5 Cara Jitu Memenuhi Tangki Cinta Anak Sesuai Love Language-nya

Jika si Kecil punya kebiasaan suka memukul, ngambek terus, atau mudah tantrum, ternyata bisa jadi ini tanda tangki cintanya kosong, Ma!
Sama seperti kendaraan yang butuh bensin, anak juga butuh "bahan bakar" kasih sayang agar tumbuh dengan bahagia dan percaya diri.
Nah, setiap anak tentunya punya cara berbeda untuk merasa dicintai. Ada yang senang dipeluk, ada yang butuh kata-kata penyemangat, atau malah lebih menghargai waktu kebersamaan. Di sinilah love language berperan penting!
Daripada menebak-nebak dan memberikan kasih sayang sesuai yang kita inginkan, berikut Popmama.com rangkumkan cara mengisi tangki cinta anak sesuai love language-nya.
1. Berikan kontak fisik pada anak yang suka memukul

Anak yang sering memukul atau kasar bisa jadi ini adalah cara mereka untuk mencari perhatian fisik. Jadi, daripada langsung memarahi anak, Mama bisa coba berikan ia pelukan hangat atau usapan lembut di punggung.
Dengan adanya sentuhan fisik yang penuh kasih dari orangtua, ini bisa membantu anak untuk menenangkan emosinya. Menurut Dr. Gary Chapman dalam bukunya "The 5 Love Languages of Children", anak dengan love language physical touch merasa paling dicintai melalui kontak fisik.
Jadi, cobalah untuk memberikan kontak fisik secara rutin pada si Kecil, seperti mengelus kepala sebelum tidur atau memegang tangannya saat jalan.
Cara ini bisa membantu orangtua dalam mengisi "tangki cinta" anak dengan love language sentuhan fisik atau physical touch.
2. Berikan pujian pada anak yang suka mengejek

Kalau anak mama termasuk anak yang sering mengejek, boleh jadi ini juga cara yang dilakukannya dalam mencari pengakuan dan validasi, Ma.
Biar nggak salah menyikapi dengan langsung menghukum anak, yuk, coba penuhi kebutuhannya dengan pujian tulus dan spesifik.
Seperti penjelasan dalam Journal of Child Psychology (2023) berjudul "Verbal Affirmation and Child Behavioral Development", anak dengan love language words of affirmation menunjukkan peningkatan signifikan dalam perilaku positif ketika menerima apresiasi verbal yang konsisten.
Untuk mengisi tangki cinta anak, Mama bisa memberikan beberapa kalimat pujian atas apa yang mereka lakukan, baik saat anak berhasil atau tidak.
Contohnya:
"Makasih ya udah mau bantuin Mama jaga adik, kamu perhatian deh sama adiknya!"
"Adik udah berusaha keras, apapun hasilnya Mama akan terus dukung dan bangga sama adik."
"Kakak udah jujur aja Mama senang dengarnya, makasih udah jujur ya, Mama bangga sama kakak."
3. Coba luangkan waktu bersama pada anak yang suka ngambek

Kalau anak suka ngambek meski pada hal sederhana sekali pun, bisa jadi ini tanda bahwa anak mama ingin waktu lebih banyak untuk bersama.
Anak yang sering ngambek mungkin sedang merasa diabaikan, Ma. Itulah mengapa orangtua perlu lebih memerhatikan anak dengan mengutamakan quality time, bukan sekadar memberikan hadiah atau mainan baru.
Dalam penelitian terbaru Developmental Psychology berjudul "The Impact of Parent-Child Quality Time on Emotional Regulation", terbukti bahwa 15 menit waktu fokus penuh dari orangtua setiap hari bisa mengurangi perilaku negatif anak hingga 40%.
Nah, untuk mengisi tangki cintanya, Mama dan Papa bisa meluangkan waktu dengan anak tanpa gadget, sehingga anak mendapatkan perhatian penuh dari orangtuanya.
Cara sederhana seperti membaca buku sebelum tidur juga bisa dilakukan untuk memberikan waktu bersama yang kualitas dengan anak. Mama dan Papa sudah pernah menerapkannya belum, nih?
4. Berikan bantuan tulus pada anak yang suka berteriak

Anak yang sering teriak-teriak bukan berarti mereka nakal kok, Ma. Bisa jadi ini adalah cara mereka mengekspresikan emosi yang dirasakan karena kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Alih-alih menenangkan anak dengan kata-kata, tindakan nyata yang tulus baginya adalah hal yang lebih bermakna. Itu tandanya, love language si Kecil adalah acts of service.
Seperti pada penelitian Journal of Family Psychology yang berjudul "Parental Acts of Service and Child Emotional Regulation", anak dengan love language ini merasa paling dicintai ketika orangtua membantu dengan tulus.
Untuk memenuhi tangki cinta dari love language ini, Mama bisa membantu anak dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Misalnya menawarkan bantuan untuk merapikan mainannya.
Membuatkan makanan favorit anak tanpa diminta juga bisa jadi cara mudah untuk mengisi tangki cinta anak, Ma. Anak akan merasa sangat dicintai karena orangtua mengingat apa yang mereka sukai.
5. Berikan hadiah pada anak yang sulit berbagi

Selanjutnya anak dengan love language receiving gifts akan merasa bahwa hadiah kecil yang bermakna bisa menjadi bukti kasih sayang orangtua padanya.
Bukan berarti anak pelit, tapi anak yang enggan berbagi seringkali merasa kurang "kepemilikan". Dengan memenuhi tangki cintanya lewat hadiah-hadiah kecil ini bisa meningkatkan rasa aman emosional anak.
Nggak melulu hadiah mahal, Mama bisa memberikan hadiah-hadiah kecil, seperti makanan favorit atau gambar karakter kesukaannya. Mama juga bisa menambahkan pesan manis seperti, "Ini buat anak mama yang baik."
Selain bisa memenuhi tangki cintanya, anak juga bisa belajar konsep berbagi dengan cara yang lebih alami. Ketika rasa aman emosionalnya terpenuhi melalui hadiah-hadiah bermakna, anak akan lebih mudah memahami bahwa berbagi juga menjadi bentuk kasih sayang.
Itu dia beberapa cara mengisi tangki cinta anak yang kosong sesuai love language-nya. Biar nggak menebak dan hanya memenuhi sesuai keinginan, yuk mulai cari tahu dulu love language anak mama.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa menambah wawasan untuk diterapkan pada si Kecil di rumah, ya!