11 Kebiasaan Rutin untuk Jaga Kesehatan Mulut Anak Sejak Dini

Memperingati Hari Kesehatan Mulut Sedunia dengan mengedukasi anak

22 Maret 2021

11 Kebiasaan Rutin Jaga Kesehatan Mulut Anak Sejak Dini
Freepik/Fetrinka

Setiap tanggal 20 Maret dikenal dengan Hari Kesehatan Mulut Sedunia atau World Oral Health Day yang dimana mengingatkan masyarakat dunia untuk bersatu dan membantu mengurangi beban penyakit mulut, yang memengaruhi individu, sistem kesehatan, dan ekonomi di mana pun.

World Oral Health Day bertujuan untuk memberi pengetahuan, alat, dan kepercayaan diri tentang menjaga kesehatan mulut yang baik. Penyakit mulut menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, hilangnya kepercayaan diri, dan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan serius lainnya.

Namun, sebagian besar kondisi kesehatan mulut sebagian besar dapat dicegah dan dapat diobati sejak dini.

Dalam mencegah penyakit mulut dan gigi, penting bagi Mama untuk mengajarkan anak tentang kebiasaan menjaga kebersihan mulut dan gigi sejak dini.

Untuk memperingati Hari Kesehatan Mulut Sedunia, kali ini Popmama.com akan membahas 11 kebiasaan yang perlu diajarkan pada anak untuk menjaga kebersihan mulut dan giginya. Yuk simak kebiasaan apa saja!

1. Jangan pergi tidur tanpa menyikat gigi

1. Jangan pergi tidur tanpa menyikat gigi
Freepik

Bukan rahasia lagi bahwa rekomendasi umum adalah menyikat gigi setidaknya dua kali sehari. Walaupun begitu, banyak dari anak yang masih terus mengabaikan menyikat gigi di malam hari. Tetapi menyikat sebelum tidur menghilangkan kuman dan plak yang menumpuk sepanjang hari.

2. Sikat gigi dengan cara yang benar

2. Sikat gigi cara benar
Freepik/prostooleh

Cara anak menyikat gigi sama pentingnya dengan seberapa rutin menyikat gigi, menyikat gigi dengan buruk hampir sama buruknya dengan tidak menyikat sama sekali. Luangkan waktu Mama untuk mengajarkan anak cara menyikat gigi yang benar.

Pegang sikat gigi pada sudut 45 derajat, arahkan ke garis gusi, dan lakukan gerakan memutar yang lembut, pendek, dan melingkar. Sikat setiap gigi 10 hingga 15 kali, tetapi jangan berlebihan. Menyikat gigi secara berlebihan dapat merusak gigi dan mengikis garis gusi anak.

3. Jangan mengabaikan kebersihan lidah

3. Jangan mengabaikan kebersihan lidah
Pexels/Pixabay

Plak juga bisa menumpuk di lidah anak. Hal ini tidak hanya menyebabkan bau mulut yang tidak sedap, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut lainnya. Rutin mengajak anak menyikat lidah dengan lembut setiap kali ia menyikat gigi.

4. Gunakan pasta gigi berfluorida

4. Gunakan pasta gigi berfluorida
Freepik

Ketika berbicara tentang pasta gigi, ada elemen yang lebih penting untuk dicari daripada manfaat memutihkan dan rasa. Apa pun pasta gigi yang disukai anak, pastikan mengandung fluoride. Fluoride seringkali menjadi andalan dalam menjaga kesehatan mulut.

Hal ini karena flouride adalah pertahanan terdepan melawan kerusakan gigi, yang bekerja dengan melawan kuman yang dapat menyebabkan pembusukan, serta memberikan perlindungan untuk gigi anak sejak dini.

Editors' Pick

5. Flossing juga sama pentingnya dengan menyikat

5. Flossing juga sama penting menyikat
Freepik/Savvapanf

Mengajarkan anak menyikat gigi secara teratur seringkali membuat Mama lupa tentang penggunaan benang flossing. Dilansir dari dentistryforkids.info, kebanyakan anak akan dapat mulai flossing antara usia dua dan enam tahun.

“Flossing tidak hanya untuk mendapatkan potongan-potongan kecil dari makanan atau brokoli yang mungkin tersangkut di sela-sela gigi,” ujar Jonathan Schwartz, DDS. Namun juga menjadi cara untuk merangsang gusi, mengurangi plak, dan membantu menurunkan peradangan di area tersebut.

Tetapi pastikan untuk tetap memperhatikan gigi anak saat lebih banyak tumbuh, sehingga Mama tahu kapan anak perlu mulai belajar flossing secara teratur. Membersihkan gigi dengan benang sekali sehari biasanya cukup untuk mendapatkan manfaatnya.

