Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

23 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Lucu Namun Tetap Mendidik

Pexels/cottonbro
Pexels/cottonbro

Membiasakan membaca dongeng pada anak sebelum tidur memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk tumbuh kembangnya, lho. Selain sebagai cara cepat menidurkan anak, membaca dongeng sebelum tidur juga baik untuk melatih kemampuan bahasa dan juga belajar memaknai kehidupan.

Ada banyak jenis dongeng yang bisa Mama dan Papa bacakan untuk si Kecil, mulai dari dongeng rakyat, dongeng kerajaan, dongeng fabel, dan jenis dongeng lainnya.

Salah satunya dongeng yang memiliki alur cerita lucu dan menarik, namun tetap memberikan pesan moral di dalamnya.

Tanpa berlama-lama, berikut Popmama.com rangkumkan kumpulan dongeng sebelum tidur lucu yang bisa Mama bacakan agar si Kecil lebih cepat tertidur di malam hari. 

1. Angsa dan kura-kura yang ingin terbang

dongengceritarakyat.com
dongengceritarakyat.com

Dongeng ini menceritakan bagaimana seorang kura-kura yang sangat ingin terbang di udara. Saat melihat ke langit lepas, kura-kura sangat iri dengan hewan lain seperti angsa yang bisa terbang bebas menikmati pemandangan dari atas langit.

Mengetahui hal tersebut, kura-kura kemudian menghampiri kawanan angsa yang ada di atas bukit hutan. Ia meminta bantuan angsa agar bisa terbang seperti mereka. 

"Bagaimana bisa kamu terbang, kan kamu nggak punya sayap seperti kita?" tanya salah seorang angsa kepada kura-kura.

"Karena itu aku meminta bantuan kalian. Aku sangat ingin terbang dan melihat betapa indahnya pemandangan dari atas langit," ujar kura-kura sambil memohon.

Kawanan angsa tersebut tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya menyetujui permintaan kura-kura. Namun, angsa meminta sebuah syarat untuk dituruti oleh kura-kura.

"Kami akan membantu kamu untuk bisa terbang di atas langit. Namun, ada satu syarat yang perlu kamu lakukan," ujar angsa.

Dengan mata berbinar, kura-kura langsung bertanya, "Baik, aku akan memenuhi syarat tersebut. Katakan saja apa syaratnya?"

"Kamu hanya perlu diam sambil menggigit ranting pohon ini. Ranting tersebut nantinya akan kami gunakan sebagai alat bantu membawamu terbang. Jika kamu melepaskannya, kamu tahu sendiri kan akibatnya?" tanya angsa kepada kura-kura.

"Jika aku melepasnya, aku akan terjatuh..." ujar kura-kura terlihat takut untuk membayangkannya.

"Betul! Jadi, kamu sebaiknya memerhatikan syarat ini dengan baik jika ingin terbang dengan aman."

Setelah bernegosiasi terkait persyaratan tersebut, tiba waktunya dua ekor angsa membantu kura-kura untuk terbang. Seperti yang disebutkan, mereka menggunakan ranting pohon yang digigit kura-kura untuk bisa terbang ke langit.

Meski sempat merasakan beban yang cukup berat saat terbang, namun kedua angsa tadi berhasil membawa kura-kura mewujudkan keinginannya untuk terbang.

Betapa bahagianya kura-kura saat melihat pemandangan hutan dari atas langit. Dalam benaknya ia berkata, "Jadi seperti ini rasanya bisa terbang di atas langit."

Namun tiba-tiba, kura-kura tak bisa membendung rasa bahagianya. Ia pun melupakan syarat yang telah diberikan angsa kepadanya. 

Kura-kura berteriak bahagia karena bisa terbang seperti angsa. Teriakan tersebut tentu membuatnya lupa untuk tetap menggigit ranting pohon yang membawanya terbang.

Sampai akhirnya, kura-kura pun terjatuh dan langsung dihampiri oleh kedua angsa tadi. Beruntung bagian tubuh yang terjatuh pertama kali bukanlah cangkangnya, sehingga kura-kura tidak terbentur keras dan merusak cangkangnya.

"Maafkan aku angsa, aku terlalu bahagia saat di atas tadi dan mengabaikan syarat yang kalian berikan," ucap kura-kura sesaat ditolong oleh kedua angsa.

Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa diberi tahu pada anak mama adalah untuk mematuhi aturan atau syarat yang telah dibuat bersama. Sebab aturan tersebut tentu dibuat bukan untuk aturan semata, tetapi juga bisa untuk menjaga keselamatan satu sama lain.

2. Kelinci dan kura-kura yang sombong

Youtube.com/Cerita Kartun Anak Anak Bahasa Indonesia
Youtube.com/Cerita Kartun Anak Anak Bahasa Indonesia

Dongeng sebelum tidur lucu selanjutnya adalah cerita tentang seorang kelinci dengan kesombongannya. Kelinci tersebut merasa jadi hewan tercepat di hutan karena kepandaiannya dalam berlari.

Suatu ketika, kelinci menantang kura-kura untuk lomba lari dengannya. Tantangan ini dilakukan kelinci karena ia tahu bahwa kura-kura memiliki langkah kaki yang begitu lamban, sehingga ia tahu bahwa dirinya lah yang tetap memenangkan perlombaan tersebut.

"Baiklah, aku setuju untuk lomba lari denganmu," ujar kura-kura kepada kelinci.

"Kalau begitu, besok siang aku tunggu lapangan. Teman-teman hewan lainnya juga akan datang menjadi saksi dan penonton dalam perlombaan kita," sahut kelinci.

Keesokan harinya, para hewan di hutan berkumpul di lapangan untuk menyaksikan lomba lari antara kelinci dan kura-kura. Banyak dari mereka dibuat bingung dengan kura-kura yang menyetujui perlombaan tersebut. Bisakah ia melawan hewan yang dikenal lari sangat cepat itu?

Perlombaan pun dimulai. Kelinci memulai langkah kakinya dengan sangat kencang, sementara kura-kura hanya bisa berjalan santai seperti biasanya karena bobot tubuhnya yang begitu berat.

Mendekati garis finish, kelinci memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon rindang karena kura-kura tidak bisa menyusulnya.

"Ah lambag sekai kura-kura itu, sebaiknya aku istirahat sebentar di sini," ucap kelinci langsung merebahkan diri di samping pohon.

Berawal dari istirahat, nyatanya kelinci tertidur pulas. Meski memakan waktu cukup lama, namun kegigihan kura-kura membuat dirinya bisa berjalan melewati kelinci yang sedang tertidur.

