Tips Keselamatan Berenang Bersama si Kecil supaya Tetap Aman

Tips ini berguna untuk memperkecil potensi anak tenggelam saat berenang, apa saja? simak ulasannya

25 Mei 2023

Tips Keselamatan Berenang Bersama si Kecil supaya Tetap Aman
Freepik/master1305

Berenang merupakan kegiatan keluarga untuk menghabiskan akhir pekan bersama anak. Apalagi ketika musim liburan, berenang jadi salah satu kegiatan favorit. Saat ini, banyak tersedia kolam renang yang menyediakan berbagai wahana. Momen berenang pun jadi lebih menyenangkan karena ada banyak aktivitas yang dilakukan bersama si Kecil.

Meskipun begitu, Mama dan Papa harus selalu mengawasi dan memperhatikan anak selama ia berenang. Pasalnya, setiap orang berpotensi mengalami tenggelam akibat bermain air yang dapat mengakibatkan kematian.

DR. dr. Ririe Fachrina Malisie, Sp.A(K) selaku Ketua UKK ERIA IDAI  mengungkapkan angka kematian anak akibat tenggelam sangat tinggi. Ia mengatakan, “Artinya jika dibandingkan dengan kecelakaan yang lain, tenggelam menempati nomor dua.”

Data World Health Organization mencatat sebanyak 236 ribu kasus kematian akibat tenggelam terjadi setiap tahunnya yang setengahnya merupakan usia produktif, yaitu usia 1-24 tahun.

Kalangan balita, tepatnya usia 1-4 tahun menjadi korban paling banyak. Korban tenggelam juga didominasi oleh laki-laki. dr. Ririe memaparkan angka kematian tenggelam di Indonesia juga cukup memprihatinkan, yaitu 3 diantara 100 ribu jiwa.  

Ia menambahkan, “Kalau kita hitung jumlah penduduk Indonesia ada 250 juta jiwa berarti ada ratusan orang yang berpotensi mengalami kasus tenggelam. Ini hanyalah puncak gunung es saja karena sering kali peristiwa tenggelam yang terjadi tidak dilaporkan.”

Musibah memang sulit bisa kita hindari. Namun, orangtua bisa meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah anak tenggelam yang berpotensi membuat nyawa melayang. Berikut ulasan Popmama.com tentang tips keselamatan berenang bersama anak.

Tips Keselamatan saat Berenang Bersama Anak di Laut, Danau, Sungai

Tips Keselamatan saat Berenang Bersama Anak Laut, Danau, Sungai
Freepik/bearfotos

Laut, danau, dan sungai disebut sebagai open water karena areanya merupakan air terbuka. Banyak orangtua yang memilih opsi ini untuk mengajak si Kecil untuk berenang.

Dari kegiatan ini, anak akan memperoleh pengalaman yang berbeda ketika berenang di laut maupun sungai. Beberapa spot di open water ini memungkinkan kamu bisa bertemu berbagai biota laut yang indah jika beruntung.

Nah, agar momen berenang tidak berubah menjadi naas maka ada beberapa hal yang harus Mama dan Papa perhatikan dalam menjaga keselamatan anak tersayang. Tips tersebut, antara lain:

  1. Selama di air, anak harus selalu dalam pengawasan. Selalu genggam tangan anak dan jangan pernah dilepaskan ya, Pa, Ma.
  2. Pastikan selalu ada penjaga atau orang dewasa yang siaga di sekitar anak saat berenang. Usahakan orangtua atau orang dewasa tersebut mempunyai kemampuan berenang yang baik. Sehingga anak mengalami kondisi tenggelam atau hampir tenggelam maka Mama dan Papa bisa segera menolongnya.
  3. Ajari anak teknik berenang yang benar. Apabila anak mempunyai keahlian ini akan meminimalkan risiko tenggelam atau hampir tenggelam. Lantaran, ia sudah menguasai teknik berenang sehingga ia mampu melakukan penyelamatan secara mandiri.
  4. Melatih anak agar dapat menyelamatkan diri dari tenggelam Keahlian ini disebut sebagai survival skill. Setidaknya tanamkan ke si Kecil untuk tidak panik saat tenggelam dan berusaha menampakkan kepala di permukaan air agar bisa mengambil napas.
  5. Memakai jaket penyelamat (life jacket) atau pelampung. Tindakan ini bisa menjadi pilihan bagi Mama dan Papa merasa tidak mampu menyelamatkan anak apabila terjadi sesuatu. Jaket penyelamat atau pelampung akan membantu anak tetap mengambang di permukaan air.

Editors' Pick

Tips Keamanan ketika Berenang di Kolam Renang

Tips Keamanan ketika Berenang Kolam Renang
Freepik/standret

Kolam renang jadi tempat yang paling umum mengajak anak berenang ataupun sekadar bermain air. Berikut beberapa tips agar anak tetap aman dan selamat selama berenang di kolam renang favorit keluarga.

