10 Film Barat yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil, Bisa Bikin Trauma

Memilih film untuk anak kecil tidak bisa sembarangan lho, Ma. Beberapa film barat menampilkan adegan kekerasan, bahasa kasar, adegan menakutkan, atau tema yang terlalu dewasa sehingga tidak cocok untuk anak-anak.
Menonton film yang salah bisa membuat anak takut, bingung, trauma, hingga bisa saja meniru perilaku yang tidak pantas dari apa yang mereka lihat.
Berikut Popmama.com bagikan apa saja film barat yang tidak boleh ditonton anak kecil. Disimak ya, Ma!
1. 365 Days (2020)

Film 365 Days menceritakan kisah seorang pria yang menculik seorang wanita dan memberinya 365 hari untuk jatuh cinta padanya.
Sepanjang film, terdapat banyak adegan seksual yang eksplisit, kekerasan psikologis, dan perilaku manipulatif yang jelas tidak pantas untuk ditonton anak-anak.
Oleh karena itu, film ini sebaiknya hanya ditonton oleh penonton dewasa yang bisa memahami konteksnya ya, Ma.
2. Weapons (2025)

Film Weapons yang rilis pada tahun 2025 merupakan horor psikologis tentang hilangnya 17 anak di sebuah kota kecil, dengan cerita yang menegangkan dan penuh misteri.
Film ini tidak cocok untuk anak-anak karena menampilkan kekerasan grafis, adegan berdarah, konten seksual, bahasa kasar, dan tema horor yang gelap.
Selain itu, konflik psikologis dan trauma tokoh dewasa di film ini terlalu kompleks untuk dipahami anak-anak, sehingga sebaiknya ditonton oleh remaja atau dewasa saja ya, Ma.
3. Bird Box (2018)

Film Bird Box menceritakan tentang dunia yang dilanda kekacauan setelah makhluk misterius membuat orang yang melihatnya langsung bunuh diri.
Demi bertahan hidup, para tokoh harus menutup mata mereka agar tidak terpengaruh. Meskipun populer di Netflix, film ini tidak cocok untuk anak-anak karena menghadirkan adegan bunuh diri, kekerasan, serta ketegangan psikologis yang berat.
Tema tentang kehilangan, rasa takut yang berlebihan, dan ancaman tidak terlihat juga bisa menimbulkan rasa cemas berlebihan pada anak-anak lho, Ma
4. It (2017)

Film It yang diadaptasi dari novel Stephen King mengisahkan teror badut menyeramkan bernama Pennywise yang meneror anak-anak di kota kecil Derry.
Walaupun tokoh utamanya adalah anak-anak, film ini sama sekali tidak ditujukan untuk penonton kecil ya, Ma. Alasannya, karena film ini penuh dengan jumpscare, darah, adegan pembunuhan, serta sosok badut yang menakutkan.
Selain itu, tema horor psikologis tentang trauma, kehilangan, dan rasa takut yang mendalam bisa membuat anak-anak sulit tidur atau mengalami mimpi buruk.
5. The Conjuring (2013)

Film The Conjuring bercerita tentang pasangan paranormal Ed dan Lorraine Warren yang menyelidiki gangguan gaib di sebuah rumah tua.
Film ini terkenal dengan suasana mencekam, penampakan hantu yang menyeramkan, hingga adegan kerasukan yang intens. Meskipun sangat populer, film ini tidak cocok untuk anak-anak karena menampilkan teror supranatural, kekerasan, serta adegan yang bisa memicu rasa takut berlebihan.
Tema tentang setan dan kerasukan juga terlalu berat untuk anak-anak di bahwa 13 tahun dan berisiko memengaruhi kondisi emosional mereka, Ma.
6. Fifty Shades of Grey (2015)

Film Fifty Shades of Grey adalah drama romantis dewasa yang bercerita tentang hubungan rumit antara Anastasia Steele dan Christian Grey.
Walaupun saat ini masih ramai diperbincangkan, film ini jelas tidak boleh ditonton anak-anak karena penuh dengan adegan intim yang eksplisit, tema hubungan yang kompleks, serta dinamika kekuasaan yang hanya bisa dipahami orang dewasa.
Anak-anak bisa salah menafsirkan gambaran cinta dan hubungan yang ditampilkan, sehingga film ini sebaiknya hanya dikonsumsi oleh Mama dan papa saja.
7. Final Destination

Film Final Destination adalah rangkaian horor-thriller dari yang selalu menampilkan kecelakaan besar, lalu para tokohnya mati satu per satu dengan cara brutal dan nggak terduga.
Mulai dari kecelakaan pesawat, tabrakan beruntun di jalan raya, roller coaster, arena balap, hingga jembatan gantung runtuh, semua filmnya penuh adegan kematian sadis dan darah.
Karena itulah, seluruh seri Final Destination tidak cocok ditonton anak-anak, sebab terlalu menegangkan, penuh kekerasan grafis, dan membawa dampak trauma berat bagi anak hingga dewasa.
8. Child's Play

Film Child’s Play atau yang lebih populer dengan tokohnya bernama Chucky mengisahkan sebuah boneka yang dirasuki roh pembunuh berantai hingga berubah menjadi mainan hidup yang kejam.
Sekilas terlihat seperti cerita tentang sebuah boneka, namun film ini jauh dari tontonan yang layak untuk anak-anak.
Banyak adegan yang menampilkan pembunuhan sadis, darah, serta perilaku kejam Chucky yang menyerang orang-orang di sekitarnya.
Selain itu, bahasa kasar dan nuansa horor psikologisnya bisa membuat anak-anak takut berlebihan bahkan terhadap boneka di rumah.
9. Coraline(2009)

Film Coraline sering dianggap aman untuk anak karena berbentuk animasi, padahal jalan ceritanya cukup menyeramkan lho, Ma.
Di dalam film ini, tokoh bernama Coraline menemukan dunia lain di balik pintu rahasia, di mana ada “Mama lain” yang awalnya terlihat perhatian, tapi sebenarnya berbahaya dan ingin menjebaknya selamanya.
Banyak adegan yang menampilkan suasana gelap, menegangkan, hingga detail menakutkan seperti mata berbentuk kancing.
Hal-hal inilah yang membuat Coraline tidak cocok untuk anak ditonton oleh anak kecil. Tema tentang penculikan, manipulasi, dan kehilangan orangtua terlalu berat untuk usia dini, sementara visualnya bisa memicu rasa takut berlebihan atau mimpi buruk.
10. Five Nights at Freddy's (2023)

Film Five Nights at Freddy’s diangkat dari game horor populer yang sudah lebih dulu dikenal banyak orang. Ceritanya mengikuti seorang penjaga malam yang bekerja di sebuah restoran keluarga tua, di mana boneka animatronik yang seharusnya ramah justru berubah menjadi menakutkan dan berbahaya.
Walaupun sekilas terlihat seperti film dengan karakter boneka, Five Nights at Freddy’s tidak cocok untuk anak-anak. Film ini penuh dengan adegan mencekam, jumpscare, hingga kekerasan yang bisa memicu mimpi buruk pada anak.
Itulah informasi mengenai apa saja film barat yang tidak boleh ditonton anak kecil. Semoga Mama bisa bijak dalam memilih tontonan, ya!



