Sesampainya di dekat garis finish, para hewan yang setia menunggu di sana meneriaki nama kura-kura untuk memberi semangat. Mendengar hal itu, kelinci pun terbangun dan buru-buru berlari untuk membalap kura-kura. Namun, perlombaan tetaplah dimenangkan oleh kura-kura.

Pesan yang bisa diajarkan pada anak melalui dongeng ini adalah, jadilah anak yang tetap rendah hati apa pun kemampuan yang dimiliki. Jangan sombong dan meremehkan kelemahan orang lain, karena semua bisa melakukan apa pun asalkan ada niat dan usaha.

3. Buaya dan kancil yang licik

Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif

Cerita dongeng anak sebelum tidur berikutnya adalah kisah antara si kancil dan kawanan buaya. Dongeng fabel satu ini bisa jadi bacaan yang menghibur sekaligus mendidik untuk si Kecil, Ma. Yuk langsung bacakan!

Suatu hari di sebuah hutan rimba, hiduplah seekor kancil yang dikenal memiliki kecerdikan. Namun, di balik kecerdikannya itu, ia justru memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi demi kesenangan belaka.

Suatu ketika, kancil sedang berjalan-jalan di hutan untuk mencari makanan. Tetapi, karena musim kemarau yang panjang, ia terpaksa pergi ke kawasan lain untuk mencari makanan. Namun, ada banyak rintangan yang harus ia lakukan demi sampai di kawasan tersebut. Salah satunya menyebrangi sungai yang berisikan sekumpulan buaya.

Sebenarnya di sungai itu tidak terlalu deras dan dalam, tetapi kawanan buaya di dalamnya yang membuat kancil mengurungkan diri untuk menyeberangi sungai tersebut. Meski takut, kancil berusaha menggunakan akal cerdasnya dengan mengelabui para buaya.

"Halo para buaya, apakah kalian sudah makan?" tanya kancil dengan suara lantang.

"Siapa kau berani berteriak di siang bolong begini! Mengganggu tidur kami saja!"

"Hei kancil yang licik, kau lebih baik diam atau kami akan memakanmu sekarang juga!" sahut buaya lainnya.

"Hei tenanglah, jangan marah dulu. Aku hanya ingin menyampaikan pesan dari raja hutan," tegas si Kancil dengan penuh percaya diri.

"Raja hutan? Apa maksudmu? Cepat katakan saja!" sahut buaya.

"Ya, simba meminta aku untuk menghitung kalian. Sepertinya ia akan mengadakan pesta untuk seluruh warga hutan dan memintaku mencatat berapa jumlah hewan di sini termasuk kalian para buaya."

"Jadi, cepat panggil semua kawanan lainnya untuk berbaris dan ku hitung dengan cepat," sambung kancil.

Mengetahui hal tersebut, semua buaya tentu merasa senang tanpa menaruh curiga sama sekali kepada kancil. Akhirnya, seluruh kawanan buaya pun berbaris dari mulai ujung sungai ke ujung lainnya.

Melihat betapa mudahnya hal yang dilakukannya, kancil pun tersenyum dan langsung melompati seluruh buaya satu persatu sambil pura-pura menghitung jumlah mereka. Setelah sampai di penghujung sungai, kancil tertawa puas dan langsung pergi meninggalkan buaya-buaya yang kebingungan.

"Terima kasih buaya, kalian semua sudah membantuku menyeberangi sungai untuk mendapatkan makanan di sini," ujar kancil yang langsung berlari secepat kilat.

Nah, dari dongeng ini kita bisa mengajarkan pada si Kecil bahwa kepandaian yang dimiliki tidak boleh kita jadikan kekuatan untuk kepentingan pribadi sampai berbohong seperti kancil. Perbuatan kancil ini tidak baik untuk ditiru ya, Ma.

4. Angsa dan telur emas ajaib

Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif

Dongeng sebelum tidur lucu lainnya yang juga memberikan pesan moral di dalamnya adalah cerita angsa bertelur emas. Berikut kisahnya.

Suatu hari di sebuah desa, hiduplah seorang petani yang tinggal bersama istrinya. Suatu ketika, ia dan sang istri menemukan seekor angsa dan memutuskan untuk merawat angsa tersebut di rumahnya.

Setiap harinya, petani itu selalu memeriksa kondisi angsa dan juga memberikan makan padanya. Lambat laun, angsa tersebut mulai bertelur dan telur-telur angsa dijadikan petani sebagai tambahan mata pencahariannya.

Sampai suatu ketika, saat sang petani tengah memeriksa angsa dan telur-telurnya, ia dikejutkan dengan satu buah telur yang begitu berkilau seperti emas. Setelah mendekat, betapa terkejutnya petani bahwa angsa yang selama ini ia pelihara ternyata bukan sembarang angsa. 

"Wah! Kau adalah angsa ajaib," kata sang petani.

"Istriku, istriku! Ke marilah, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu," ujar petani sambil berteriak.

Setelah mendengar panggilan suaminya, istri petani langsung menghampiri dan dibuat terkejut saat melihat telur emas yang dipegang sang suami.

"Telur emas ini bisa kita jual untuk menyambung hidup, angsa ini ternyata angsa ajaib," ujar petani yang disetujui istrinya. 

la kemudian segera membawa telur emas itu ke penjual emas yang ada di pasar untuk mengecek kemurniannya. Benar saja, telur tersebut benar-benar terbuat dari emas murni. Petani pun mendapat keuntungan besar dari hasil penjualan telur emas tersebut. 

Sejak hari itu, angsa ajaib yang dipeliharanya terus-menerus bertelur emas. Namun karena keserakahannya, si petani ini justru tak merasa puas dengan hasil yang telah didapatnya. Agar cepat mendapat keuntungan, ia memilih menyembelih angsa tersebut dengan harapan dapat mengambil telur emas di dalam perut angsa.

"Aku akan menyembelih angsa itu dan mengeluarkan semua telur emas dari perutnya," ucapnya serakah.

Petani itu pun menyembelih si angsa ajaib yang selama ini membantunya dan sang istri. Namun, betapa terkejutnya petani saat tak ada satu telur emas pun di dalam tubuhnya. Justru yang ditemukan petani adalah bagian perut angsa sebagaimana hewan pada umumnya. 

Setelah kejadian itu, si petani sangat menyesal. Jika saja sebelumnya ia tidak serakah, mungkin saat ini ia masih bisa mendapatkan keuntungan dengan satu telur emas setiap harinya.

