Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Jenis Bakteri Penyebab Diare, Mama Wajib Waspada

Diare pada anak
Freepik

Diare adalah masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak maupun orang dewasa, penyakit ini terjadi akibat dari infeksi bakteri. Bagi para ibu, mengenali bakteri penyebab diare sangat penting agar bisa mencegah dan menangani dengan tepat.

Berikut ini Popmama.com rangkum 7 jenis bakteri yang paling sering menjadi penyebab diare.

1. Escherichia coli (E. coli)

jenis bakteri penyebab diare
Freepik

E. coli adalah bakteri yang secara alami hidup di usus manusia dan hewan. Namun, beberapa jenis E. coli bisa menghasilkan racun yang menyebabkan diare berdarah dan infeksi serius, terutama pada anak-anak.

Bakteri ini biasanya berasal dari makanan atau air yang terkontaminasi, seperti daging mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan sayuran yang kurang bersih. Gejala infeksi E. coli meliputi diare berdarah, sakit perut, dan demam. Pencegahan utama adalah memasak makanan dengan benar dan mencuci tangan serta bahan makanan dengan bersih.

2. Salmonella

Bakteri salmonella
Freepik/rorozoa

Salmonella adalah penyebab umum diare yang berasal dari makanan mentah atau setengah matang seperti telur, daging ayam, dan produk susu. Bakteri ini menyerang saluran pencernaan, menyebabkan peradangan dan gangguan fungsi usus, yang memicu diare.

Kebersihan saat memasak dan memastikan makanan matang sempurna sangat penting untuk mencegah infeksi ini. Mama jangan lupa mencuci tangan setelah memegang bahan mentah dan menjaga kebersihan dapur.

3. Shigella

Bakteri shigella
Ncceh.ca

Bakteri Shigella adalah penyebab utama diare, terutama diare yang berdarah (disentri) dan sering disertai demam serta nyeri perut. Bakteri ini menginfeksi usus dan dapat menyebabkan diare yang berlendir, berdarah, dan disertai demam, sakit perut, serta tenesmus (rasa ingin buang air besar namun tidak keluar). 

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah ke toilet dan sebelum makan sangat efektif mencegah infeksi Shigella. Karena mudah menular, menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sangat penting.

Shigella dapat menyebar melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi, seperti melalui kontak fisik atau penggunaan fasilitas yang sama.

4. Campylobacter jejuni

bakteri diare
Id.wikipedia.org

Campylobacter jejuni adalah salah satu bakteri yang paling umum menyebabkan diare pada manusia. Infeksi oleh bakteri ini disebut campylobacteriosis dan sering kali disebabkan oleh konsumsi daging unggas mentah atau kurang matang.

Bakteri ini menyebabkan diare, kram perut, mual, dan demam. Infeksi Campylobacter bisa berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan lemah. Pastikan Mama memasak daging dan produk susu sampai matang sempurna untuk menghindari infeksi.

5. Vibrio cholerae (Kolera)

Bakteri penyebab kolera
Id.wikipedia.org

Bakteri Vibrio cholerae merupakan penyebab utama penyakit kolera, yang ditandai dengan diare berair akut. Kolera disebabkan oleh konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi bakteri ini, dan dapat menyebabkan diare yang parah, dehidrasi, dan bahkan kematian jika tidak diobati dengan segera. 

Kolera adalah infeksi usus yang disebabkan oleh Vibrio cholerae. Bakteri ini menghasilkan racun (enterotoksin) yang menyebabkan diare berair yang sangat parah. 

Untuk mencegah kolera, pastikan air yang dikonsumsi keluarga Mama adalah minum air bersih, masak air jika perlu, dan jaga kebersihan lingkungan sekitar.

6. Clostridium difficile (C. difficile)

ilustrasi bakteri Clostridium difficile (vitalacy.com)
ilustrasi bakteri Clostridium difficile (vitalacy.com)

Clostridium difficile (C. difficile) adalah bakteri yang dapat menyebabkan diare dan peradangan usus besar (kolitis pseudomembranos). C. difficile biasanya ditemukan pada saluran pencernaan manusia dan hewan, namun dapat menjadi patogen dan menyebabkan penyakit ketika kondisi usus berubah, misalnya akibat penggunaan antibiotik. 

Pencegahan dilakukan dengan menggunakan antibiotik sesuai anjuran dokter, menjaga kebersihan tangan, dan lingkungan terutama di rumah sakit atau tempat perawatan.

7. Yersinia enterocolitica

Bakteri Yersinia enterocolitica
Id.wikipedia.org

Yersinia enterocolitica adalah salah satu penyebab diare pada manusia. Infeksi bakteri ini, yang dikenal sebagai yersiniosis, biasanya terjadi melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi, terutama daging babi mentah atau setengah matang. 

Gejala meliputi diare, demam, dan nyeri perut. Meski sering sembuh sendiri, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi seperti radang sendi. Pastikan Mama memasak daging dengan benar dan menjaga kebersihan makanan

Dengan mengenali jenis bakteri penyebab diare dan menerapkan pola hidup bersih, Mama bisa melindungi keluarga dari risiko sakit yang mengganggu ini. Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Jadi, yuk mulai dari kebiasaan kecil seperti cuci tangan dan memasak makanan dengan benar untuk menjaga kesehatan seluruh keluarga!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us