Membersihkan gigi dengan benang mungkin sulit dilakukan, terutama untuk anak kecil. Namun Mama dapat mencari alat atau jenis benang flossing tertentu yang bisa membantu anak untuk melakukan flossing

6. Mengonsumsi lebih banyak air

6. Mengonsumsi lebih banyak air
Freepik

Air mineral menjadi minuman yang paling membantu kesehatan anak secara keseluruhan, termasuk kesehatan mulut. Sebagai aturan praktis, Schwartz merekomendasikan minum air saat setiap habis makan.

Hal tersebut dapat membantu anak dalam menghilangkan beberapa efek negatif makanan serta minuman yang lengket dan asam di sela-sela gusi dan giginya

7. Pertimbangkan obat kumur

7. Pertimbangkan obat kumur
playgrounddad.com

Dilansir dair healthline.com, Schwartz mengatakan obat kumur membantu dalam tiga cara: Mengurangi jumlah asam di mulut, membersihkan area yang sulit disikat di dalam dan sekitar gusi, dan menineralisasi ulang gigi.

“Obat kumur berguna sebagai alat tambahan untuk membantu menyeimbangkan segala sesuatunya. Menurut saya, pada anak-anak dan orang tua, di mana kemampuan menyikat dan membersihkan gigi mungkin tidak ideal, obat kumur sangat membantu.” ujarnya.

Tanyakan kepada dokter gigi anak untuk rekomendasi obat kumur tertentu, beberapa merek tertentu baik untuk anak dan untuk anak yang juga memiliki gigi sensitif.

8. Makan buah dan sayuran yang renyah

8. Makan buah sayuran renyah
Freepik/A3pfamily

Makanan siap saji memang nyaman, tetapi mungkin tidak terlalu cocok untuk kesehatan gigi anak. Makan produk yang segar dan renyah tidak hanya mengandung lebih banyak serat sehat, tetapi juga pilihan terbaik untuk giginya.

“Saya memberi tahu orangtua agar anak-anak mengonsumsi makanan yang lebih renyah dan mengunyah makanan pada usia yang lebih muda, jadi cobalah untuk menghindari barang olahan yang terlalu lembek, berhentilah memotong sesuatu menjadi potongan-potongan kecil, dan biarkan rahang itu bekerja!” ujar Schwartz.

9. Batasi makanan manis dan asam

9. Batasi makanan manis asam
Freepik

Bukan rahasia umum lagi jika gula adalah penyebab utama kerusakan gigi. Gula dapat memicu bakteri dan keasaman di mulut yang menyebabkan plak terbentuk dan mengikis enamel dan gusi hingga akhirnya menyebabkan gigi anak berlubang.

Buah asam, teh, dan kopi juga bisa merusak enamel gigi. Meskipun anak mungkin jarang mengonsumsinya, tak ada salahnya untuk berhati-hati. Cobalah untuk mengurangi camilan manis, dan usahakan untuk menyikat dan membersihkan gigi setelah makan atau mengemil.

10. Mengurangi minum soda

10. Mengurangi minum soda
Pixabay/Lernestorod

Minum soda memang menyenangkan bagi anak-anak karena rasa dan sensasinya yang menarik, tetapi soda juga sangat buruk bagi gigi anak.

Dua bahan dalam soda, asam fosfat dan asam sitrat memberi sensasi "gigitan" pada soda, tetapi juga menggerogoti permukaan gigi. Meskipun minum soda sesekali tidak akan merugikan, satu kaleng atau lebih dalam sehari membuat enamel gigi anak menjadi lebih lembut dan lebih rentan terhadap gigi berlubang.

Untuk mencegahnya, alihkan anak ke air mineral sebagai gantinya, tambahkan perisa dengan irisan jeruk atau buah beri atau daun mint yang dihancurkan.

11. Rutin pemeriksaan ke dokter gigi dua kali dalam setahun

11. Rutin pemeriksaan ke dokter gigi dua kali dalam setahun
Freepik/Tatiana-gordievskaya1

Anak balita mungkin masih belum mengerti tentang kesehatan giginya, tetapi ia membutuhkan perawatan mulut seperti Mama. Anak harus mulai menemui dokter gigi pada saat mereka berusia satu tahun.

Menurut American Dental Association, ajak anak dua kali dalam setahun ke dokter gigi anak. Ke dokter gigi akan meminimalisir risiko pembusukan, penyakit gusi, trauma, atau kanker pada tahap awal saat masih dapat diobati, dan masih bisa dijangkau untuk perawatan.

Nah itulah 11 kebiasaan yang perlu diajarkan pada anak tentang merawat kebersihan dan kesehatan mulut dan gigi sejak dini. Tak hanya ketika peringatan Hari Kesehatan Mulut Sedunia saja, Mama juga bisa terus mengingatkan anak tentang kebiasaan ini, untuk menghindarinya dari risiko penyakit mulut dan gigi yang berbahaya.

Baca juga:

The Latest