Dari dongeng anak di atas, Maka dan Papa bisa mengajarkan pada si Kecil untuk tidak menjadi orang yang serakah. Anak juga perlu diajarkan bagaimana kerja keras dan kesabaran akan memberikan hasil yang memuaskan nantinya.

5. Abu Nawas mau terbang

dongengceritarakyat.com
dongengceritarakyat.com

Dongeng selanjutnya menceritakan tentang Abu Nawas yang mengaku kepada banyak orang bahwa dirinya ingin terbang. Mengetahui berita tersebut, tentu saja ini sukses menggemparkan penduduk setempat.

Sebagian orang ada yang percaya dengan berita tersebut, namun sebagian lagi justru enggan percaya. Hingga akhirnya, berita tersebut pun mulai menyebar dan diketahui oleh raja setempat. Raja kemudian memanggil Abu Nawas untuk menanyakan kebenaran berita tersebut.

Mengetahui dirinya dipanggil oleh raja, Abu Nawas pun langsung mendatangi kerajaan dan menghadap ke raja. Ia kemudian ditanya, "Benarkah kamu ingin terbang, wahai Abu Nawas?"

Abu Nawas pun menjawab dengan tegas bahwa ia memang ingin terbang. Hal tersebut kemudian langsung diumumkan kepada penduduk lainnya. Jika saja ucapan Abu Nawas itu hanya bohongan belaka, maka raja akan memberikan hukuman untuknya, yaitu hukuman mati.

Keesokan harinya, penduduk pun ramai-ramai berkumpul untuk menyaksikan Abu Nawas terbang. Abu Nawas mulai naik ke atas bangunan paling tinggi dan mengepakan tangannya seperti ingin terbang. Namun, ia justru tak kunjung terbang dan membuat penduduk kesal.

Raja yang melihatnya pun turut marah dengan apa yang dilakukan Abu Nawas. Ia berkata, "Kau mau membohongi kami semua, ya? Lihatlah, sampai sekarang kau tak kunjung terbang."

Abu Nawas mengatakan bahwa ia mau terbang, bukannya ia bisa terbang. 

"Wahai rajaku, bukankah aku sudah berkata bahwa aku ingin terbang, bukan bisa terbang? Jadi bagaimana aku bisa terbang jika itu hanya keinginanku saja," ucap Abu Nawas kepada raja.

Mendengar itu Raja tidak jadi menghukum Abu Nawas. Sebab apa yang dikatakan Abu Nawas memang benar bukan kebohongan. Dari dongeng lucu ini, pesan yang bisa diajarkan pada anak adalah untuk tidak percaya begitu saja dan tidak asal menyimpulkan perkataan orang lain.

Sebab apa yang diucapkan Abu Nawas memang benar adanya, sehingga perlu lebih berhati-hati dalam menyikapi setiap perkataan orang lain agar tidak terkecoh nentinya.

6. Penggembala domba dan serigala

Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif

Selanjutnya ada dongeng yang mengisahkan seorang penggembala domba yang merasa bosan dengan pekerjaan yang ia lakukan. Setiap hari ia hanya menggembala para domba ke ladang, lalu kembali membawa domba ke kandangnya.

Pekerjaan yang monoton itu membuat penggembala mulai memikirkan ide yang menurutnya akan memberikan sedikit hiburan. Ia berencana untuk pura-pura meminta tolong kepada para warga. 

"Tolong, tolong! Ada serigala! Tolong!" teriak penggembala sambil menahan tawanya.

Mendengar teriakan seseorang, penduduk setempat langsung berkumpul dan beramai-ramai menghampiri penggembala yang ada di ladang.

"Ada apa? Mana serigalanya wahai penggembala?" ujar salah seorang penduduk yang panik menghampirinya.

Bukan menjawab pertanyaan tersebut, sang penggembala justru tertawa puas dan membuat para penduduk kebingungan.

"Hahaha tidak ada serigala, aku hanya bercanda karena bosan dengan pekerjaanku," ujarnya yang sukses membuat kesal penduduk.

Para penduduk pun kembali ke rumah masing-masing dengan kekesalan yang masih mereka rasakan. Sementara penggembala tadi hanya tertawa puas karena bisa mengerjai para penduduk.

Keesokan harinya, penggembala kembali melakukan aksi jahilnya untuk mengerjai penduduk dengan meneriaki hal yang sama seperti sebelumnya.

Sama seperti hari kemarin, para penduduk percaya dan berniat menolong penggembala dari serangan serigala. Namun kenyataannya, niat baik penduduk setempat kembali dipermainkan oleh penggembala.

"Hahahaha maafkan aku, aku hanya bercanda saja kok. Nggak ada serigala di sini," ucap penggembala santai.

"Wahai penggembala, ini terakhir kalinya kami percaya denganmu. Jika suatu saat kamu berteriak meminta tolong seperti ini, jangan harap ada yang memercayaimu lagi," ujar salah seorang penduduk.

Sampai suatu ketika, penggembala dikejutkan dengan kedatangan kawanan serigala yang akan menghabisi domba-domba miliknya. Penggembala itu ketakutan dan berteriak meminta tolong.

Namun sayang, teriakan penggembala tak dihiraukan oleh seorang pun penduduk desa. Alhasil, domba-domba miliknya pun habis diserang oleh kawanan serigala. 

Penggembala langsung menangis dan menyesali perbuatannya. Melalui cerita ini, anak diajarkan untuk tidak berbohong agar orang lain tidak kehilangan kepercayaan pada mereka. 

7. Kisah Putri yang ingkar kepada Katak

Youtube/Cerita Kartun Anak Anak Bahasa Indonesia
Youtube/Cerita Kartun Anak Anak Bahasa Indonesia

Pada suatu hari, seorang Putri kerajaan yang dikenal dengan pesonanya itu tengah asik bermain bola di pinggir sungai. 

Tanpa sengaja, ia menjatuhkan bola kesayangannya hingga masuk ke sungai. Putri pun sedih karena tak bisa mengambil bola ke sungai yang sangat dalam itu.

Saat dirinya sedang bersedih, seekor Katak muncul ke permukaan dan menanyakan kepadanya, "Mengapa kamu bersedih wahai Putri?"

Sang Putri kemudian menceritakan apa yang terjadi pada Katak dan berjanji akan melakukan apa saja apabila bolanya kembali.

Katak membantu Putri dengan mengambil bola tadi ke dasar sungai yang dalam. Setelah berhasil mendapatkan bolanya kembali, Putri memilih pergi dan meninggalkan Katak. Sampai pada suatu malam, Katak mendatangi istana untuk menagih janji Putri dan Putri pun terpaksa menepati janjinya pada Katak.

