Kebutuhan Gizi Balita dan Anak Usia Sekolah yang Perlu Dipenuhi

- Karbohidrat sebagai sumber energi utama tubuh anak
- Protein penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot anak
- Yodium membantu mengatur metabolisme tubuh dan perkembangan otak anak
Seperti yang Mama ketahui, peran nutrisi bergizi sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Maka, makanan anak perlu diperhatikan dengan baik.
Terutama pada usia balita menuju usia sekolah, di mana anak-anak sangat aktif menjelajah dan mempelajari banyak hal baru di sekitarnya.
Lalu, seperti apa sih makanan yang baik untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak?
Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya kebutuhan gizi anak berdasarkan saran dari Dr. Ainia Hermianti, ST., M.Si. Peneliti Madya Bidang Kepakaran Pangan dan Gizi, Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna (P2TTG), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
1. Karbohidrat sebagai sumber energi

Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh. Karbohidrat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana mudah dipecah oleh tubuh. Biasanya ditemukan dalam kue, biskuit, dan makanan lain dengan gula rafinasi, tetapi juga ditemukan dalam buah dan produk susu.
Sedangkan karbohidrat kompleks membutuhkan waktu yang lebihblama untuk dipecah oleh tubuh. Ditemukan dalam biji-bijian dan sayuran bertepung, seperti gandum dan sereal.
Anak-anak usia balita dan usia sekolah cenderung sangat aktif karena mereka terus bergerak, berbicara, dan belajar sehingga butuh asupan karbohidrat yang cukup sebagai sumber energi.
Makanan yang mengandung karbohidrat juga diperlukan anak untuk menjaga konsentrasi dan ketahanan tubuh selama aktivitas harian. Pemenuhan karbohidrat yang tepat dapat membantu proses tumbuh kembang anak, Ma.
2. Protein untuk pertumbuhan dan perkembangan

Protein merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting bagi tubuh anak. Hal ini protein adalah salah satu blok pembangun dasar jaringan otot.
Aspek terpenting dari protein adalah komposisi asam amino. Asam amino menjadi nutrisi yang diperlukan yang ada di setiap sel.
Maka, penting untuk Mama memenuhi asupan protein anak agar seluruh sel dalam tubuh bisa berfungsi dengan baik.
Ada banyak sumber protein yang sangat baik untuk anak-anak. Misalnya, susu, yogurt, telur, daging ayam, tahu, atau kacang-kacangan.
Mama bisa mengolah bahan makanan kaya protein tersebut menjadi sajian yang lezat dan sesuai dengan kegemaran si Kecil.
3. Yodium bantu mengatur metabolisme tubuh

Yodium berfungsi untuk membantu tubuh memproduksi hormon tiroid, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur proses metabolisme dan berbagai fungsi organ di dalam tubuh. Selain itu, yodium juga bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Mama bisa memenuhi kebutuhan yodium si Kecil melalui garam yang ditambahkan pada masakan. Namun, pastikan bahwa garam yang digunakan adalah garam beryodium, garam yang sudah difortifikasi atau ditambahkan mineral yodium.
Penggunaan garam beryodium juga tak boleh sembarangan. Berdasarkan rekomendasi Kementrian Kesehatan, asupan yodium bagi anak-anak hanya diperbolehkan sebanyak 120 mcg per harinya, Ma.
Jadi, konsumsi yodium untuk si Kecil perlu diperhatikan sehingga bisa tetap seimbang, ya. Tidak boleh kekurangan maupun berlebihan.
4. Zat besi penting bagi tubuh dan perkembangan otak

Zat besi adalah mineral penting karena terlibat dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk transportasi oksigen dalam darah. Selain itu, zat besi juga berperan untuk menyediakan energi dan perkembangan otak.
Ada banyak sumber zat besi yang bisa Mama dapatkan dari makanan. Misalnya, bayam, brokoli, kubis, daging sapi, ikan, dan kacang-kacangan. Pilihlah yang paling sesuai dengan kesukaan atau selera si Kecil.
Dalam pemenuhan zat besi ini, Mama juga sebaiknya menambahkan konsumsi vitamin C agar penyerapannya lebih maksimal dalam tubuh. Vitamin C banyak ditemukan pada jeruk, lemon, kiwi, atau tomat.
5. Kalsium untuk bagi kesehatan tulang

Kalsium merupakan mineral yang digunakan untuk membangun kesehatan dan kekuatan tulang selama masa anak-anak. Konsumsi makanan dan makanan kaya kalsium juga bisa mengurangi risiko rakhitis yang rentan terjadi pada anak-anak.
Rakhitis adalah penyakit pelunakan tulang yang bisa menyebabkan membungkuk parah pada kaki, pertumbuhan yang buruk dan terkadang nyeri dan kelemahan otot.
Balita dan anak usia sekolah biasanya direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan kalsium sebanyak 700–1000mg dalam sehari.
Beberapa sumber kalsium yang bisa Mama berikan untuk anak, yaitu susu, yogurt, keju keras, seperti cheddar, kacang kedelai, kacang almond, kacang merah, buncis brokoli, sawi, kubis dan sawi putih.
Anak juga membutuhkan vitamin D untuk membantu tubuh menyerap kalsium. Tanpa vitamin D, kalsium tidak bisa mencapai tempat yang diperlukan untuk membangun tulang yang kuat. Mama bisa memberikan suplemen vitamin D sebagai tambahan.
Itulah 5 gizi penting yang perlu orangtua penuhi agar tumbuh kembang anak dapat maksimal. Jangan lupa diimbangi dengan gaya hidup sehat dan olahraga, ya.
FAQ Seputar Kebutuhan Gizi Balita dan Anak Usia Sekolah yang Perlu Dipenuhi
1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan gizi balita dan anak usia sekolah?
Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh, berkembang, dan berfungsi optimal. Pada balita dan anak usia sekolah, gizi sangat penting untuk menunjang pertumbuhan fisik, perkembangan otak, serta daya tahan tubuh.
2. Mengapa kebutuhan gizi balita berbeda dengan anak usia sekolah?
Balita sedang berada dalam fase pertumbuhan cepat (golden age), sehingga butuh lebih banyak protein dan lemak sehat. Sedangkan anak usia sekolah membutuhkan energi lebih banyak untuk aktivitas fisik dan proses belajar.
3. Bagaimana cara mengetahui apakah gizi anak sudah tercukupi?
Orang tua dapat memantau berat badan, tinggi badan, dan pola makan anak secara rutin, serta membandingkannya dengan tabel pertumbuhan WHO. Jika pertumbuhan sesuai kurva, berarti kebutuhan gizinya cukup.



















