Dongeng Anak: Bebek dan Si Kucing

Dari cerita ini, semua bisa belajar kalau tidak boleh serakah, ya!

17 Februari 2023

Dongeng Anak Bebek Si Kucing
Dok. Carin Bramsen

Sebelum anak tidur di malam hari, apakah Mama pernah membacakannya sebuah dongeng?

Dongeng merupakan sebuah cerita berbentuk khayalan yang tidak benar-benar terjadi di dunia nyata.

Pada umumnya, dongeng memiliki sifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan. Misalnya, dongeng si Kancil dan Buaya, Anak Gembala dan Serigala, dan masih banyak lagi.

Namun, apakah Mama tau? Ternyata ada dongeng tentang "Bebek dan Si Kucing" yang bisa diceritakan kepada anak, lho.

Berikut Popmama.com telah merangkum ceritanya.

1. Hiduplah seekor bebek yang bersahabat dengan kucing

1. Hiduplah seekor bebek bersahabat kucing
Popmama.com/Jocelyn Angelina Putri

Dahulu kala, hiduplah seekor Bebek yang memiliki sahabat seekor kucing. Bebek dan si Kucing selalu ada untuk satu sama lain.

Ketika Bebek diganggu oleh hewan lain, si Kucing siap untuk membelanya.

Sebagai balasannya, Bebek senang membagi-bagi makanan dengan si Kucing. Biasanya, Bebek akan mencari sahabatnya terlebih dahulu setelah berburu makanan.

Suatu hari, si Kucing mengajak Bebek untuk mencari ikan untuk dimakan. "Bek, aku lapar dan ingin makan ikan. Bagaimana kalau kita ke danau?" ajak si Kucing.

"Wah, aku mau ke danau!" jawab Bebek, setuju untuk ikut. "Kalau gitu kita berangkat sekarang, yuk."

2. Bebek dan si Kucing pergi ke danau bersama

2. Bebek si Kucing pergi ke danau bersama
Popmama.com/Jocelyn Angelina Putri

Setibanya di danau, Bebek dan si Kucing mengistirahatkan diri di bawah pohon. Sembari beristirahat, Bebek berkata, "Nanti kamu mencari ikan di sebelah barat dan aku di sebelah timur ya."

"Kalau sudah dapat ikan, kita kembali ke pohon ini dan makan bersama," lanjut Bebek kepada si Kucing.

Setelah sama-sama setuju, mereka pun berpisah dan mencari ikan di tempat masing-masing. Tak lama kemudian, si Kucing mendapatkan ikan besar. "Wah, beruntung sekali diriku! Ikan ini pasti enak sekali," kata si Kucing.

Ia segera membawa ikan besar tersebut kembali ke tempat berkumpulnya dengan Bebek dan menunggunya.

Editors' Pick

3. Si Kucing tiba-tiba ingin makan ikan sendiri

3. Si Kucing tiba-tiba ingin makan ikan sendiri
Freepik/catalyststuff

Sembari berjalan menuju pohon tadi, tiba-tiba perut si Kucing berbunyi. "Aduh, lapar sekali," ia melihat ke ikan besar tersebut. "Ikan ini terlihat lezat, andai aku bisa memakannya sekarang sendirian."

Tersadar dengan ucapannya, si Kucing segera menggelengkan kepala. "Ah, tidak boleh serakah! Aku harus membagi ikan ini dengan Bebek," ia kembali membawa ikan ke pohon.

Namun, si Kucing kembali merasa lapar. Tak sanggup melihat ikan besar itu, ia akhirnya membawa ikan ke balik batu dengan niat untuk makan. "Bebek tidak boleh tahu tentang ikan ini," gumamnya.

Setibanya, si Kucing langsung menyantap ikan besar itu. Tiba-tiba, ia merasa kesakitan di bagian tenggorokannya. Ternyata, tulang ikan yang besar tersangkut.

Si Kucing pun terbatuk-batuk meminta tolong. "T-tolong!"

4. Si Kucing berusaha mencari cara untuk membuang tulang ikan dari tenggorokannya

4. Si Kucing berusaha mencari cara membuang tulang ikan dari tenggorokannya
Freepik/catalyststuff

Si Kucing langsung berlari ke danau untuk minum agar tulang tidak tersangkut di tenggorokan. Namun, usahanya gagal berkali-kali. Tulang ikan tersebut masih tetap tersangkut.

"Aduh, sakit sekali! Aku harus bagaimana?" batinnya masih sambil berusaha minum. "Jangan-jangan ini balasanku karena tidak mau membagi makanan dengan Bebek," ia menangis dan terkapar.

Tidak lama kemudian, Bebek muncul dan berlari ke arah Kucing. "Kamu terlihat sedih dan lemas, ada apa?" tanyanya, merasa khawatir.

Kucing menjawab, "Ada tulang ikan tersangkut di tenggorokanku."

Bebek langsung panik dan ingin menolong, "Coba kulihat."

Si Kucing lantas membuka mulutnya. Dengan paruhnya yang panjang, Bebek pun mengambil tulang ikan yang tersangkut.

5. Si Kucing menyesali perbuatannya

5. Si Kucing menyesali perbuatannya
Freepik/catalyststuff

"Bebek, terima kasih telah menolongku. Aku minta maaf, tadi aku egois dan tidak ingin membagi ikan yang aku dapat denganmu," ucap si Kucing sambil tersedu-sedu.

Terkejut mendengar ucapan temannya, Bebek merasa terkhianati. Namun, "Aku merasa kecewa karena kamu mengkhianatiku. Tapi, terima kasih karena sudah jujur ya. Jangan ulangi keegoisanmu lagi," ucap Bebek, memaafkan si Kucing.

Sejak saat itu, si Kucing tidak pernah mengulangi kesalahannya lagi. Bebek dan si Kucing pun tetap bersahabat selamanya.

6. Pesan moral dari dongeng Bebek dan si Kucing

6. Pesan moral dari dongeng Bebek si Kucing
Freepik/catalyststuff

Dari dongeng Bebek dan si Kucing, anak dapat mempelajari bahwa sahabat yang sesungguhnya akan tetap setia dengan satu sama lain. Ia tidak akan mengkhianati, tetapi juga akan memaafkan kesalahan orang lain.

Selain itu, anak tidak boleh egois dan serakah. Ia harus membantu orang-orang yang membutuhkan. Meskipun orang tersebut mungkin pernah berbuat salah kepadanya.

Yang terakhir, anak juga dapat mempelajari bahwa kita harus selalu mengatakan kejujuran pada semua orang. Meskipun kenyataannya pahit, tetapi ia tidak boleh membohongi orang lain.

Demikian dongeng Bebek dan Si Kucing yang bisa Mama bacakan pada anak. Semoga pesan moralnya dapat dijadikan pelajaran dan menginspirasi si Kecil, ya!

Baca juga:

The Latest