Kemudian di malam ketiga, Katak yang buruk rupa berubah menjadi sosok pangeran yang mengejutkan Putri. Katak pun menjelaskan kronologi kejadian yang menimpanya, "Aku dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seekor katak. Beruntung, aku bertemu denganmu yang menjadi syarat untuk melepaskan kutukan penyihir jahat itu," cerita pangeran.

Singkat cerita, pangeran kemudian mengajak Putri pulang ke istana milik sang orangtuanya. Keduanya pun memutuskan menikah disana dan hidup bahagia. Dongeng ini mengajarkan anak untuk selalu mengingat apa yang telah dijanjikan, jadilah orang yang tidak beringkar.

8. Kisah pohon apel, kesetiaan seorang sahabat

Youtube/Barron Mucharroron
Youtube/Barron Mucharroron

Dongeng sebelum tidur lucu ini mengisahkan pohon apel yang mengajarkan anak kita tentang kesetiaan seorang sahabat yang tak lekang oleh waktu. 

Kisahnya dimulai dari seorang anak kecil yang senang sekali bermain di bawah pohon apel. Hampir setiap hari anak itu habiskan waktunya untuk memanjat dan menikmati manisnya buah apel.

Ketika usia sang anak mulai remaja, anak tersebut pun sudah tak bermain-main lagi di bawah pohon apel tersebut. Pohon apel pun merasa sedih dan kesepian.

Sampai suatu ketika, sang anak datang lagi. Saat anak itu kelaparan, pohon mengizinkannya untuk mengambil buah apel dan menjualnya ke pasar.

Suatu ketika, rumah anak itu kebakaran dan membuat ia serta keluarganya kebingungan untuk membangun kembali rumah mereka. Lagi-lagi pohon apel kembali menolongnya. Diambillah beberapa batang pohon apel sebagai pondasi rumah yang baru.

Tahun terus berganti, si anak kecil yang dulu ceria, kini sudah semakin tua dimakan usia. "Akhirnya kamu kembali," sapa pohon apel. "Kini aku sebatang kara, tak tahu harus ke mana. Hatiku menuntunku berjalan ke sini. Aku tak lagi butuh buahmu, aku hanya perlu bersandar," kata sosok anak kecil yang saat ini sudah berusia paruh baya.

Kemudian, anak kecil yang sudah tua itu menghembuskan nafas terakhirnya di bawah pohon apel. Bahkan, ia dimakamkan tepat di samping pohon apel tersebut. 

Dongeng anak ini mengajarkan bahwa persahabatan sejati tak akan meninggalkanmu. Ia akan selalu ada di tempat yang sama untuk menunggumu kembali dengan setianya.

9. Putri rambut merah dan burung emas

Youtube.com/Indonesian Fairy Tales
Youtube.com/Indonesian Fairy Tales

Diceritakan bahwa di sebuah kerajaan, hiduplah seorang putri berambut merah yang baik hati. Keindahan rambutnya menarik perhatian burung emas yang sering bertandang ke balkon kamarnya. 

Bersama-sama, putri dan burung emas menyanyikan lagu pengantar tidur untuk rakyatnya. Berkat nyanyian mereka, rakyat selalu bermimpi indah hingga pagi hari. 

Namun, segalanya berubah ketika penyihir jahat mengubah rambut merah sang putri menjadi hitam. Putri sangat sedih dan menceritakan semua kesedihannya kepada burung emas. Kejadian buruk ini terus berulang hingga dua kali.

Suatu hari, seorang pangeran datang ke istana dan memberikan sehelai rambut merah milik putri. Ternyata, pangeran ini adalah teman masa kecil sang putri. 

Beruntung, keajaiban terjadi ketika rambut putri direndam oleh pangeran, dan rambutnya kembali menjadi merah.

Ketulusan pangeran berhasil menghilangkan kekuatan penyihir jahat, dan akhirnya putri serta pangeran memutuskan untuk menikah. Seluruh rakyat menyambut berita ini dengan sukacita. 

Kisah ini mengajarkan bahwa ketulusan dapat mengalahkan kejahatan, sehingga penting untuk selalu berbuat kebaikan dengan tulus kepada sesama.

10. Badu si anak rajin

Dikisahkan terdapat seorang anak laki-laki bernama Badu yang tinggal bersama sang Mama. Pada suatu hari, terdapat seorang kakek tua yang menghampiri Badu saat tengah menggembala kambing-kambingnya di padang rumput.

Melihat Badu yang tengah asyik membaca buku di bawah pohon rindang, kakek tersebut berniat untuk menumpang duduk bersama Badu sambil melihat kambing-kambingnya makan.

Badu dengan senang hati mengizinkan kakek tua tersebut untuk duduk bersamanya. Bahkan, Badu juga menawarkan minuman kepada sang kakek. Setelah memberikan minum, Badu kembali melanjutkan kegiatannya.

Melihat hal tersebut sontak membuat kakek merasa heran dan bertanya apakah Badu tidak sekolah. Dengan raut wajah sedih, Badu menjawab bahwa ia dan sang Mama tidak memiliki cukup biaya untuk sekolah.

Badu kemudian menceritakan kepada kakek bahwa ia memiliki impian agar bisa sukses dan membahagiakan Mama kelak nanti, namun sayang karena Mamanya belum memiliki cukup uang untuk membiayai sekolahnya.

Keesokan paginya, Badu dikagetkan dengan suara sang Mama yang mengatakan bahwa Badu diterima di sebuah sekolah. Ia pun turut senang dan langsung pergi ke sekolah tersebut bersama sang Mama. 

Sesampainya di sekolah, Badu terkejut ketika mengetahui bahwa kakek tua yang kemarin berbincang dengannya adalah kepala sekolah tempat ia akan belajar. Sang kakek berkata bahwa semangat Badu untuk bersekolah membuatnya tergerak untuk dapat menyekolahkan Badu.

Pesan moral dari dongeng sebelum tidur lucu ini yang bisa anak mama ambil adalah agar senantiasa tekun dan semangat menggapai impian. Dengan begitu, akan selalu ada jalan baginya untuk meraih impian tersebut.

11. Kisah pasir dan batu

Youtube.com/T-Series Kids Hut
Youtube.com/T-Series Kids Hut

Diceritakan terdapat dua orang sahabat yang tengah melakukan perjalanan bersama, sebut saja mereka Budi dan Danu. Saat di perjalanan, mereka terlibat pertikaian yang membuat Danu menampar Budi. Meski tak membalas perbuatan Danu, Budi pun menulis kejahatan sahabatnya di atas pasir.

