Bagaimana Jika Anak Terlambat Diberikan Imunisasi?

Mungkin Mama seringkali mendengar tentang pentingnya imunisasi pada anak. Namun, terkadang mungkin Mama dan Papa sulit meluangkan waktu untuk memberikan imunisasi pada anak sampai tidak sempat membawa anak ke posyandu.
Meski begitu, imunisasi tetaplah hal yang penting untuk diberikan pada anak. Sebab pentingnya, WHO membuat Pekan Imunisasi Dunia sejak tahun 2012 yang dimulai pada pertengahan April tiap tahunnya.
Untuk merayakan Pekan Imunisasi Dunia 2022, Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) bersama Business Unit Vaccines di Sanofi Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Indonesia Influenza Foundation (IIF) untuk membuat webinar mengenai vaksinasi (14/4/2022).
Memangnya seberapa penting imunisasi untuk anak? Lalu bagaimana jika anak terlambat diberikan imunisasi? Berikut ini Popmama.com sudah merangkum inti dari proses dan pentingnya imunisasi pada anak.
1. Mengapa anak perlu imunisasi?

Terdapat banyak virus menular yang dapat membahayakan kesehatan manusia, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak yang tidak memiliki daya tahan tubuh sekuat orang dewasa.
Karena itulah anak perlu diberikan imunisasi. Imunisasi adalah cara modern untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu untuk menghindari penyakit. Sejak anak berusia 0 bulanpun sudah dapat diberikan imunisasi.
"Namun imunisasi dasar saja tidak cukup. Ini karena imunisasi lengkap perlu dilanjutkan dengan memberikan dosis tambahan agar tubuh dapat membangun perlindungan yang cukup dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)," terang dr. Prima Yosephine, MKM - Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, imunisasi anak juga dapat mencegah anak-anak lainnya dari penyakit berkat adanya herd immunity.
Herd immunity berarti kemungkinan terjadi penyebaran penyakit dalam sekelompok orang dapat ditekan jika setidaknya setengah dari kelompok tersebut sudah kebal terhadap penyakit tersebut.
Ini berarti anak-anak dapat bermain bersama tanpa khawatir terkena penyakit yang dapat mengancam jiwa, seperti difteri, campak rubella, tetanus, pertusis, infuenza, dan lain sebagainya.
2. Tidak cukup sekadar melengkapi imunisasi dasar pada anak

Walaupun Mama sudah memberikan imunisasi dasar pada anak, sebenarnya perlindungan yang anak dapatkan masih kurang optimal. Ini karena terdapat beberapa jenis imunisasi yang perlu dilakukan secara rutin dan perlu lengkap.
"Imunisasi polio itu biasanya kan dikasih tetes, tapi setidaknya ada yang perlu suntikan juga sekali. Misal biasanya imunisasi polio 1 dan 3 tetes, yang kedua biasanya akan suntik," jelas Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Imunisasi lanjutan ini sebenarnya juga perlu hingga dewasa, terutama untuk penyakit yang tidak dapat benar-benar sembuh seperti infulenza. Influenza adalah salah satu penyakit yang terlihat sederhana namun berbahaya karena dapat menyebabkan pneumonia.
Dengan memberikan anak imunisasi rutin lengkap, maka anak akan menjadi sehat dan dapat melakukan berbagai kegiatan di dalam maupun luar rumah tanpa terkena penyakit.
3. Bagaimana jika anak terlambat diberikan imunisasi?
Jika sudah beberapa kali melewatkan imunisasi untuk anak, Mama tidak perlu khawatir. Mulai bulan Mei 2022 Kementrian Kesehatan RI akan mengadakan bulan imunisasi anak nasional (BIAN) untuk anak balita di bawah 5 tahun.
Dalam BIAN terdapat program imunisasi kejar yang berfokus untuk melengkapi status imunisasi anak selain imunisasi campak-rubella.
Ini berarti anak Mama dapat mulai mendapatkan imunisasi yang belum sempat diberikan pada anak, seperti vaksin HB, polio, BCG, PCV, MMR, dan lain sebagainya.
Imunisasi kejar ini bertujuan untuk mempercepat proses imunisasi anak karena sudah ada metode yang dapat meringkas proses imunisasi anak. Jadi, Mama hanya perlu datang beberapa kali untuk berbagai imunisasi sekaligus.
Waktu imunisasi anak dapat dipercepat melalui dua cara, yaitu vaksin kombinasi atau suntikan ganda. Vaksin kombinasi berarti terdapat lebih dari satu antigen dalam satu kemasan, misal DPT-HepB-Hib, MR, OPV.
Meski terdengar menyeramkan, sebenarnya vaksin ini sudah digunakan di berbagai negara dan efektif serta efisien dalam meningkatkan kekebalan tubuh anak. Selain itu, vaksin kombinasi juga diberikan karena ada beberapa jenis vaksin yang perlu diberikan di usia yang sama.
Suntikan ganda berarti anak mendapatkan dua atau lebih suntikan untuk imunisasi yang berbeda-beda di saat yang bersamaan. Jangan khawatir Ma, metode suntikan ganda ini malah mengurangi rasa nyeri pada anak terutama jika tenaga medis melakukannya dengan lembut.
Selain itu, suntikan ganda juga mengurangi jumlah kunjungan untuk imunisasi. Dengan begitu, Mama tidak perlu bolak-balik ke posyandu untuk memberikan anak imunisasi yang berbeda. Meski belum masanya BIAN, ada baiknya bila Mama segera memberikan imunisasi pada anak.
Itulah beberapa hal yang perlu Mama perhatikan terkait imunisasi anak. Wah, ternyata imunisasi memang diperlukan untuk kesehatan anak, ya. Yuk segera bawa anak ke posyandu!



















