10 Cara Efektif Mengatasi Anak yang Sulit Diatur

Jangan selalu memarahi anak ya, Ma!

3 Desember 2020

10 Cara Efektif Mengatasi Anak Sulit Diatur
Freepik/Etonastenka

Setiap orangtua tentu ingin anaknya menjadi penurut dan mudah diatur, namun tak jarang beberapa anak justru sulit diatur, ketika susah diajak makan bersama, tidak mau mandi, susah dibangunkan untuk sekolah, hingga menyebabkan keributan di tempat umum.

Mungkin ada sejumlah penyebab yang membuat anak menjadi sulit diatur, dan yang mengejutkan juga ada komponen genetik yang kuat. Di sisi lain, mengasuh secara keras juga bisa berdampak membuat anak sulit diatur.

Dalam kasus seperti itu, mengevaluasi cara pengasuhan Mama dan Papa juga dapat mengungkap penyebabnya. Sehingga Mama perlu tahu bagaimana cara mengasuh anak yang sulit diatur, agar bisa menghilangkan cara-cara yang tidak tepat.

Kali ini Popmama.com akan membahas tentang apa saja kebiasaan anak yang sulit diatur serta 10 cara mengatasinya. Yuk simak informasinya berikut ini!

Kebiasaan Anak yang Membuatnya Sulit Diatur

Kebiasaan Anak Membuat Sulit Diatur
Freepik/Master1305

Terdapat beberapa sikap anak yang menunjukkan dirinya sulit diatur, yaitu sebagai berikut:

Membangkang

Anak yang sulit diatur seringkali menentang dan menolak untuk mengikuti permintaan sederhana seperti menunggu Mama selesai berbelanja, tidak bersiap-siap untuk tidur, menolak pergi ke sekolah, atau permintaan sederhana lainnya yang tidak ingin mereka ikuti .

Kerewelan

Anak bisa sangat sulit diatur ketika ia suka pilih-pilih makanan, membuang makanan, atau menuntut makanan tertentu bahkan ketika mereka kelaparan untuk waktu yang lama. Kerewelan juga meluas ke mengenakan pakaian tertentu.

Menyakiti Orang Lain

Yang satu ini adalah sifat anak laki-laki sulit diatur ketika di tempat umum, di mana anak sering kasar dan tidak bermain baik dengan anak-anak lain atau orang dewasa yang ditemuinya. Anak bahkan mungkin akan menggigit, menendang, atau mencubit, saat merasa kesal atau tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Amarah yang Berlebihan

Ini sangat umum ketika anak tidak mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Kemarahan mungkin membuat anak lebih membangkang atau bertindak, seperti dengan melempar barang, atau mencoba menyakiti orang.

Tantrum

Amukan yang sering terjadi hampir setiap hari juga merupakan ciri perilaku utama anak yang sulit diatur. Tidak sabar ketika berada di sebuah pesta, dapat dengan cepat berubah menjadi keributan yang membawa semua perhatian pada anak. Anak juga bisa mengamuk sebagai upaya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, apa pun yang terjadi.

Jika anak memiliki satu atau lebih kebiasaan di atas, berikut tips menangani anak yang sulit diatur:

1. Jangan selalu marah ketika anak melakukan sesuatu

1. Jangan selalu marah ketika anak melakukan sesuatu
Freepik/Galinkazhi

Jika Mama bertengkar dengan anak untuk setiap perilaku buruk, Mama akan selalu bertengkar dengan anak. Daripada menghabiskan energi Mama dan anak saat bertengkar, maka buatlah daftar berisi 10 atau 15 hal paling serius yang tidak boleh dilakukan karena berbahaya bagi orang lain, mengganggu, atau tidak sopan.

Jika itu hal-hal yang benar-benar dilarang, tentukan konsekuensi nya. Pertahankan konsistensi dalam mendisiplinkan anak, ketika sikap kurang tegas dapat membingungkan mereka dan memicu pemberontakan anak.

2. Mencari tahu kebiasaan anak dan mengantisipasinya sebelum terjadi ledakan emosi

2. Mencari tahu kebiasaan anak mengantisipasi sebelum terjadi ledakan emosi
Freepik/9nong

Yang ini membutuhkan latihan, tetapi dapat bekerja secara efektif. Gunakan pengetahuan Mama tentang temperamen anak untuk memprediksi dan menghindari ledakan emosi di momen-momen tertentu. Jika anak suka mengeluarkan barang-barang dari lemari saat Mama berada di dapur, kuncilah agar dia tidak bisa membukanya.

Ketahui kapan anak merasa paling energik, atau ketika lelah, dan pemarah, sehingga Mama dapat menjadwalkan perjalanan ke supermarket atau dokter saat anak dalam kondisi terbaiknya. Bawalah mainan favoritnya atau beberapa camilan untuk mencegah kebosanan.

3. Mempertahankan kontrol dan jangan menyerah pada perilaku buruk anak

3. Mempertahankan kontrol jangan menyerah perilaku buruk anak
Freepik/fwstudio

Tak peduli bagaimana Mama tidak siap atau merasa lelah, jangan melepaskan kendali atau menyerah pada perilaku buruk atau amukan anak. Menyerah akan menunjukkan kelemahan Mama dan anak bisa menggunakan amukan untuk memanipulasi Mama di waktu lain.

