5 Cara Mengatasi Balita yang Mengalami Mimpi Buruk

Satu mimpi buruk bisa merusak pola tidur si Kecil dan Mama selama berhari-hari

24 Agustus 2021

5 Cara Mengatasi Balita Mengalami Mimpi Buruk
Unsplash/Caleb Woods

Mimpi buruk memang menakutkan bagi semua orang, tetapi ini bisa sangat mengganggu si Kecil. Terlebih lagi sayangnya, balita tidak selalu dapat memisahkan mimpi dari kenyataan, yang dapat menyebabkan masalah serius jika mimpi itu menakutkan atau gelap.

Faktanya, satu mimpi buruk dapat merusak rutinitas dan pola tidur anak dan orangtua selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Maka itu, jika anak mengalami mimpi buruk, jangan panik.

Sebagai gantinya, kali ini Popmama.com akan memberikan 5 tips yang dapat Mama lakukan untuk menenangkan anak ketika ia mengalami mimpi buruk di malam hari.

1. Jelaskan situasinya

1. Jelaskan situasinya
Freepik/Shapovalphoto

Sayangnya, hampir setiap balita balum sepenuhnya memahami mimpi buruk, terutama ketika mereka mengalaminya untuk pertama kali. Si Kecil bahkan mungkin tidak tahu bahwa mimpi buruk itu adalah mimpi yang sama sekali tidak nyata.

Mimpi buruk dapat membuat anak terbangun dengan perasaan bahwa peristiwa mengerikan sebelumnya benar-benar terjadi.

Dilansir dari, Kids Health penting bagi orangtua untuk menemukan cara agar menjelaskan situasi kepada anak menggunakan bahasa yang sesuai dengan usianya. Misalnya, Mama dapat mengatakan, "Kamu tadi sedang mimpi buruk, tetapi kamu aman di rumah sekarang."

Mama mungkin juga ingin menjelaskan bahwa mimpi dapat terjadi selama kita tidur, dan bahkan mimpi yang terasa nyata bukanlah peristiwa sebenarnya di kehidupan nyata.

Mama juga dapat berbagi dengan anak bahwa mimpi bisa menyenangkan atau tidak menyenangkan dan orang dewasa terkadang mengalami mimpi buruk, dan mengatakan bahwa mimpi buruk berakhir ketika ia bangun. Jadi jika anak kembali tidur, itu tidak akan terjadi lagi.

Mengetahui bahwa mimpi buruk itu normal dan idak terjadi berulang kali akan membantu anak Anda merasa tenang dan aman sehingga mereka dapat kembali tidur.

Editors' Pick

2. Bicarakan penyebab ketakutan anak

2. Bicarakan penyebab ketakutan anak
Freepik

Terkadang anak mungkin masih merasa takut atau khawatir untuk kembali tidur, bahkan setelah Mama menjelaskan situasinya. Di sini balita mungkin memiliki ketakutan tertentu, atau bahkan mungkin ketakutan dari siang hari yang menyebabkan mimpi buruk terjadi.

Dilansir dari Alaska Sleep Clinic, membicarakan sumber ketakutan anak sebenarnya dapat membantunya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Terkadang, peristiwa kecil sepanjang hari dapat membebani pikiran anak dan menyebabkan gangguan tidur di malam hari. Dengan berbicara tentang bagaimana harinya dan mengatasi stres ini sebelum tidur, ini mungkin dapat mencegah mimpi buruk terulang kembali.

Tak hanya itu, mengatasi stres dan kecemasan juga dapat mengembangkan kecerdasan emosional dan keterampilan koping yang efektif untuk mengatasi masalah ini di masa depan.

Pada akhirnya ini akan membantu anak saat ia tumbuh, dan dapat membantu kesehatan mentalnya secara keseluruhan saat mencapai usia dewasa.

3. Membahas hal-hal yang menyenangkan

3. Membahas hal-hal menyenangkan
Freepik

Ketika anak terbangun dari mimpi buruknya, ia mungkin masih membayangkan situasi mengerikan yang dilihat selama tidurnya. Hal ini dapat membuat si Kecil merasa khawatir untuk berbaring dan memejamkan mata.

Ini juga dapat membuat Mama kurang tidur karena berusaha menemani anak dan mencoba mencari cara untuk membuatnya kembali tidur. Namun, Mama dapat membantu anak menggambarkan sesuatu yang menyenangkan.

Misalnya, membuat daftar 10 hal yang diinginkan, menggambarkan liburan di tempat wisata favorit anak, membaca dongeng yang menyenangkan dengan banyak detail di dalamnya, hingga berbagi kenangan bahagia yang dapat diingat anak.

Cara ini dapat membantu anak memfokuskan kembali perhatiannya pada sesuatu yang baru dan menghapus mimpi buruk, bahkan mungkin anak akan bermimpi hal baik saat kembali tidur.

Seiring bertambahnya usia anak, ia akhirnya dapat menggunakan teknik ini secara mandiri untuk mengatasi mimpi buruk dan saat-saat lain di mana ia bangun di malam hari.

4. Menggunakan cara kreatif untuk "mengusir" mimpi buruk

4. Menggunakan cara kreatif "mengusir" mimpi buruk
Unsplash/Jerry Wang

Terkadang balita mencapai fase di mana mimpi buruk dan tidur malam menjadi menakutkan. Dilansir dari Children's Hospital Los Angeles, Mama dapat menggunakan beberapa metode kreatif untuk membantu anak merasa aman dan nyaman di malam hari.

Cara-cara berikut ini memanfaatkan imajinasi besar yang dimiliki si Keci untuk membantunya lebih kreatif dan mengatasi mimpi buruknya:

  • Membuat dream catcher dan menggantung satu di atas tempat tidur.
  • Membuat sebotol "semprotan monster" atau "semprotan mimpi buruk" untuk menjauhkan mimpi-mimpi menakutkan yang menakutkan itu, Mama dapat menggunakan air yang dicampurkan dengan minyak esensial atau pengharum ruangan ramah anak.
  • Menciptakan tarian atau serangkaian gerakan tangan untuk "menghapus mimpi buruk" dari pikiran anak.
  • Membeli boneka binatang khusus yang dapat "melindungi" anak saat tidur

Meskipun ini mungkin tidak memberikan solusi jangka panjang jika mimpi buruk menjadi masalah yang berkelanjutan, cara kreatif ini mungkin cukup untuk memberikan kelegaan kepada anak yang mengalami satu atau dua kali mimpi buruk.

5. Berikan tambahan pelukan dan ciuman

5. Berikan tambahan pelukan ciuman
Pexels/Keira Burton

Ada begitu banyak hal yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi anak yang mengalami mimpi buruk. Namun, mungkin hal terpenting yang dapat dilakukan adalah dengan menghiburnya.

Tidak peduli apa mimpi buruk anak atau seberapa takutnya, pelukan yang menenangkan dan pemberian tambahan cinta dapat membantu anak merasa lebih baik.

Balita merasa paling aman dalam pelukan orangtuanya, dan menghujani si Kecil dengan pelukan dan ciuman akan menenangkannya serta membuatnya tidur kembali.

Nah itulah beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi balita yang mengalami mimpi buruk. Sama seperti orang dewasa, mimpi buruk tidak pernah menyenangkan untuk dihadapi, terutama untuk anak-anak.

Untungnya sebagai orangtua, Mama dapat memberikan kenyamanan dan kekuatan kepada anak sehingga ia dapat melanjutkan istirahatnya dengan tenang di malam hari. Bagaimana cara Mama untuk mengatasi anak yang mengalami mimpi buruk?

Baca juga:

The Latest