Ketahui, 6 Dampak jika Orangtua Gemar Mengumpat di Hadapan Anak!

Jangan dibiasakan ya, Ma, karena anak bisa mengalami depresi dan tumbuhnya perilaku temperamental

9 Januari 2023

Ketahui, 6 Dampak jika Orangtua Gemar Mengumpat Hadapan Anak
Freepik/freepik

Berbagai perubahan emosi yang dialami oleh setiap orang tentunya berbeda-beda ya, Ma. Mulai dari rasa sedih, marah, senang, kecewa, dan masih banyak lagi beragam emosi yang mungkin dirasakannya. 

Tak heran jika emosi tersebut dapat dirasakan oleh siapa saja, tak terkecuali orangtua. Ada berbagai cara dalam mengekspresikan perubahan emosi, salah satunya dengan mengumpat atau mengucapkan kata-kata kasar.

Namun, hal tersebut tidak sepatutnya dilakukan, mengingat hal ini menjadi salah satu contoh berbahaya apabila sampai dilakukan para orangtua di hadapan anak-anaknya. 

Apalagi jika orangtua sedang marah atau stres, sulit bagi mereka untuk mengontrol kata-kata yang keluar dari mulutnya. Saat anak berulah atau melakukan tindakan kenakalan, terkadang orangtua bisa lepas kendali dan mengeluarkan kata-kata negatif. 

Sehingga bisa membuat anak menangis dan bahkan mengurung dirinya di kamar. Seharusnya hal ini tidak boleh dilakukan oleh para orangtua loh, Ma. 

Mengingat memori si Kecil yang rentan terhadap apa yang didengar dan dilihatnya. Jika hal itu terjadi akan memberikan dampak jangka panjang pada fisik maupun psikis si Kecil terhadap sesuatu hingga dewasa kelak. 

Nah, untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa dampak jika orangtua suka mengumpat di hadapan anak. Yuk, Ma di simak ulasannya, ya. 

1. Anak akan sulit memahami emosinya sendiri

1. Anak akan sulit memahami emosi sendiri
Freepik/jcomp
Ilustrasi anak bingung

Apabila sejak kecil, anak sering mendapatkan umpatan atau ucapan negatif yang dilayangkan padanya, maka di kemudian hari anak bisa merasa kesulitan dalam memahami emosinya sendiri. 

Bukan tidak mungkin jika saat kecil anak akan terbiasa mendengar dan menerima umpatan dari orangtuanya. Hal ini bisa membentuk pikiran pada otak anak bahwa hanya dengan cara tersebut, ia bisa berkomunikasi di segala situasi dan emosi. 

Sehingga anak akan sulit mengungkapkan segala emosi dalam dirinya, yang kelak saat tumbuh dewasa bisa berdampak dengan cara ia akan kesulitan membangun komunikasi yang efektif dan positif. 

2. Rasa ketakutan mendalam pada diri anak

2. Rasa ketakutan mendalam diri anak
Freepik/Drazen Zigic
Ilustrasi anak takut

Tentunya di setiap diri anak-anak belum bisa memahami situasi ataupun ucapan kasar yang digunakan oleh orang dewasa. Namun, pastinya anak bisa menyadari maksud dan nada bicara dari setiap kata tersebut mengandung unsur ucapan yang tidak baik.

Hal ini tanpa disadari akan memengaruhi kondisi anak secara psikologis. Akibatnya, banyak anak yang pada akhirnya selalu merasa ketakutan, sebab umpatan yang diberikan orangtua. 

Pastinya rasa ketakutan ini bisa membuat anak jadi membatasi jarak interaksi dengan orangtuanya sendiri. Tak menutup kemungkinan jika bisa mengurangi kualitas jalinan hubungan antara anak dan orangtua. 

Editors' Pick

3. Anak tumbuh dengan perilaku temperamental

3. Anak tumbuh perilaku temperamental
Freepik/karlyukav
Ilustrasi anak marah

Mengumpat merupakan suatu hal yang selalu diidentikan sebagai tindakan yang penuh dengan emosi menggebu dan temperamen. Hal ini akan memberikan efek buruk bagi anak apabila orangtuanya meluapkan segala emosinya di hadapan anak. 

Dampak orangtua yang mengumpat di hadapan anak adalah salah satunya membuat diri mereka berkembang dengan perilaku yang temperamental. 

Hal ini bisa dilihat karena anak merupakan figur seorang peniru yang baik dan mereka akan meniru segala hal yang dilakukan oleh orangtuanya. 

