7 Tips Atasi Balita yang Sulit Diatur dengan Metode Positive Parenting

Penggunaan kalimat yang positif, bisa mendorong perilaku positif pada anak

30 Maret 2023

7 Tips Atasi Balita Sulit Diatur Metode Positive Parenting
Pexels/Allan Mas

Memasuki usia balita, anak mulai menunjukkan sifat yang berbeda-beda, dan mungkin terlihat lebih sulit diatur dibandingkan pada saat ia masih bayi. Balita yang sulit diatur ini dapat menjadi sebuah tantangan bagi para orangtua.

Jika si Kecil termasuk sulit diatur, dan Mama mulai kewalahan menanganinya. Cobalah metode positive parenting yang merupakan sebuah pendekatan dalam mendidik anak yang berfokus pada pengembangan hubungan positif antara orangtua dan anak.

Bukan dengan hukuman atau kekerasan fisik, pendekatan ini lebih menekankan pada penggunaan cara-cara positif dan mendukung, dalam mengarahkan perilaku balita.

Bagaimana cara atasi balita yang sulit diatur dengan metode positive parenting? Yuk simak beberapa tipsnya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Menggunakan bahasa yang jelas dan positif

1. Menggunakan bahasa jelas positif
Freepik/Galinkazhi

Menggunakan bahasa yang jelas dan positif sangat penting ketika menghadapi balita yang sulit diatur, karena balita memiliki kemampuan bahasa yang masih terbatas dan belum sepenuhnya dapat memahami makna dari kata-kata yang kompleks atau negatif.

Oleh karena itu, penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti akan membantu anak untuk memahami apa yang orangtua katakan dan mengikuti instruksi dengan lebih mudah.

Penggunaan bahasa yang jelas dan positif juga dapat membantu menghindari situasi yang menegangkan. Sebaliknya, Mama dapat menggunakan bahasa yang positif dan mengalihkan perhatian anak dari perilaku buruk ke perilaku yang positif.

Dengan demikian, anak akan lebih terbuka untuk belajar dan berubah, serta lebih mudah diatur oleh orangtuanya.

2. Memberikan perhatian yang cukup pada anak

2. Memberikan perhatian cukup anak
Freepik/Jcomp

Memberikan perhatian yang cukup pada balita yang sulit diatur sangat penting dalam menerapkan metode positive parenting. Hal ini karena balita cenderung melakukan perilaku yang tidak diinginkan ketika mereka merasa tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orangtua.

Dalam positive parenting, memberikan perhatian yang cukup pada anak berarti memberikan waktu dan perhatian yang sesuai dengan kebutuhannya, serta memperlihatkan rasa peduli dan kasih sayang yang tulus.

Mama dapat melakukan beberapa hal untuk memberikan perhatian yang cukup pada anak, seperti menghabiskan waktu berkualitas, bermain bersama, mendengarkan anak dengan penuh perhatian, dan memberikan pujian dan penghargaan pada anak ketika si Kecil melakukan perilaku yang baik.

Memberikan perhatian yang cukup juga dapat membantu Mama memahami penyebab perilaku buruk anak. Ketika anak merasa diperhatikan dan dihargai, anak cenderung lebih tenang dan kooperatif, serta lebih mudah diatur dan berperilaku dengan baik.

Editors' Pick

3. Memberikan pilihan pada anak

3. Memberikan pilihan anak
Freepik/Gpointstudio

Memberikan banyak pilihan pada balita yang sulit diatur merupakan salah satu prinsip positive parenting yang dapat membantu mengurangi konflik dan meningkatkan kepercayaan diri anak.

Daripada memaksakan anak untuk memilih baju berwarna biru, berikan pilihan pada anak yang menurut Mama keduanya tidak akan menjadi masalah. Misalnya, "Kamu ingin memakai baju merah atau biru hari ini?".

Ketika memberikan banyak pilihan, anak merasa memiliki kontrol atas hidupnya dan dapat merasa lebih mandiri. Hal ini dapat membantu anak merasa dihargai dan termotivasi untuk mengikuti instruksi yang diberikan.

Memberikan banyak pilihan juga dapat mendorong anak untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang terbaik dalam situasi tertentu.

Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan anak untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang baik, daripada harus berteriak atau melawan.