Meski terdapat pertikaian antara keduanya, tetapi kedua sahabat ini tetap melanjutkan perjalanan mereka. Sampai pada pertengahan jalan, Budi tergelincir dan masuk ke dalam sungai. Meski sempat kesal dengan sahabatnya, Danu tetap menolong Budi yang hampir tenggelam.

Mendapat kebaikan dari Danu, Budi kembali menuliskan apa yang sudah terjadi padanya pada batu. Hal ini kemudian membuat Danu terheran, mengapa Budi menuliskan kejahatan sebelumnya pada pasir, sementara kebaikannya ditulis pada batu?

Melihat sahabatnya kebingungan, Budi menjawab bahwa tulisan pada pasir bisa dihempaskan oleh angin. Di mana hal ini menunjukan bahwa kejahatan bisa dimaafkan. Sedangkan kebaikan diukir pada batu tidak akan mudah dihapus oleh pasir. Sama halnya dengan kebaikan yang harus selalu diingat.

Adapun perumpamaan dari dongeng sebelum tidur di atas mengajarkan anak mama untuk selalu mengingat kebaikan dan memaafkan kejahatan orang lain atas dirinya.

12. Dua kambing yang sombong

Youtube.com/Edutania Channel
Youtube.com/Edutania Channel

Di sebuah desa, hiduplah dua ekor kambing yang sombong bernama Kiki dan Koko. Keduanya selalu merasa bahwa mereka adalah kambing paling baik di desa itu. 

Bahkan, keduanya juga sering membanggakan diri sendiri dan menganggap diri mereka lebih unggul daripada yang lain.

Suatu hari, datanglah seekor serigala ke desa itu. Serigala itu sangat lapar dan mencari mangsa. Melihat Kiki dan Koko yang sombong, serigala itu pun berniat untuk memakan mereka.

Kiki dan Koko yang sombong merasa tidak takut. Mereka bahkan menantang serigala itu dan berpikir bahwa mereka dapat mengalahkannya dengan kekuatan serta kesombongan mereka.

Namun, serigala itu lebih cerdik dari yang mereka kira, yaitu menipu kedua kambing tersebut untuk menarik perhatian Kiki dan Koko Dalam sekejap saja, serigala itu menyerang mereka.

Ketika mereka berdua berjuang melawan serigala itu, mereka menyadari bahwa keangkuhan dan kesombongan mereka tidak dapat menyelamatkan mereka. Mereka menyesal karena telah meremehkan bahaya dan tidak memperhatikan peringatan yang diberikan oleh kambing lain di desa.

Dengan penuh susah payah, Kiki dan Koko berhasil lolos dari serigala itu. Mereka kembali ke desa dengan hati yang tunduk dan belajar dari pengalaman mereka.

Pesan dari dongeng sebelum tidur lucu ini yang bisa diajarkan pada si Kecil adalah kesombongan tidak akan membawa kebaikan. Jadi, lebih baik untuk menjadi rendah hati dan berhati-hati daripada meremehkan bahaya.

13. Gajah si pelupa

pinterest.jp
pinterest.jp

Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah seekor gajah muda yang bernama Bima. Ia dikenal sebagai gajah yang baik hati dan penuh semangat, tetapi ada satu kelemahannya yaitu sangat pelupa.

Setiap hari, Bima bersama teman-temannya menjelajahi hutan untuk mencari makanan. Namun karena sering lupa, Bima seringkali tersesat di dalam hutan dan menghabiskan waktu berjam-jam seorang diri hanya untuk mencari jalan pulang.

Suatu hari, ketika Bima tersesat lagi, dia merasa putus asa. Dia duduk di bawah pohon dan mulai menangis. Tiba-tiba, seekor kura-kura lewat dan bertanya apa yang terjadi.

Bima pun bercerita tentang masalahnya dengan kelupaan. Kura-kura tersenyum dan berkata, "Bima, kelemahanmu adalah anugerah yang menyamar dalam kesulitan. Pelajaran dari melupakanmu adalah agar kamu belajar untuk lebih memerhatikan dan menghargai setiap momen dalam hidupmu."

Dari hari itu, Bima berjanji untuk lebih memerhatikan hal-hal di sekitarnya dan menghargai setiap momen yang ia alami. Bima pun belajar bahwa kelemahannya bukanlah penghalang, tetapi justru menjadi pelajaran berharga dalam hidupnya.

Pesan moral dari dongeng sebelum tidur lucu satu ini adalah bahwa kita semua memiliki kelemahan, pun anak-anak. Meski begitu, kita dapat belajar darinya dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan biarkan kelemahan justru menghentikan langkah kita, tetapi jadikanlah sebagai tantangan untuk berkembang dan belajar.

14. Dino Dilan dan beruang

Suatu hari, dikisahkan hiduplah dua orang sahabat yang tengah berjalan-jalan di hutan. Kedua orang tersebut bernama Dino dan Dilan. Keduanya tahu jika hal buruk dapat terjadi kepada mereka selama perjalanan, sehingga keduanya berjanji untuk tetap menjaga satu sama lain.

Setelah berjalan cukup lama, tiba-tiba saja Dino dan Dilan dikagetkan dengan seekor beruang besar yang muncul tanpa diketahui. Beruang besar nan menyeramkan tersebut mengejar keduanya sampai Dino dan Dilan harus berlari menelusuri hutan.

Karena panik, Dino dengan respon cepatnya memilih untuk segera berlari dan memanjat pohon di dekat mereka sehingga meninggalkan Dilan yang tertinggal di belakang. Sayangnya, Dilan justru tidak bisa memanjat pohon seperti Dino.

Karena kebingungan, ia pun segera berbaring di tanah dan pura-pura mati sambil menahan napasnya, agar sang beruang tidak lagi mengejarnya. Beruang tersebut menghampirinya, lalu mengendus telinga Dilan dan segera pergi karena tidak menemukan mangsa yang ia cari. 

Setelah dirasa sudah aman, Dino yang melihat hal itu langsung turun dari atas pohon dan mulai menghampiri sahabatnya. Dino bertanya, "Apa yang dikatakan beruang tadi hingga ia meninggalkanmu?"

"Ia memintaku untuk tidak mempercayai sahabat yang tidak setia kawan," ungkapnya. 

Dari dongeng anak di atas, pesan moral yang bisa anak petik adalah untuk menjaga persahabatan dan tidak melupakan teman, sekalipun sedang kesusahan.

