Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Awas! Kipas Angin dan AC Kotor Bisa Sebabkan Pneumonia

anak sakit
Pexels/Tima Miroshnichenko
Intinya sih...
  • Bakteri Legionella pneumophila penyebab pneumonia serius, sebabkan batuk parah
  • AC kotor bisa menularkan bakteri Legionella pneumonia
  • Kipas angin kotor dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius

Kipas angin dan AC kerap jadi penyelamat di tengah cuaca panas, apalagi saat siang terik melanda. Di Indonesia, dua elektronik ini banyak ada di rumah karena mampu mendinginkan ruangan dengan mengalirkan atau memutar udara yang ada di ruangan.

Namun, siapa sangka alat elektronik ini bisa menjadi sumber penyakit jika tidak dirawat dengan baik? Pasalnya AC dan kipas angin yang kotor bisa menyebarkan kuman dan bakteri berbahaya ke udara, bahkan berisiko memicu infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia.

Pneumonia adalah kondisi serius yang menyerang paru-paru dan dapat membahayakan anak-anak maupun orang dewasa.

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai kipas angin dan AC kotor bisa sebabkan pneumonia.

1. Mengenal bakteri Legionella pneumophila yang berbahaya

Ilustrasi anak sakit demam (frerepik.com/peoplecreations)
Ilustrasi anak sakit demam (frerepik.com/peoplecreations)

Mengutip Mayo Clinic, Legionella pneumophila adalah bakteri yang menjadi penyebab utama penyakit Legionellosis, suatu bentuk pneumonia serius yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

Bakteri ini secara alami hidup di tanah dan air, tetapi jarang menyebabkan infeksi di lingkungan luar. Namun, Legionella dapat berkembang biak dalam sistem air buatan manusia, seperti menara pendingin pada sistem AC gedung besar, tangki air panas, pancuran, dan kolam air panas.

Infeksi terjadi ketika seseorang menghirup tetesan air mikroskopis yang mengandung bakteri ini, biasanya dari semprotan pancuran, keran, atau sistem pendingin udara.

2. AC kotor dan hubungannya dengan pneumonia

Ilustrasi Anak Sakit (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi Anak Sakit (pexels.com/Gustavo Fring)

Di Indonesia sendiri, pemakaian AC sebagai pendingin udara sudah lumrah dilakukan. Apalagi Indonesia yang berada di iklim tropis membuat setiap tempat bisa mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.

Jika di rumah memakai AC yang intens dibandingkan biasanya, seperti saat cuaca cenderung panas, maka AC perlu dibersihkan lebih sering setidaknya sebulan sekali. Sementara jika pemakaian AC tidak sering tetap harus dibersihkan, tetapi paling lama tiga bulan sekali.

Mengapa demikian?

Legionellosis bisa terjadi melalui inhalasi tetesan air (aerosol) yang mengandung bakteri ini. AC yang kotor, terutama sistem pendingin udara skala besar seperti yang ada di hotel, rumah sakit, atau gedung bertingkat, bisa menjadi sarang bakteri jika tidak dirawat dengan baik.

3. Beberapa cara penularan bakteri Legionella pneumonia dari AC

ilustrasi anak sakit (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi anak sakit (pexels.com/Gustavo Fring)

Ada beberapa cara bakteri penyebab pneumonia berat ini bisa menular. Berikut diantaranya:

  • Sumber air terkontaminasi, karena bakteri Legionella tumbuh subur di air hangat yang tergenang atau jarang dibersihkan. Contohnya di menara pendingin (cooling tower) atau humidifier dari sistem AC sentral. Jika sistem ini tidak dibersihkan secara berkala, bakteri akan berkembang biak.

  • Penyebaran melalui udara bisa terjadi ketika sistem AC menyemprotkan tetesan air halus (aerosol) ke udara, dan air tersebut mengandung Legionella, orang yang menghirup udara tersebut berisiko tertular. Penyebaran ini tidak terjadi melalui kontak langsung antar manusia atau meminum air yang terkontaminasi, tetapi murni melalui udara.

