr. Devie Kristiani.
3. Suhu dingin bisa menyebabkan pengerutan di pembuluh darah

Melansir dari laman IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), suhu dingin pada es dapat menyebabkan pengerutan di pembuluh darah yang disebut dengan istilah vasokontriksi.
Hal ini bisa berefek pada aliran darah mengalami pengurangan, sehingga pasokan untuk sistem imunitas juga menurun. Dalam keadaan tersebut, mekanisme pertahanan saluran napas akan mengalami pelemahan dan lebih rentan terhadap serangan kuman dari luar.
4. Perubahan suhu dingin yang mendadak di saluran napas bisa membuat dahak lebih pekat

Kemudian, dr. Devie Kristiani menegaskan bahwa perubahan suhu yang mendadak di saluran napas dapat menyebabkan dahak atau lender menjadi lebih pekat. Sehingga, lender sulit dikeluarkan oleh anak.
Dari penjelasan yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa minum es secara langsung bukan menjadi menyebab anak mengalami batuk. Tetapi, jika anak sedang batuk kemudian minum es, hal tersebut dapat memberberat gejalanya. Apalagi, jika anak mempunyai alergi dingin.
"Minum es secara langsung tidak akan menyebabkan anak batuk. Tetapi, kalau anak sedang batuk lalu minum es, maka bisa memperberat gejalanya. Terutama, jika anak yang sensitif atau alergi dingin," pungkas dr. Devie Kristiani.
Selain itu, perlu diketahui bahwa dampak dari minum air juga bisa dipeparah ketika musim hujan, yang mana pada saat musim hujan udara akan cenderung lebih dingin.
Semoga informasinya membantu ya, Ma!



