15. Rubah dan kambing

Suatu ketika, seekor rubah yang sedang mencari makan di dalam hutan, ditemukan terjatuh masuk ke dalam sumur yang cukup dalam. Berbagai cara sudah dilakukannya untuk mencoba keluar dari sumur, tetapi semua sia-sia dan ia hanya bisa berdiam diri di dalam selama berjam-jam.

Menyadari nasib buruk yang dihadapinya saat itu, sang rubah hanya bisa meratapi nasibnya sambil berharap ada hewan lain yang lewat dan dapat membantunya.

"Oh malang sekali diriku jika harus berakhir seperti ini," ungkapnya sedih. 

Beberapa saat kemudian, ia mendengar suara dari atas sumur, yang ternyata adalah suara dari seekor kambing. Sang kambing mulai menghampiri sumur tersebut yang ternyata sangat gelap jika melihat dari atas sini.

"Apakah ada orang di sana?" teriak kambing ke bawah sumur.

"Hi kambing, ini aku rubah!" sahut rubah tak kalah teriak.

"Kau sedang apa di sana? Apakah tidak takut di dalam sana?"

Ruab pun membalas, "Aku sedang mencari air segar, kebetulan di bawah sini ada banyak sekali air segar. Ayo melompatlah ke bawah!"

Kambing tanpa pikir panjang pun langsung melompat ke bawah, karena berharap dapat menemani rubah untuk mencicipi air segar di dalam sana.

Namun, sesampainya di bawah, rubah justru langsung melompat naik ke atas punggung kambing untuk bisa keluar dari sumur. Sambil tertawa jahat, rubah berkata, "Silahkan ambil semua airnya, aku mau pergi dari sini!"

Kambing pun menyadari jika dirinya kini terjebak di dalam sumur yang kering. Pesan dari dongeng sebelum tidur lucu ini adalah sebaiknya tidak mudah percaya dengan orang lain jika memang belum mengenalnya.  

16. Kisah burung unta yang malas

Burung Unta dan Telur - Freepik/brgfx
Burung Unta dan Telur - Freepik/brgfx

Di sebuah gurun yang luas dan tandus, hiduplah seekor burung unta yang malas bernama Lula. Lula adalah burung unta terbesar dan terkuat di antara teman-temannya, tetapi dia memiliki sifat malas yang sangat kuat.

Setiap hari, saat teman-temannya bekerja keras mencari makanan dan air, Lula lebih suka berbaring di bawah sinar matahari yang menyilaukan, menunggu orang lain untuk memberinya apa yang dia butuhkan.

Saat musim kering datang dan mereka mulai kekurangan makanan dan air, Lula pun mulai merasakan akibat dari keputusannya yang malas. Teman-temannya mulai kesulitan mencari makanan dan air, sementara ia justru tidak memiliki keterampilan atau keinginan untuk membantu.

Suatu hari, ketika kekurangan makanan dan air semakin parah, teman-teman Lula memutuskan untuk meninggalkannya karena mereka merasa dia tidak berharga bagi mereka. Terpaksa Lula harus belajar mencari makanan dan air sendiri.

Meskipun awalnya sulit, dengan tekad yang kuat dan kemauan untuk belajar, Lula akhirnya berhasil mengatasi keadaan. Dia belajar bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, dia bisa mengatasi rintangan apa pun.

Dari dongeng anak di atas, dapat dipetik pesan moral bahwa dalam hidup tidak ada apapun yang diberikan secara gratis atau percuma. Perlu adanya usaha yang gigih untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Dengan kerja keras, pintu kesuksesan dan kemandirian pun akan terbuka.

17. Kancil dan ikan

Youtube.com/Dongeng Kita
Youtube.com/Dongeng Kita

Pada suatu hari, ketika kancil sedang berjalan santai dirinya mendengar suara minta tolong. Teriakan itu  memecah kesunyian di sekitar. Kancil segera bergerak menuju sumber suara itu. Ternyata, teriakan itu berasal dari sebuah ember. Di dalamnya, seorang ikan kecil berwarna kuning meminta pertolongan pada Kancil.

"Kancil, tolong aku. Aku ditangkap oleh seorang anak laki-laki," ucap si Ikan dengan nada khawatir.

Kancil segera menanyakan alasan di balik penangkapan tersebut, "Kenapa dia menangkapmu, Ikan?"

"Aku tidak tahu, tiba-tiba saja dia menangkapku dan memasukkanku ke ember ini," jawab Ikan dengan sedih. "Aku takut dimasukkan ke akuarium. Aku tidak mau terkurung di sana."

Kancil berjanji akan menolongnya, tetapi ia ingin memastikan terlebih dahulu apakah niat anak laki-laki tersebut baik. Ia pun mendekati anak tersebut yang berdiri di bawah pohon mangga.

Kancil segera mendekati si anak lelaki. Dia melihat anak itu juga menangkap ikan-ikan kecil lainnya. Ikan-ikan itu dimasukkan ke ember. 

"Ke mana kalian, ikan-ikan kecil? Aku sangat lapar," kata seekor ikan besar dari dalam sungai.

Setelah melihat kejadian itu, Kancil menyadari bahwa ia salah sangka. Ia pun memberitahu Ikan tentang niat baik anak laki-laki tersebut.

"Sebentar lagi kamu akan bebas, Ikan. Anak itu hanya ingin menyelamatkan kamu dan teman-temanmu dari bahaya. Kita harus bersyukur atas pertolongannya," kata Kancil dengan lega.

Dalam sekejap, ikan besar itu menghilang. Anak laki-laki itu kemudian mengembalikan ikan-ikan kecil ke sungai.

Karena pertolongan anak laki-laki tersebut, Ikan dan teman-temannya bisa hidup bebas dan berenang di sungai tanpa rasa takut lagi.

Mereka menyadari bahwa tidak semua yang terlihat seperti ancaman sebenarnya berbahaya, dan terkadang pertolongan bisa datang dari tempat yang tak terduga.

18. Kisah ulat dan kupu-kupu

Unsplash/Thomas Park
Unsplash/Thomas Park

Dongeng sebelum tidur lucu selanjutnya adalah mengisahkan seekor ulat dan kupu-kupu.

Pada suatu hari, di sebuah taman, hiduplah seekor ulat kecil yang sedang termenung. Ulat ini merasa sedih dan iri melihat burung-burung yang terbang bebas di angkasa. Ia mendambakan sayap indah dan kemampuan terbang seperti mereka.

Suatu hari, Kancil, seekor hewan yang cerdik, datang menghampiri ulat. Melihat ekspresi sedih Ulat, Kancil pun bertanya tentang apa yang dipikirkannya. Ulat kemudian menceritakan keinginannya untuk bisa terbang seperti burung.