Kebiasaan mengumpat tersebut akan terekam di dalam benak pikiran anak, sehingga bisa memunculkan perilaku temperamental yang terjadi di kemudian hari. 

4. Anak bisa menganggap harga dirinya rendah

4. Anak bisa menganggap harga diri rendah
Freepik/jcomp
Ilustrasi pertengkaran orangtua

Setiap manusia pastinya dianugerahi harga diri atas dirinya sendiri dan hal ini harus perlu dijaga. Tak sedikit orang yang menganggap sepele harga diri, sehingga akhirnya akan berdampak pada psikologis sendiri loh, Ma. 

Sama halnya yang bisa terjadi pada diri anak apabila melihat orangtuanya mengumpat. Hal ini akan berakibat semakin buruk jika kebiasaan mengumpat yang dilakukan orangtua justru malah ditujukan pada anak.

Umpatan juga membuat anak jadi bingung dan tak tahu sebenarnya apa yang salah dari perbuatannya sehingga umpatan bukanlah komunikasi yang jujur atau sehat. Hal ini bisa membuat anak merasa semakin rendah diri di hadapan orangtuanya. 

Anak bukan hanya saja menganggap harga dirinya jadi rendah, melainkan anak bisa berisiko menyalahkan dirinya sendiri. Efek yang dialami anak setelah mendapati umpatan dari orangtuanya adalah hal ini bisa terus terasa hingga anak tumbuh dewasa nantinya loh, Ma. 

5. Meningkatnya kadar stres pada anak

5. Meningkat kadar stres anak
Freepik/user15285612
Ilustrasi anak menangis

Bukan hanya orang dewasa saja yang mengalami rasa stres, nyatanya anak-anak juga bisa mengalami rasa stres yang buruk, hingga bisa berujung pada depresi loh, Ma. 

Salah satu kebiasaan mengumpat yang dilakukan orangtua juga bisa menjadi penyebab anak mengalami stres dan depresi. 

Orangtua yang terbiasa mengumpat di hadapan anak secara tidak sadar mereka sedang menyalurkan energi negatif. Sehingga anak akan beranggapan bahwa umpatan adalah tindakan dalam meluapkan marah dan stres. Seakan-akan umpatan merupakan 'media' yang bisa digunakan untuk melampiaskan kekesalan.

Dampak yang dirasakan anak bisa membuat dirinya jadi merasa tak nyaman dan tertekan terhadap apa yang dilakukan oleh orangtuanya. 

Sehingga, tak heran jika tingkat stres yang dimiliki anak bisa meningkat, yang memungkinkan berdampak pada rasa depresi yang dirasakan oleh anak.

Anak bisa saja mengalami kesulitan dalam mengendalikan amarah dan stresnya dengan cara yang positif. Kemungkinan besar ia akan meniru orangtuanya dengan cara mengumpat untuk mengekspresikan emosinya. 

6. Anak mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya

6. Anak mencontoh apa dilakukan orangtuanya
Pexels/mohamed abdelghaffar
Ilustrasi anak marah

Sejatinya, orangtua merupakan role model pertama bagi anak-anaknya di rumah. Hal ini membuat para orangtua selalu bersikap ekstra selektif dalam berbicara maupun berperilaku. 

Karenanya segala sesuatu yang dilakukan dan dilihat dari kebiasaan orangtuanya, anak pun akan mencontohkan perilaku tersebut.

Apabila orangtua memiliki kebiasaan buruk dengan gemar mengumpat, maka hal ini akan turut terbawa oleh anak. Bukan tidak mungkin jika anak akan meniru tindakan yang orangtuanya lakukan. 

Tentu ini bisa menjadi tanda yang kurang baik untuk kehidupan sosial anak ke depannya, jika sampai orangtua memiliki kebiasaan mengumpat.

Ternyata dampak yang dirasakan anak nantinya cukup besar ya, Ma karena kebiasaan mengumpat yang dilakukan orangtua di hadapan anaknya. Oleh karena itu, para orangtua sebaiknya bisa berpikir seribu kali sebelum melakukan hal yang buruk di depan anak. 

Nah, itu dia Ma dampak jika orangtua gemar mengumpat di hadapan anak. Menjadi orangtua memang tidak mudah ya, Ma tapi dari peran ini juga para Mama bisa belajar banyak hal baru. Apabila anak berulah dan melakukan kesalahan, sudah tahu kan, Ma dampak apa yang bisa dirasakan anak jika orangtuanya mengumpat? 

Baca juga:

The Latest