4. Menetapkan batasan yang jelas

4. Menetapkan batasan jelas
Pixabay/Anastasia Gepp

Saat menerapkan positive parenting, penting bagi Mama untuk  perlu memberikan batasan yang jelas saat menghadapi anak yang sulit diatur. Karena batasan tersebut akan membantu si Kecil memahami apa yang diharapkan dari perilaku mereka.

Batasan yang jelas juga dapat membantu anak memahami konsekuensi dari perilaku mereka yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang diinginkan.

Contoh kalimat batasan yang jelas seperti, "Jangan main-main dengan pisau atau benda tajam lainnya, karena bisa melukaimu". atau "Kamu hanya boleh bermain di taman bermain atau halaman rumah, tidak boleh pergi ke jalan raya tanpa orang dewasa, karena bisa tertabrak mobil/motor."

Selain itu, dengan memberikan batasan yang jelas, Mama juga dapat memberikan rasa aman bagi anak. Anak akan merasa lebih tenang dan mudah diatur ketika mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka dan konsekuensi dari perilaku mereka yang tidak sesuai.

5. Memberikan pujian atau penghargaan pada perilaku yang baik

5. Memberikan pujian atau penghargaan perilaku baik
Freepik/Freepik

Balita yang sulit diatur tak jarang memiliki tingkat perhatian yang lebih rendah dan sulit untuk memusatkan perhatian pada tugas atau perilaku yang diinginkan.

Dalam situasi seperti ini, memberikan pujian atau penghargaan pada perilaku positif anak dapat membantu memperkuat perilaku yang diinginkan dan meningkatkan kemungkinan anak untuk mengulanginya.

Penghargaannya dapat berupa pujian, hadiah, atau bentuk penguatan positif lainnya. Ketika si Kecil menerima penghargaan, ia akan merasa dihargai dan dipahami, sehingga akan meningkatkan rasa percaya dirinya dan hubungan positif dengan orangtuanya.

6. Memberikan konsekuensi yang realistis pada perilaku buruk balita

6. Memberikan konsekuensi realistis perilaku buruk balita
Freepik/Bearfotos

Meski melakukan metode positive parenting, orangtua juga tetap harus memberikan pendisiplinan pada anak. Terutama jika balita menunjukkan perilaku buruk. Namun perlu diingat bahwa konsekuensi yang diberikan sebaiknya realistis, artinya sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh balita.

Ketika Mama memberikan konsekuensi pada balita seperti meminta maaf, memperbaiki tindakan yang dilakukan, atau memberikan hukuman seperti waktu untuk merenung atau membatasi waktu bermain, ini dapat menjelaskan pada anak tentang tindakan buruk apa yang dilakukannya dan mengapa itu salah.

Namun, penting untuk diingat bahwa konsekuensi yang diberikan haruslah proporsional dan tidak merugikan kesehatan atau keamanan anak.

7. Menjadi contoh yang baik untuk anak

7. Menjadi contoh baik anak
Freepik

Tak diragukan lagi jika anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar di sekitar mereka. Jika orangtua memperlihatkan perilaku yang positif, maka si Kecil akan meniru perilaku tersebut dan belajar untuk bertindak dengan cara yang sama.

Sebaliknya, jika orangtua memperlihatkan perilaku yang tidak diinginkan, anak juga akan meniru perilaku tersebut dan belajar untuk bertindak dengan cara yang tidak diinginkan.

Dalam metode positive parenting, orangtua dianjurkan untuk memperlihatkan perilaku yang positif, seperti memberikan perhatian dan kasih sayang, bersikap sabar, serta menghormati kebutuhan dan perasaan anak.

Ketika orangtua menerapkan perilaku yang positif tersebut, maka balita akan merasa dihargai dan diberi perhatian, dan belajar untuk bertindak dengan cara yang sama pada orang lain.

Nah itulah 7 tips mengatasi balita sulit diatur dengan metode positive parenting. Dengan menerapkan metode positive parenting, penting untuk menghindari penggunaan kekerasan fisik atau hukuman dalam mengatur perilaku anak.

Sebaliknya, cobalah untuk membangun hubungan yang positif dengan anak, dan menggunakan cara-cara yang juga positif untuk mengarahkan perilaku yang baik pada anak.

Baca juga:

The Latest