Kancil berusaha menghibur Ulat dan mengajaknya untuk bertemu dengan teman-temannya di tepi sungai. Awalnya, Ulat ragu, namun ia akhirnya setuju untuk ikut dengan Kancil.

Sesampainya di tepi sungai, Ulat terpana melihat sekelompok binatang kecil dengan sayap berwarna-warni yang indah. Kancil menjelaskan bahwa mereka adalah kupu-kupu dan dulunya mereka adalah ulat seperti dirinya.

Ulat tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya bisa berubah menjadi makhluk yang secantik kupu-kupu.

Kancil kemudian menjelaskan bahwa ulat akan melalui proses metamorfosis untuk menjadi kupu-kupu. Proses ini membutuhkan waktu dan kesabaran. Ulat harus membangun kepompong dan di dalam sana, ia akan berubah menjadi kupu-kupu yang indah.

Ulat merasa senang dan termotivasi setelah mendengar penjelasan Kancil. Ia mulai menantikan proses metamorfosisnya dan berharap bisa segera terbang bebas seperti kupu-kupu lainnya.

19. Persahabatan bebek dan tupai

YouTube.com/Riri Cerita Anak Interaktif
YouTube.com/Riri Cerita Anak Interaktif

Di siang hari yang terik, Tupai dan Bebek melihat pohon jambu air yang sedang berbuah. Pohon itu terdapat di seberang sungai, namun Bebek tak berani berenang karena arus sedang deras sekali. Sementara itu, Tupai tidak dapat berenang dan menyeberangi sungai.

Kancil yang cerdik pun meminta Bebek untuk mengumpulkan teman-temannya. Lalu, gerombolan bebek berjejer di sungai sambil menjaga satu sama lain, sampai membentuk jembatan yang bisa dilewati oleh Tupai.

Dengan tubuh kecilnya yang lincah, Tupai dapat dengan mudah memanjat pohon jambu. Tak lupa Ia juga mengambilkan jambu untuk para gerombolan bebek serta Kancil. Dari dongeng sebelum tidur di atas, dapat dipetik pelajaran mengenai pentingnya gotong royong.

Setiap makhluk tentu memiliki kekurangan, tetapi dengan gotong royong, kekurangan tersebut bisa tertutupi dan pekerjaan dapat selesai dengan baik. Itulah manfaat dongeng untuk anak dari bacaan di atas yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil.

20. Pinokio si tukang berbohong

Pinterest/New York Daily News
Pinterest/New York Daily News

Suatu hari di sebuah desa kecil, hiduplah seorang tukang kayu bernama Geppetto yang sedang bekerja di tokonya. Ia memutuskan untuk membuat sebuah boneka kayu yang spesial, yang kemudian diberi nama Pinokio.

Ketika malam tiba, sesuatu yang ajaib terjadi. Sebuah bintang jatuh dan menyentuh hidung Pinokio, sampai akhirnya pinokio pun menjadi anak lelaki yang hidup, tetapi hidungnya akan tumbuh jika ia berbohong.

Mengetahui hal itu, sang pencipta Pinokio pun sangat bahagia dan memutuskan untuk mengirim Pinokio ke sekolah. Namun, saat di sekolah Pinokio tumbuh menjadi adalah anak yang sangat nakal. Ia suka berbohong dan menghindari sekolah.

Ia pun lupa dengan keajaiban yang miliki, karena itu hidungnya pun tumbuh panjang setiap kali ia berbohong.

Selama petualangannya, Pinokio bertemu dengan berbagai karakter, termasuk Jiminy Cricket, yang menjadi teman dan penasehatnya. Mereka menghadapi berbagai masalah dan bahaya, tetapi akhirnya Pinokio pun mulai belajar menjadi anak yang jujur dan bertanggung jawab.

Ketika Pinokio akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah dan merawat penciptanya Geppetto yang sakit, ada sebuah bintang yang kembali jatuh lagi. Kali ini, bintang tersebut mengubah Pinokio menjadi anak laki-laki sungguhan.

Nah, dari pesan moral yang bisa didapatkan dongeng ini adalah pentingnya kejujuran, keberanian, dan cinta kepada orang yang peduli. Pinokio juga akhirnya belajar bahwa menjadi anak yang baik adalah cara terbaik untuk hidup dengan bahagia. Ia pun hidup bahagia bersama penciptanya.

21. Hansel dan Gretel

Di sebuah desa yang tenang, tinggal dua bersaudara bernama Hansel dan Gretel. Awalnya mereka tinggal bahagia bersama kedua orangtuanya. Namun, sang Mama jatuh sakit dan meninggal dunia.

Melihat anaknya yang terus murung atas kepergian Mamanya, Papa dari Hansel dan Gretel pun memutuskan menikah kembali dengan harapan kedua anaknya mendapatkan sosok Mama pengganti dari istri barunya.

Namun, suatu ketika keluarga mereka harus mengalami kesusahan yang membuat mereka jatuh miskin. Hal ini membuat sang Mama tiri memutuskan untuk meninggalkan Hansel dan Gretel di hutan, supaya mereka tidak memakan banyak makanan lagi.

Namun, Hansel dan Gretel adalah sosok kakak beradik yang pemberani dan sangat cerdik. Sebelum ditinggalkan, Hansel telah merencanakan dan membawa roti yang mereka taburkan di hutan untuk menandai jalan pulang. Namun, ketika malam tiba, burung-burung makan remah roti tersebut, sehingga mereka benar-benar tersesat.

Ketika mereka mencari jalan pulang, mereka menemukan sebuah rumah yang sangat aneh. Rumah ini terbuat dari permen, kue, dan cokelat yang membuat keduanya mulai memakannya karena kelaparan. Namun, mereka tidak mengetahui fakta bahwa pemilik rumah tersebut adalah seorang nenek tua yang juga penyihir jahat.

Penyihir tersebut menangkap Hansel dan Gretel, lalu memenjarakan Hansel agar ia bisa memakan anak laki-laki itu untuk memperoleh kekuatan. Gretel yang cerdik berencana untuk menyelamatkan saudaranya. Dengan kecerdikan yang mereka miliki, Hansel dan Gretel yang awalnya akan dijadikan santapan oleh nenek penyihir itu justru berbalik membakar penyihir jahat yang akan memakan mereka.

Setelahnya, keduanya pun langsung keluar dari rumah dan kembali berjalan mencari rumah mereka. Dengan kesabaran dan perlindungan satu sama lain, mereka pun berhasil tiba di rumah yang membuat Papanya begitu terharu melihat kembalinya anak-anaknya.