Sebaliknya, Mama bisa menyesuaikan ketidakberdayaan anak untuk menemukan apa yang Mama butuhkan agar mendapatkan kendali.

Editors' Pick

4. Hadapi perilaku anak dengan tenang

4. Hadapi perilaku anak tenang
Freepik/Skawee

Semakin tenang, semakin baik Mama dapat menangani situasinya. Nada bicara juga harus tenang, tegas, dan netral ketika Mama menyuruh anak untuk menghentikan perilaku buruk.

Seperti saat membujuk anak untuk melakukan sesuatu seperti mencuci tangan sebelum makan, nada sugestif akan membantu lebih dari sekadar memerintah. Jadi, daripada mengatakan "Segera cuci tangan dan kaki ", sarankan "Mengapa kamu tidak mencuci tangan dan kaki pada saat Mama menyiapkan makan malam?"

5. Mendengarkan anak dengan baik

5. Mendengarkan anak baik
Freepik/Shapovalphoto

Didengar adalah salah satu hal terpenting bagi anak dan tak jarang anak sering bertindak untuk mendapatkan perhatian. Jadi, setiap kali anak mengungkapkan kegembiraan atau kesedihan, dengarkan dan respon anak, sehingga ia tahu bahwa sedang didengarkan.

6. Mengajarkan anak untuk memberi "label" pada emosinya tersebut

6. Mengajarkan anak memberi "label" emosi tersebut
Freepik/User12006472

Anak tidak dapat memahami badai emosional yang melanda pikirannya, tetapi sebagai orangtuanya Mama dapat memahaminya. Jika memungkinkan, selaraskan perasaan anak dan ajari ia untuk memberi "label" pada emosinya tersebut.

Sehingga anak akan dapat menjelaskannya dengan lebih baik apa yang terjadi dengan perasaannya. Gunakan kalimat seperti "Mama tahu kamu frustrasi, namun kamu tidak bisa mendapatkan kue itu sekarang" atau "Mama tahu kamu merasa terlalu lelah untuk mandi".

7. Menjelaskan jika anak berada di posisi yang dirugikan karena perilakunya

7. Menjelaskan jika anak berada posisi dirugikan karena perilakunya
Freepik/9nong

Daripada bereaksi terhadap perilaku nakal, jelaskan kepada anak bahwa mengambil mainan anak lain dengan sembarangan itu adalah perilaku yang buruk karena anak tentunya tidak akan suka jika itu terjadi padanya.

Hal yang sama berlaku untuk ketika anak memukul atau menggigit, sehingga anak dapat lebih memahami bagaimana perilakunya dapat memengaruhi orang lain.

8. Menawarkan anak pilihan yang memiliki hasil terbatas

8. Menawarkan anak pilihan memiliki hasil terbatas
Freepik/User9954133

Menolak untuk menurut seringkali berkaitan dengan pemberontakan di luar kendali. Jadi, daripada menjadi seorang pengontrol, tawarkan anak dengan pilihan yang memiliki hasil terbatas.

Misalnya, daripada memerintahkan anak untuk mengembalikan semua mainannya ke dalam keranjang atau membersihkan ruangan, tanyakan tugas mana yang akan ia ambil sehingga Mama bisa melakukan yang lain.

Akhirnya, Mama bisa berhenti membantu dan membuatnya melakukan semuanya, yang dimulai dengan satu tugas pada satu waktu.

9. Memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi

9. Memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi
Freepik/bearfotos

Ini adalah strategi yang harus Mama gunakan hanya jika anak berperilaku baik pada saat paling dibutuhkan. Katakanlah ketika Mama pergi ke rumah teman, dan anak Mama berjanji untuk bermain baik dengan anak-anak lain.

Ketika anak bisa baik bermain dengan anak-anak lain, berikan hadiah sederhana seperti es krim atau makanan ringan favoritnya sebagai hadiah. Ini juga bekerja dengan tugas-tugas sederhana seperti minum obat, memberikan hadiah satu sendok madu nanti pasti akan membuat anak jadi senang.

10. Memilih konsekuensi yang bisa mengajarkan anak berpikir lebih baik

10. Memilih konsekuensi bisa mengajarkan anak berpikir lebih baik
Freepik/Jiboom

Konsekuensi juga sama pentingnya dengan mengajarkan anak ketika mengatasi masalah. Memberikan anak waktu menyendiri dikamar berhasil pada kebanyakan anak, karena anak punya banyak waktu untuk memikirkan apa yang mereka lakukan di tempat yang membosankan.

Jika waktu menyendiri tidak berhasil, selalu ada aktivitas favorit lain yang dapat Mama ambil, seperti hak istimewa waktu bermain gadget atau tidak diberikan camilan.

Mendisiplinkan anak yang sulit diatur memang keterampilan yang sulit dimiliki. Meskipun pada awalnya Mama mungkin bingung mengapa beberapa anak lebih “nakal” dibanding anak-anak lainnya, pada akhirnya Mama akan memahami temperamen anak dan menemukan cara mengatasinya.

Itulah cara mengatasi anak yang sulit diatur, Ma. Kuncinya adalah kesabaran, keterampilan observasi yang tajam, dan metode yang cerdas untuk mengatasinya.

Baca juga:

The Latest