Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Ajarkan Anak, 5 Hewan yang Memiliki Umur Panjang Sampai Ratusan Tahun

Arctickingdom.com
Arctickingdom.com

Apakah si Kecil tahu jika spesies yang lebih besar rata-rata dapat hidup lebih lama? Anak mungkin tahu jika manusia umumnya memiliki umur yang panjang dan terus bertambah. Namun, beberapa makhluk hidup lainnya ternyata memiliki umur yang lebih panjang lagi, bahkan abadi!

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Hewan sebenarnya merupakan makhluk hidup yang jarang mencapai usia maksimumnya jika hidup pada kondisi alaminya.

Tingkat kematian hewan sangat tinggi, seperti mati saat bayi, terserang penyakit, predator, cuaca buruk, perusakan habitat, atau persaingan untuk mendapatkan makanan dan tempat berlindung.

Namun dalam kondisi yang mendukung, ada binatang-binatang tertentu yang mampu mencapai umur panjang, bahkan bisa melebihi umur manusia. Binatang apa saja ya?

Kali ini Popmama.com akan membahas 5 hewan yang memiliki umur panjang. Yuk tambah pengetahuan anak dengan membaca informasinya di bawah ini!

1. Gajah Afrika

Worldwildlife.org
Worldwildlife.org

Tentunya anak sudah tak asing lagi dengan hewan yang memiliki tubuh besar dan belalai ini. Gajah Afrika merupakan hewan darat terbesar di dunia. Tubuh mereka lebih besar dibanding Gajah Asia.

Selain itu, gajah juga hewan yang sangat sosial dengan ingatan yang luar biasa.

Hal ini dapat dikaitkan dengan otak besarnya yang bisa mencapai berat lebih dari 5kg! Selain itu, gajah Afrika rata-rata mempunyai umur 70 tahun, dan pernah ditemukan di Zimbabwe bahwa gajah Afrika betina yang tetap subur sampai kematiannya.

2. Paus Bowhead atau paus kepala busur

Earthtimes.org
Earthtimes.org

Paus Bowhead atau kepala busur adalah salah satu mamalia yang hidup terpanjang di dunia. Paus ini secara unik beradaptasi untuk hidup sepanjang tahun di wilayah Arktik yang dikenal dingin dan keras.

Pada tahun 2007, ditemukan seekor paus kepala busur dengan tombak yang tertera tahun 1880 menancap di tubuhnya, yang menyatakan bahwa setidaknya paus tersebut berumur 130 tahun. Dilansir dari onekindplanet.org, mamalia besar ini diperkirakan mampu mencapai usia 200 tahun.

Paus kepala busur juga dikenal dengan suaranya yang rumit dan indah, yang mereka gunakan untuk berkomunikasi satu sama lain. Habitatnya di lautan luas, yang biasa dijumpai di laut Arktik.

3. Kura-kura Galapagos

Galapagos.org
Galapagos.org

Sesuai dengan namanya, Kura-kura Raksasa Galapagos merupakan jenis kura-kura yang terbesar di dunia. Kura-kura raksasa Galapagos ini juga salah satu hewan yang paling malas, tidur selama hampir 16 jam sehari!

Spesies kura-kura terbesar ini dapat bertahan hidup lebih dari 100 tahun, dengan usia tertua tercatat pada 152 tahun.

Kura-kura Galapagos yang paling terkenal adalah 'Lonesome George', sub spesies yang hidup di Kepulauan Ekuador, kura-kura ini berusia 100 tahun dan masih digolongkan sebagai seorang dewasa muda!

Lonesome George telah menjadi ikon untuk pulau-pulau di lepas pantai Ekuador dengan flora dan faunanya yang unik, serta membantu mengilhami teori evolusi Charles Darwin.