Mengetahui kepulangan anaknya, Papa dari Hansel dan Gretel langsung memeluk keduanya seraya meminta maaf atas sikapnya yang menuruti utusan Mama tiri mereka yang kini juga telah meninggal dunia. Hansel dan Gretel yang begitu menyayangi Papanya pun memaafkan Papa mereka.

Moral dari dongeng sebelum tidur lucu yang satu ini adalah tentang kecerdikan, keberanian, dan persatuan saudara-saudara. Selain itu, cerita ini juga mengingatkan anak-anak untuk berhati-hati terhadap orang yang tidak baik.

22. Kancil dan burung merak

Selanjutnya ada kisah seekor kancil dan burung merak yang memiliki kesombongan masing-masing atas diri mereka.

Disuatu ketika, hiduplah seekor kancil yang cerdik dan seorang burung merak yang sangat cantik. Kancil sangat pandai berlari dan selalu bangga dengan kecepatannya itu sampai kerap menyombongkan apa yang ia miliki tersebut.

Tak hanya kancil, burung merak juga memiliki sesuatu yang selalu ia banggakan, yakni bulu-bulunya. Bukan tanpa alasan, burung merak memang memiliki bulu yang berkilauan dan seringkali mendendangkan lagu indah yang semakin memberikan keindahan pada dirinya.

Suatu hari, kancil dan burung merak bertengkar. Kancil merasa bahwa kecepatannya adalah yang terbaik, sementara burung merak merasa bahwa kecantikannya adalah yang terbaik. Keduanya terus berdebat tak mau kalah, karena merasa masing-masing dari mereka sangat istimewa.

"Aku lah si binatang tercepat di hutan ini!" seru kancil kepada burung merak

Tak mau kalah, burung merak pun melawannya, "Tapi bulu ku jauh lebih cantik dibanding semua hewan di sini!"

Melihat perdebatan kedua hewan hutan di sana, seekor burung hantu yang bijak pun datang untuk menjadi penengah. Burung hantu itu mengusulkan sebuah ujian dan mengatakan bahwa mereka harus mengambil putaran di hutan untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang.

Kancil setuju dan percaya bahwa dirinya akan menang dengan mudah karena kecepatannya. Namun, saat lomba dimulai, burung merak segera terbang dengan indah dan dengan cepat menjelajahi hutan yang lebat. Kancil berlari secepat yang ia bisa, tetapi burung merak sudah berada di garis finish.

Burung merak menang di depan garis finish lebih dulu dengan raut wajah penuh kegembiraan. Kancil yang tahu bahwa ia telah kalah, merasa malu dan menyesal telah sombong. Ia belajar bahwa kecantikan dan kecepatan sejatinya masing-masing memang memiliki keistimewaan sendiri dan harus dihargai.

Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada anak adalah harus menghargai dan menghormati kualitas unik yang dimiliki oleh orang lain. Semua makhluk memiliki kelebihan dan kelemahan mereka masing-masing, dan kita harus memahami dan menghormati perbedaan ini.

Kedua hewan ini mengajarkan kita untuk ingat bahwa tidak boleh memandang rendah atau sombong terhadap orang lain berdasarkan penampilan atau kemampuan mereka, karena semua orang punya keunikan masing-masing dalam dirinya.

23. Balas budi semut kepada merpati

Youtube.com/Bunda Maya IBN
Youtube.com/Bunda Maya IBN

Dongeng selanjutnya dengan kisah lucu dan menarik, namun tetap mendidik adalah kisah seekor semur yang tergelincir ke sungai saat sedang mencari makan. Tubuhnya yang sangat kecil hampir saja tenggelam jika tidak ada burung merpati yang menolongnya.

Pada suatu ketika, diceritakan bahwa terdapat seekor semut yang tergelincir dan hampir tenggelam di dalam sungai. Ia berterika meminta bantuan dan berharap ada kawanan hewan lain yang mendengar teriakannya.

"Tolong! Siapa pun tolong aku!" teriak semut berusaha menahan dirinya di atas sungai.

Tak berselang lama, seekor burung merpati yang lewat di sekitar sungai pun melihat semut dalam kondisi yang hampir tenggelam. Ia langsung menghampiri semut dan menolongnya dengan membawa sehelai daun.

"Hei semut, ke marilah. Kau bisa menaiki daun ini dan aku akan menarikmu keluar dari sungai ini," ujar merpati kepada semut.

Semut pun naik ke atas daun dan berhasil diselamatkan. Ia tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepda merpati karena sudah membantu dan menyelamatkannya.

"Terima kasih banyak merpati! Berkat kamu, aku bisa selamat dan tidak tenggelam di sungai itu. Aku tak akan melupakan jasamu!" ucap semut kepada merpati.

Sampai suatu hari, semut yang sedang berjalan mencari makanan melihat seorang pemburu yang tengah mengincar merpati dari jarak cukup jauh. Melihat hal tersebut, semut menyadari bahwa merpati yang diincar adalah sosok yang pernah menyelamatkannya saat itu.

Untuk membalas jasa merpati beberapa waktu lalu, semut pun menggigit kaki pemburu dengan keras. Karena kaget dan kesakitan, pemburu tak sengaja menembak pelatuknya ke sembarang arah. Bunyi suara tembakan tersebut membuat merpati terkejut dan langsung terbang melarikan diri.

Saat merasa sudah aman, semut dan merpati pun bertemu satu sama lain. Semut bersyukur bahwa merpati berhasil melarikan diri dari pemburu tadi. Mengetahui bahwa semut yang menolongnya, merpati pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semut.

"Terima kasih semut, berkatmu aku berhasil kabur dari serangan pemburu tadi," ucap merpati kepada semut.

"Tak masalah, merpati. Ini adalah bentuk balas budiku kepadamu yang sudah menolongku sebelumnya," ujar semut membalas ucapannya.

Dari dongeng ini, pesan moral yang bisa anak pelajari adalah untuk selalu tolong menolong tanpa memandang jenis atau fisik. Seperti yang dilakukan seekor semut kecil dan burung merpati di atas.

Demikianlah beberapa kumpulan dongeng sebelum tidur lucu yang bisa Mama bacakan kepada si Kecil. Semoga bacaan dongeng di atas bisa menghibur dan dijadikan pelajaran untuk anak-anak di rumah ya!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Resep Kreasi Telur Chili Padi, Menu Pedas Lembut yang Bocil Approve!

12 Des 2025, 07:05 WIBKid