  1. Selalu dampingi anak saatberenang dan jangan pernah meninggalkan anak sendirian.
  2. Pilihlah kolam renang dengan kedalaman yang tepat agar anak tetap aman.
  3. Pakaikan si Kecil menggunakan pelampung sebelum turun ke kolam renang. Pastikan ukurannya sesuai dengan usia dan bentuk tubuh anak agar tetap nyaman.
  4. Hindari membawa mainan ke dalam kolam renang. Hal ini dapat mendistraksi si Kecil saat berenang karena dikhawatirkan anak terpeleset atau terjatuh ketika ingin mengambil mainan tersebut.
  5. Pelajari teknik pemberian napas buatan (Cardiopulmonary Resuscitation / CPR) sebagai antisipasi jika anak tenggelam.
  6. Ajari si Kecil cara berenang yang benar sejak usia dini. Mulai dari cara bernapas, bergerak maju, mendongakkan kepala ke atas (permukaan air), serta mengambang di air.
  7. Jika anak memiliki kondisi kesehatan khusus, seperti epilepsi, asma, penyakit jantung bawaan, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter anak sebelum mengajaknya berenang.
  8. Hindari berenang setelah mengonsumsi obat yang dapat mengganggu keseimbangan dan koordinasi. Jadi, sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan si Kecil sebelum mengajaknya berenang

Kiat Berenang Aman di Kolam Renang Portable, Bak Mandi atau Bathtub

Kiat Berenang Aman Kolam Renang Portable, Bak Mandi atau Bathtub
Freepik

Masyarakat kita dikenal dengan ide-idenya yang kreatif. Salah satunya adalah menciptakan “kolam renang pribadi” di rumah menggunakan peralatan sederhana. Misalnya menyulap bak mandi atau bathtub sebagai kolam renang.

Caranya cukup mengisi wadah tersebut hingga penuh lalu atau hampir penuh. Setelah itu, anak bisa segera masuk dan menikmati kolam renang pribadinya itu.

Tak hanya di situ, kini muncul kolam renang portable untuk anak. Jadi, bisa dipindahkan dan ditutup atau dikempiskan setelah si Kecil puas bermain air dan berenang.

Meskipun terlihat aman, risiko tenggelam masih tetap mengintai anak. Sehingga orangtua harus tetap memperhatikan si Kecil selama ia berenang di “kolam renang pribadinya” itu. Berikut, tips dari dr. Ririe, yaitu:

  • Selalu mengawasi dan memperhatikan bayi dan anak yang berada dalam bak mandi
  • Apabila anak sedang berada dalam bak mandi, jangan teralihkan dengan hal lain
  • Jangan meninggalkan bayi dan anak dalam bak mandi tanpa pengawasan
  • Setelah selesai, segera kosongkan air dalam bak mandi
  • Pilihlah kolam renang portable yang tingginya 50-70 cm. Hal itu untuk menghindari anak turun-naik dari kolam tersebut.

Penyakit yang Timbul Akibat Berenang

Penyakit Timbul Akibat Berenang
Freepik/ShevtsovaYuliya

Berenang adalah olahraga yang sangat kompleks. Hampir semua anggota tubuh, tangan, kaki, hingga kepala. Berenang juga membantu menyehatkan kondisi paru-paru. Selain melatih dan memperkuat otot, manfaat berenang bagi si Kecil guna melatih koordinasi serta keseimbangan tubuh.

Namun, terlalu lama berenang maupun bermain air bisa menyebabkan anak terjangkit penyakit. dr. Ririe mengatakan kondisi ini umumnya terjadi pada area kolam renang daripada di open water (laut, sungai, danau dan sebagainya).

Pada kolam renang, airnya statis sehingga lebih rentan muncul virus dan bakteri. Sementara di open water, aliran air akan terus berganti sehingga jadi bersih kembali.Berikut beberapa penyakit yang muncul akibat berenang.

  • Swimmer’s ear atau penyakit radang telinga luar (otitis eksterna).
  • Kehilangan pendengaran sementara
  • Diare
  • Ruam dan iritasi kulit
  • Infeksi pernapasan
  • Infeksi jamur

Perhatikan Faktor Risiko Tenggelam Sebelum Mengajak Anak Berenang

Perhatikan Faktor Risiko Tenggelam Sebelum Mengajak Anak Berenang
bandcaquatics.com

Pada kesempatan media briefing yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), dr. Ririe juga menyampaikan faktor-faktor risiko yang dapat memperbesar potensi anak tenggelam akibat berenang. Menurutnya, kondisi kesehatan dan pengawasan Mama dan Papa jadi kunci keselamatan si Kecil saat berenang. Beberapa faktor risiko, meliputi:

  • Epilepsi
  • Disritmia jantung
  • Hipoglikemia
  • Hiperventilasi
  • Hipotermia yang mengakibatkan suhu tubuh anak kurang dari 35 derajat Celcius
  • Tidak mengonsumsi alkohol maupun obat-obatan terlarang
  • Kurangnya pengawasan terhadap si Kecil saat berenang
  • Tidak memakai pelampung
  • Kedalaman kolam renang melebihi tinggi badan anak
  • Ditenggelamkan paksa oleh orang lain

Demikian ulasan mengenai tips keselamatan berenang bersama anak yang seyogyanya Mama dan Papa tahu. Lagi dan lagi, dr. Ririe menegaskan orangtua mempunyai peran penting dalam menjaga keselamatan anak selama berenang. Selalu mengawasi dan jangan pernah melepaskan genggaman tangan pada anak selama berenang ya, Ma. 

Baca Juga:

The Latest