4. Hiu Greenland

cdn.britannica.com
cdn.britannica.com

Hiu Greenland atau Somniosus microcephalus, anggota famili hiu tidur Somniosidae dari ordo Squaliformes, merupakan vertebrata yang diketahui memiliki umur terpanjang. Spesies ini terutama ditemukan di lingkungan air dingin di Samudra Arktik dan Atlantik Utara,

Dilansir dari onekindplanet.org, hiu Greenland dapat mencapai usia 200 tahun walaupun satu individu pernah ditemukan berumur 400 tahun, dan menjadikannya vertebrata tertua di dunia.

Jenis hiu yang satu ini dapat hidup sangat lama karena pertumbuhannya yang juga sangat lambat. Hiu Greenland tumbuh sekitar 1cm setahun dan mencapai kedewasaan pada usia sekitar 100 tahun, merupakan masa kanak-kanak yang panjang ya!

5. Ubur-ubur abadi

Amnh.org
Amnh.org

Turritopsis dohrnii, juga dikenal sebagai ubur-ubur abadi, merupakan spesies ubur-ubur kecil yang abadi secara biologis. Jenis ubur-ubur ini ditemukan di perairan beriklim sedang hingga tropis di seluruh dunia.

Ubur-ubur yang satu ini dikatakan "abadi secara biologis" karena jika tubuhnya mulai memburuk seiring bertambahnya usia atau kerusakan, ia dapat beregenerasi sendiri.

Artinya ubur-ubur ini dapat kembali ke keadaan prematurnya saat terkena stres atau cedera.

Walaupun ubur-ubur Turritopsis dohrnii merupakan hewan yang abadi secara biologis, dalam kehidupannya mereka tidak hidup selamanya, dan dapat terluka serta dimakan seperti hewan lainnya.

Nah itu dia 5 hewan dengan umur terpanjang di dunia. Hewan berumur panjang mana yang menjadi favorit si Kecil, Ma?

Share
Editorial Team

5 Tanda Anak Butuh Stimulasi Sensori, Mudah Terkejut Salah Satunya

Anak sedang sensory play
Freepik

Ma, tanda-tanda bahwa anak membutuhkan stimulasi sensori sering terlihat dari perilaku sehari-hari yang mungkin Mama anggap rewel atau sulit diatur.

Anak yang butuh stimulasi sensori biasanya tampak gelisah, sulit fokus, atau bahkan mencari sensasi dengan cara yang tidak biasa seperti menggigit mainan atau menabrakkan diri.

Selain itu, anak bisa menunjukkan reaksi berlebihan terhadap suara, sentuhan, atau bau tertentu, atau malah bergerak terlalu hati-hati atau kasar.

Peran Mama sangat penting untuk mengenali tanda-tanda ini agar stimulasi yang tepat bisa diberikan sejak dini, sehingga tumbuh kembang anak bisa optimal dan mereka dapat mengelola emosi serta energi dengan lebih baik di lingkungan sekitar.

Lalu, apa saja tanda-tanda si Kecil jika membutuhkan stimulasi sensori? Dalam artikel ini, Popmama.com akan menjelaskan apa saja tanda-tandanya, yuk disimak!

1. Anak sering marah tanpa sebab yang jelas

Anak sedang marah
Freepik

Anak yang sering marah tanpa sebab yang jelas bisa jadi merupakan tanda bahwa ia membutuhkan stimulasi sensori.

Hal ini terjadi karena gangguan pemrosesan sensorik membuat otak anak kesulitan mengelola rangsangan dari indera seperti suara, sentuhan, cahaya, atau tekstur.

Akibatnya, anak menjadi mudah merasa kewalahan, frustrasi, dan sulit mengendalikan emosinya, sehingga sering meluapkan kemarahan atau tantrum tanpa alasan yang tampak jelas.

Gangguan sensorik ini bisa membuat anak menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan tertentu, misalnya suara keras, pakaian yang terasa tidak nyaman, atu sentuhan yang dianggap menyakitkan oleh mereka.

Oleh karena itu, sebagai Mama, penting untuk mengenali tanda-tanda tersebut agar anak mendapatkan stimulasi sensorik yang tepat sejak dini, yang bisa membantu mereka mengelola rangsangan dengan lebih baik dan menenangkan emosinya.

2. Mudah terkejut atau takut suara