Penjelasan IDAI, Hubungan Ginjal Akut Misterius dan Covid-19 pada Anak

Apakah penyakit ginjal akut misterius terdahap anak diakibatkan oleh Covid-19?

19 Oktober 2022

Penjelasan IDAI, Hubungan Ginjal Akut Misterius Covid-19 Anak
Pexels/Sora Shimazaki

Dalam waktu dua bulan terakhir ini, Indonesia mengalami lonjakan penyakit gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak. Dilaporkan ada lebih dari 100 anak yang terserang penyakit ini.

Sayangnya, hingga kini pemerintah dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih belum mengetahui penyebab pasti gangguan ginjal akut misterius.

Kondisi ini tentu membuat para orangtua merasa khawatir, termasuk Mama. Beberapa orang bertanya-tanya apakah penyakit ini berkaitan dengan Covid-19?

Oleh karena itu, berikut Popmama.com telah merangkum informasi terkait penjelasan IDAI mengenai hubungan ginjal akut misterius dan Covid-19 pada anak. Disimak ya, Ma.

1. Gejala gangguan ginjal akut misterius pada anak

1. Gejala gangguan ginjal akut misterius anak
Pexels/cottonbro

Sampai saat ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih melakukan investigasi terkait pemicu penyakit ini, namun belum menemukan titik terangnya atau penyebab pastinya.

Oleh karena itu, IDAI meminta orangtua untuk lebih waspada terhadap gejala sakit yang dialami oleh anak. Terutama perubahan volume dan frekuensi urine anak saat di rumah.

Apabila jumlah urine kurang dari 0,5 ml per kg berat badan per jam dalam 6-12 jam atau bahkan tidak ada urine sama sekali selama 6-8 jam saat siang hari, maka anak perlu untuk segera dirujuk di rumah sakit.

Selain itu juga terdapat beberapa gejala pada anak seperti, diare, batuk, pilek, muntah, dan bahkan kehilangan kesadaran.

2. Hubungan Covid-19 dengan gangguan ginjal akut misterius

2. Hubungan Covid-19 gangguan ginjal akut misterius
Pexels/Edward Jenner

Investigasi untuk mencari tahu penyebab penyakit ini masih terus dilakukan oleh IDAI. Karena itulah IDAI juga belum dapat mengkonfirmasi secara pasti penyebabnya.

Namun IDAI menyatakan bahwa sebagian besar pasien yang terkena penyakit ini terbukti mempunyai infeksi terhadap Covid-19.

Hingga saat ini, terdapat beberapa infeksi virus yang ditemukan pada pasien AKI (Acute Kidney Injury). Salah satu yang dijumpai adalah adanya Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) atau Long Covid-19.

MIS-C merupakan komplikasi yang dapat muncul pada pasien Covid-19 anak, di mana terjadi peradangan di berbagai sistem organ termasuk ginjal.

"Penyebabnya ini ada beberapa teori. Tadinya, kita duga terkait dengan Covid-19, merupakan MIS-C," kata dr. Piprim selaku Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam acara konferensi pers secara daring di Jakarta, pada Jumat (14/10/2022).

Meski begitu, IDAI tetap perlu melakukan investigasi untuk membagikan alasan pasti dibalik penyakit ini dan menganggap bahwa kasus ini diduga merupakan akibat dari sindrom Long Covid.

"Jadi, kita anggap bahwa mungkin infeksi ini bukan sebagai penyebab utamanya. Mungkin ada sindrom Long Covid-19, itu memang selalu kita cari," ujar dr. Piprim.

3. Gangguan ginjal akut tak ada kaitannya dengan vaksinasi

3. Gangguan ginjal akut tak ada kaitan vaksinasi
3 Pexels/cottonbro

Umumnya, gangguan ginjal akut misterius menyerang anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun.

Karena hal itulah, IDAI mengonfirmasi bahwa kasus gagal ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI) pada anak tidak berkaitan dengan pemberian vaksin Covid-19.

“Jadi sebagian besar balita, dan balita belum vaksin Covid-19. Jadi enggak usah disambungkan atau dikaitkan dengan vaksin Covid-19 karena belum ada vaksin Covid-19 untuk balita,” ucap dr. Piprim.

Maka dari itu, dr. Piprim Basarah Yanuarso pun berharap agar semua pihak tidak mengaitkan vaksin Covid-19 dengan kondisi gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak.

IDAI sedang melakukan investigasi untuk menyimpulkan penyebab dan adanya keterlibatan secara jelas antara gangguan ginjal akut dengan vaksinasi Covid-19.

Itulah informasi mengenai hubungan ginjal akut misterius dan Covid-19 pada anak. Meski belum dapat disimpulkan secara pasti, Mama tetap perlu waspada apabila anak mengelami gejala gangguan ginjal akut.

Baca juga:

The Latest