7 Fakta Tiga Anak di Sukabumi Makan Garam untuk Lauk Selama Setahun

Setiap anak berhak mendapatkan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Namun, keterbatasan ekonomi sering menghambat hal tersebut. Sehingga masih ada anak-anak di Indonesia yang makan seadanya dengan berpikiran yang penting kenyang.
Contohnya saja tiga anak di Kampung Cisadaria, RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Yuna (8), Nurani (3), Filani (2), dan sang Nenek, Atikah (44), harus makan nasi berlauk garam.
Kisah ketiganya beberapa waktu belakangan ini menjadi viral di media sosial sehingga sudah mulai ada bantuan sembako yang berdatangan kepadanya.
Untuk mengetahui informasi lebih detail, Popmama.com telah merangkum 7 fakta tiga anak di Sukabumi yang makan garam sebagai lauk selama setahun. Simak yuk, Ma!
1. Kajadian ini dirasakan selama satu tahun kebelakang, sejak ibunya meninggal

Yuna beserta keluarganya telah makan nasi dengan lauk garam selama kurang lebih satu tahun kebelakang pasca ditinggal sang Mama meninggal dunia akibat penyakit keras yang dideritanya.
Keadaan tersebut ketiganya hidup mandiri. Sebagai anak-anak tentunya mereka pun belum bisa bekerja sehingga keadaan perekonomian sangat sedikit dan hanya bisa membeli penyedap rasa untuk lauk makanannya sehari-hari.
2. Nasi yang tersedia di rumah biasanya dibuat menjadi nasi kepal oleh sang Nenek

Berdasarkan berita yang beredar di media sosial, ketiga anak tersebut makan nasi dengan garam. Namun berdasarkan pernyataan sang Nenek, ketiga cucunya itu makan nasi dengan penyedap rasa Royco.
Biasanya, nasi dan penyedap rasa akan dimasukkan ke dalam plastik lalu dicampur menjadi satu dan dikepal-kepal.
3. Masih mendapat kiriman uang dari sang papa yang bekerja sebagai kenek di Jakarta

Diketahui, sang Papa kini sedang bekerja sebagai buruh serabutan dan kenek angkutan umum di Jakarta. Uang hasil jerih payah sang Papa masih sering dikirimkan untuk Yuna dan kedua adiknya. Sayangnya, uang tersebut tidak seberapa sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan makanan ketiga anaknya.
4. Sang nenek dalam keadaan sakit dan diurus oleh cucunya yang pertama

Yuna memiliki peran yang lebih berat dari kedua adiknya. Sebagai anak tertua di dalam rumah tersebut, dirinya harus merawat neneknya yang memiliki penyakit. Selain itu, Yuna pun merawat kedua adiknya yang masih kecil.
Keadaan tersebut pun kerap kali membuat Yuna banyak berkorban. Ia selalu mendahulukan Nenek dan adik-adiknya kebagian makanan terlebih dahulu, sedangkan ia akan memakan sisanya.
5. Membayangkan bau ayam goreng dan telur goreng agar makan dengan garam terasa lebih lezat

Baik anak-anak maupun orang dewasa pasti akan merasa bosan jika harus memakan lauk yang sama setiap harinya. Hal itu pun dirasakan oleh Yuna, Nurani, dan Filani. Ketiganya sering kali merasa bosan harus makan nasi dengan penyedap rasa.
Ketika rasa tersebut datang, mereka bertiga selalu membayangkan bau ayam goreng atau telur goreng untuk membangkitkan kembali selera makan.
"Biar makannya enak, kadang kami berempat suka bayangin bau ayam goreng sama telur," kata Yuna.
6. Walaupun memiliki keterbatasan, Yuna masih memiliki mimpi

Walaupun memiliki segala keterbatasan terkait ekonomi, Yuna tak putus asa dalam hidup. Ia masih memiliki mimpi yang diharapkan akan tercapai suatu saat nanti. Dirinya ingin menjadi seorang dokter.
"Yuna kepingin jadi dokter nanti, ingin menyembuhkan sakit warga," ucap Yuna.
7. Sejak keadaan tiga anak makan garam viral, beberapa orang menggalang dan menyalurkan kepadanya

Sejak kabar tentang keluarga Yuna viral di jagat media sosial, kini telah banyak warga yang mulai memberi mereka bantuan berupa sembako.
Tak hanya itu saja, Dinsos Kab. Sukabumi juga turut mendistribusikan bantuan sembako serta bantuan program jangka panjang PKH. Sementara Nenek Atikah mendapat bantuan pemberdayaan berupa mesin jahit. Diharapkan benda tersebut dapat digunakan sebagai sumber tambahan pendapatan ekonomi.
Semoga kedepannya, Yuna, Nurani, Filani, dan Nenek Atikah bisa mengonsumsi makanan yang lebih bergizi. Selain itu, mudah-mudahan mereka berempat selalu diberkahi kesehatan dan kebahagiaan.



