  • AC rumah tangga lebih rendah resikonya. Menurut Mayo Clinic, AC di rumah-rumah umumnya tidak menggunakan sistem air terbuka yang bisa menghasilkan aerosol terkontaminasi, sehingga lebih jarang menjadi sumber penyebaran Legionella.

  • Risiko Legionnaires meningkat bila sistem AC besar atau humidifier tidak dibersihkan secara rutin, terutama jika mengandung genangan air hangat yang menjadi tempat favorit Legionella.

4. Kipas angin kotor juga punya risiko sama, sebabkan batuk berulang

ilustrasi kipas angin (pexels.com/Alireza Kaviani)
ilustrasi kipas angin (pexels.com/Alireza Kaviani)

Kipas angin yang kotor dapat menjadi sumber berbagai masalah pernapasan. Pasalnya jika tidak dibersihkan dapat menurunkan kekebalan paru-paru melawan infeksi.

Adapun gangguan pernapasan karena kipas angin kotor yakni batuk parah yang berulang, ini bisa mengindikasikan iritasi saluran napas atau bahkan infeksi akibat paparan partikel berbahaya.

Idealnya, kipas angin dibersihkan setiap 2-4 minggu sekali, terutama jika digunakan setiap hari. Semakin sering digunakan, maka, semakin cepat menumpuk debu.

Selain itu jika lingkungan rumah gampang berdebu atau dekat jalan raya, maka bersihkan lebih sering. Selain itu jika di rumah ada bayi, anak kecil, atau penderita alergi sebaiknya lebih rutin membersihkan kipas angin juga.

5. Bisakah kipas angin kotor sebabkan pneumonia?

ilustrasi kipas angin (unsplash.com/Delaney Van)
ilustrasi kipas angin (unsplash.com/Delaney Van)

Debu, jamur, dan bakteri yang menumpuk pada baling-baling atau kisi-kisi kipas bisa tersebar ke udara saat kipas dinyalakan. Ketika partikel tersebut terhirup secara terus-menerus, bisa terjadi gangguan pada sistem pernapasan, terutama pada anak-anak, lansia, atau orang dengan imun lemah.

Kipas angin yang kotor dapat menjadi faktor risiko tidak langsung penyebab pneumonia. Debu, jamur, dan bakteri yang menumpuk pada kipas dapat tersebar ke udara saat kipas dinyalakan dan terhirup oleh penghuni rumah.

Jika partikel berbahaya ini masuk ke saluran pernapasan, terutama pada orang dengan daya tahan tubuh rendah, bisa menyebabkan infeksi paru-paru seperti pneumonia.

Kondisi ini mirip dengan risiko dari AC kotor, yang dapat menyebarkan bakteri Legionella pneumophila penyebab Legionnaires' disease, salah satu bentuk pneumonia berat. Karena itu, menjaga kebersihan kipas angin secara rutin sangat penting untuk mencegah gangguan pernapasan serius.

6. Tips menggunakan kipas angin dan AC agar tetap sehat

anak bermain di rumah
Pexels/Artem Podrez

Tadi sudah dijelaskan mengenai perawatan pencucian AC yang bisa dilakukan sebulan atau maksimal tiga bulan sekali. Untuk kipas angin bisa dibersihkan 2-4 minggu sekali, tergantung pemakaian.

Berikut tips menggunakan kipas angin dan AC di rumah dan tetap sehat:

  • Jangan arahkan langsung ke tubuh, terutama anak karena bisa menyebabkan masuk angin atau gangguan pernapasan.

  • Ikuti rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan menjaga suhu AC di kisaran 23-25°C. Pastikan anak tidak merasa terlalu dingin atau panas.

  • Rutin membersihkan AC dan kipas karena bakteri menyebabkan infeksi saluran napas, termasuk pneumonia.

  • Saat cuaca panas, biang keringat bisa muncul. Pastikan sirkulasi udara baik dan menggunakan lotion agar kulit anak tetap lembap.

Itulah tadi informasi mengenai kipas angin dan AC kotor bisa sebabkan pneumonia. Semoga membantu ya!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us