Haruskah Mama Khawatir Soal Penambahan Berat Badan Anak Selama Pandemi

Berat badan anak adalah salah satu hal paling berpengaruh pada kesehatan anak, Ma

15 April 2021

Haruskah Mama Khawatir Soal Penambahan Berat Badan Anak Selama Pandemi
Freepik/Prostooleh

Pandemi menyebabkan aktivitas anak di luar rumah menjadi terhenti. Hampir seluruh kegiatan anak dilakukan di dalam rumah.

Dengan terhentinya sekolah secara tatap muka, juga terhentinya kegiatan anak berpergian atau olahraga di luar rumah kemungkinan berat badan anak bertambah pun cukup tinggi, Ma.

Namun apakah Mama perlu untuk khawatir akan penambahan berat badan anak selama pandemi? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi mengenai hal tersebut. Yuk simak bersama.

1. Kenapa berat badan anak bertambah selama pandemi?

1. Kenapa berat badan anak bertambah selama pandemi
Pexels/ketut-subiyanto

Kegiatan anak salah satunya mata pelajaran olahraga selama sekolah menjadi terhenti karena adanya Pandemi.

Anak juga kemungkinan akan tidur lebih larut dan bangun lebih siang karena sekolah yang dilakukan secara online.

Hal ini mengganggu jadwal rutin yang dilakukan anak sebelum pandemi, Ma. Sehingga akan memfasilitasi penambahan berat badan pada si Kecil.

Pandemi Covid-19 berdampak secara signifikan pada segala aspek kehidupan kita sehari-hari. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi saat ini akan sulit untuk mengelola kesehatan fisik maupun emosional baik bagi orangtua maupun bagi anak.

Editors' Pick

2. Kenaikan berat badan normal

2. Kenaikan berat badan normal
Pexels/pixabay

Tidak seperti yang terjadi pada orang dewasa, anak-anak memang seharusnya memiliki penambahan berat badan yang signifikan, Ma.

Kenaikan berat badan normal bervariasi, namun dalam kisaran antara 1,8-3 kg berat per tahun, kenaikan tinggi 5-7cm sampai anak mengalami purbetas.

Kementrian Kesehatan Indonesia menentukan berat badan ideal untuk anak 4 tahun yaitu anak perempuan 12,3-21,5 kg, dan anak laki-laki berkisar 12,7-21,2 kg.

Untuk anak perempuan 5 tahun 13,7-24,9 kg sedangkan anak laki-laki 14,1-24,2 kg.

Untuk anak di atas 5 tahun cara penghitungannya yaitu dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (meter persegi) yang akan menghasilkan ideks berat badan ideal, jika jumlah perhitungan melebihi 30 maka anak mengalami obesitas.

Pada saat ini Mama perlu ekstra memerhatikan kesehatan anak.

3. Penyebab anak mengalami obesitas

3. Penyebab anak mengalami obesitas
Pexels/anna-shvets

Kadang orangtua tidak sadar dengan apa yang terjadi pada anaknya termasuk berubahnya bobot tubuh anak hingga mencapai obesitas.

Terdapat beberapa penyebab anak bisa mengalami obesitas, diantaranya:

  • Faktor genetik yang diturunkan dari orangtua.
  • Kebiasaan buruk seperti terlalu sering bermain gadget maupun terlalu sering menonton TV.
  • Gaya hidup tidak sehat yang diterapkan di keluarga.

4. Seberapa berpengaruh obesitas pada anak

4. Seberapa berpengaruh obesitas anak
Pexels/pixabay

Kelebihan berat badan di masa anak-anak dapat berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis si Anak, Ma.

Anak obesitas akan cenderung mengalami obesitas  hingga dewasa. Hal ini berdasarkan studi yang diterbitkan New England Journal of Medicine yang meneliti tingkat obesitas pada 7.000 anak, hasilnya anak yang mengalami obesitas pada saat TK akan lanjut mengalami hal tersebut sampai SMP atau bahkan SMA.

Dengan obesitas yang cenderung dialami hingga dewasa penyakit seperti diabetes dan asma dapat dengan mudah menyerang si Anak, Ma.

Psikologis anak kemungkinan juga akan terkena dampak dari obesitas, akibat stigma masyarakat mengenai bentuk badan ideal, yang dapat menyebabkan kecemasan dan depresi pada si Anak.

5. Apa yang harus dilakukan?

5. Apa harus dilakukan
Pexels/olya-kobruseva

Hal yang bisa dilakukan orangtua dalam masalah kenaikan berat badan, salah satunya adalah dengan cara fokus pada kesehatan seluruh anggota keluarga.

Selain itu menjadi teladan bagi anak mengenai kebiasaan yang sehat adalah kunci utama, Ma. Karena anak-anak belajar dengan cepat jika diberi contoh, maka yang paling baik adalah dengan memberikan cotoh kebiasaan yang akan membantu si Kecil tetap sehat.

Orangtua disarankan juga untuk menyediakan makanan dan camilan yang teratur dan seimbang. Batasi waktu yang dihabiskan si Kecil menonton televisi atau bermain video game, dan cari cara melakukan kegiatan aktif bersama yang menyenangkan.

Itulah informasi mengenai penambahan berat badan anak selama pandemi. Mama memang tidak perlu khawatir saat anak mengalami penambahan berat badan jika masih pada batas ideal, namun memperhatikan kesehatan anak dalam kondisi apapun tetap yang terpenting. 

Semoga informasi di atas dapat membantu Mama dalam memahami kesehatan si Kecil ya, Ma.

Baca juga:

The Latest