5 Keterampilan Penting pada Balita yang Harus Orangtua Perhatikan

Jangan diabaikan ya Ma, keterampilan ini penting untuk proses kehidupan anak hingga dewasa lho!

23 Januari 2022

5 Keterampilan Penting Balita Harus Orangtua Perhatikan
Freepik/Gpointstudio

Memerhatikan tumbuh kembang anak tentu menjadi kewajiban yang perlu dilakukan oleh setiap orangtua. Hal ini bahkan dimulai sejak anak lahir hingga nanti tumbuh dewasa kelak.

Mungkin Mama menyadari bagaimana pertumbuhan anak akan terlihat secara signifikan saat berusia dini. Pada saat tahap inilah Mama perlu memerhatikan bagaimana perkembangan anak, yang sangat berdampak pada setiap keterampilan penting kehidupan anak.

Agar tetap berperan aktif dalam menunjang tumbuh kembang si Kecil, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan dengan baik.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum lima keterampilan penting pada balita yang harus diperhatikan Yuk simak informasinya!

1. Keterampilan kognitif

1. Keterampilan kognitif
Freepik/Beavera

Tahukah Mama bahwa kognitif anak akan meningkat tajam dalam usianya yang masih kecil? Pada saat inilah seorang balita umumnya akan mulai diajarkan untuk mengenal berbagai hal baru di sekitarnya.

Namun, persepsi dan perspektif anak yang semakin berkembang dan tajam ini, sebenarnya adalah hasil dari perkembangan kognitifnya.

Perkembangan kognitif sendiri adalah perkembangan anak yang mengacu pada pengembangan pemikiran, penalaran, pemecahan masalah, dan keterampilan kreatif. Perkembangan kognitif juga memastikan bahwa seluruh otak anak dapat tumbuh secara mental dan emosional.

Ada beberapa cara untuk memaksimalkan perkembangan kognitif anak, misalnya yaitu menyanyikan lagu, mengidentifikasi berbagai macam suara, permainan mencari abjad, permainan yang melibatkan bentuk dan warna, dan lain-lain.

Editors' Pick

2. Keterampilan berkomunikasi

2. Keterampilan berkomunikasi
Freepik/Gpointstudio

Tentu bukan suatu hal yang mengherankan lagi bahwa peran orangtua sangat memengaruhi proses perkembangan anak dalam hal berkomunikasi. Balita biasanya akan menunjukkan keterampilan berkomunikasinya sejak usia dini.

Umumnya, seorang anak akan mulai berbicara ketika usianya menginjak lima bulan. Meskipun hanya satu atau dua patah kata seperti, "ma-ma" atau "pa-pa" dan pelafalan yang masih belum jelas.

Saat si Kecil memasuki usia 10-12 bulan, ia mulai mengingat lebih banyak kosakata dan mulai mengucapkan kalimat yang panjang. Barulah saat usianya menginjak 1-3 tahun, si Kecil akan lebih fasih dalam berbicara dengan Mama Papa dan orang sekitarnya.

Namun jika keterampilan ini belum terlihat bahkan sampai usia anak mencapai balita, ada beberapa hal yang bisa Mama lakukan. Misalnya, sering mengajak anak berbicara, mengajaknya bernyanyi, mengucapkan kata-kata yang sama berulang kali, membacakan dongeng, dan masih banyak lagi.

3. Keterampilan mendengar

3. Keterampilan mendengar
Freepik

Mengajarkan anak bagaimana keterampilan komunikasi yang baik, tentu harus dibarengi dengan keterapilan mendengar. Karena jika tidak, anak mungkin akan mengembangkan pendengaran selektif. Di mana mereka tidak dapat mendengar hal-hal yang ingin mereka dengar.

Melakukan aktivitas yang meningkatkan keterampilan mendengarkan secara aktif adalah cara yang tepat untuk meningkatkan komunikasi dengan anak.

Tak hanya itu saja, memastikan anak memiliki keterampilan mendengar yang baik, dapat membuatnya tahu bahwa Mama mendengarkannya dan anak juga dapat berbicara dengan Mama tentang masalah atau harapannya di masa depan.

Ada beberapa aktivitas yang bisa Mama lakukan untuk menguatkan keterampilan mendengar pada si Kecil. Misalnya, membicarakan hal-hal favorit balita, memberikan pilihan dan menanyakan pendapat, mendengarkan buku dongeng audio bersama-sama, dan lain-lain

4. Keterampilan sosial

4. Keterampilan sosial
Pexels/Eren Li

Tentu Mama mengetahui bahwa tiap anak memiliki cara yang berbeda-beda untuk dapat bersosialisasi dengan orang di sekitarnya. Ada anak yang cenderung mudah berbaur, namun ada pula yang sering menutup diri.

Memerhatikan keterampilan sosial anak tentu sangat penting, agar Mama bisa memastikan tidak ada yang salah di dalamnya. Dengan cara sosialisasi yang tepat, maka anak jadi dapat mengenal lingkungan sosialnya dengan baik.

Untuk membangun keterampilan sosial pada anak sejak dini, penting bagi Mama untuk mengenali tahapan bermain asosiatif pada balita.

Permainan asosiatif atau associative play ditandai dengan adanya pertemuan antar anak yang bermain. Selama bermain, anak mulai fokus pada permainan orang lain, bukan hanya pada permainannya sendiri. Mereka kemudian dapat berbicara dan mulai berinteraksi satu sama lain.

5. Keterampilan motorik dasar

5. Keterampilan motorik dasar
Freepik/Bearfotos

Keterampilan motorik memungkinkan anak bergerak dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Ada dua jenis keterampilan motorik yang perlu Mama perhatikan pada si Kecil, yaitu motorik halus dan motorik kasar.

Keterampilan motorik halus misalnya adalah anak mampu mengontrol tangan yang tepat dan cermat. Sementara, motorik kasar banyak menggunakan otot besar pada tubuh, sehingga pergerakan tubuh terlihat jelas, seperti berjalan, melompat, dan berlari.

Ditinjau dari tumbuh kembang, anak mengembangkan keterampilan motorik tertentu pada setiap tahapan usia. 

Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memantapkan keterampilan motorik dasar anak balita. Hal yang bisa Mama lakukan adalah, bernyanyi sambil bertepuk tangan, bermain lilin atau play dough, membuka tutup wadah, bermain lempar tangkap bola, dan lain-lain.

Nah itulah beberapa keterampilan penting pada balita yang harus diperhatikan. Perlu diingat juga bahwa setiap anak memiliki kecepatannya sendiri dalam mengembangkan keterampilan ini agar semakin optimal.

Dukungan dan semangat Mama sangat penting bagi anak, terutama di usia ini. Karena di tahapan perkembangannya inilah, seorang anak akan belajar berbagai keterampilan yang akan berguna di masa depannya.

Baca juga:

The Latest