Tega! Seorang Papa Melakukan Pelecehan Seksual pada Ketiga Putrinya

Agar tak terlambat menanganinya, ketahui pula tanda pada anak ketika ia mengalami pelecehan seksual!

6 November 2018

Tega Seorang Papa Melakukan Pelecehan Seksual Ketiga Putrinya
kidsinthehouse.com

Seorang perempuan berusia 32 tahun menemukan fakta bahwa suaminya (32) melakukan penyerangan seksual terhadap ketiga anak perempuan mereka.

Putri mereka yang berusia satu tahun, tiga tahun dan lima tahun, mengeluh bahwa Papa mereka berulang kali menyerang mereka dengan memasukkan jari-jarinya ke dalam bagian pribadi mereka.

Sang Mama mengetahui hal tersebut ketika anaknya yang berusia tiga tahun memberi tahu mengenai pelecehan yang ia rasakan kepada neneknya.

Kajang OCPD Asst Comm Ahmad Dzaffir Mohd Yussof mengatakan, gadis tiga tahun itu juga telah memberi tahu sang Mama bahwa Papa mereka telah memasukkan jarinya ke vagina dan anus mereka.

ACP Ahmad Dzaffir juga mengatakan bahwa kini ketiga gadis itu telah ditangani oleh Rumah Sakit Kajang untuk diperiksa.

"Dokter menemukan sesuatu di vagina para korban, tetapi tidak ada tanda-tanda serangan pada bagian dubur," jelasnya.

Kronologis penangkapan pelaku

Kronologis penangkapan pelaku
flickr.com/houstondwiphotos mp

Pasangan suami istri itu telah menikah selama sekitar delapan tahun dan memiliki empat anak, termasuk seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun.

Polisi menangkap pelaku sekaligus Papa korban di tempat kerjanya pada 25 Oktober di Sungai Long, Malaysia.

“Dia sudah ditangkap dan sejak saat itu kami telah meneruskan surat-surat penyelidikan kepada Wakil Jaksa Penuntut Umum dengan tuduhan Pelecehan Seksual Terhadap Anak-Anak,” ungkapnya.

Jika terbukti bersalah, pelaku dapat dijatuhi hukuman hingga 20 tahun penjara dan hukum cambuk.

Mengetahui hal tersebut bisa saja terjadi pada anak mama, maka sudah seharusnya orangtua mengetahui tanda ketika anak mengalami pelecehan seksual.

Anak-anak yang dilecehkan mungkin tidak ingin membicarakan hal tersebut pada Mama, karena mereka merasa bahwa itu adalah hal yang memalukan. 

Atau bisa saja pelaku mengencam mereka memeras mereka untuk tetap diam dan menyembunyikan fakta.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa tanda pelecehan seksual pada anak beserta efek psikologisnya.

1. Tanda ketika anak mengalami pelecehan seksual

1. Tanda ketika anak mengalami pelecehan seksual
takepart.com

Sulit memang bagi seorang anak untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada dirinya, terlebih jika ia mengalami hal yang memalukan seperti pelecehan seksual.

Namun, jika Mama menemukan beberapa tanda berikut maka sudah seharusnya Mama curiga jika anak mama kini sedang mengalami pelecehan seksual!

  • Perubahan perilaku yang tiba-tiba

Jika melihat anak mama kini lebih sering menarik diri, atau berlaku agresif secara tiba-tiba, maka hal tersebut bisa saja menjadi tanda bahwa ia mengalami pelecehan seksual.

Selain itu, mereka mungkin juga mengalami kesulitan tidur, mengompol atau sering mengalami mimpi buruk di malam hari.

  • Menghindari pelaku yang berada di sekitar mereka

Anak mungkin mulai menunjukkan ketidaksukaannya terhadap pelaku mereka, atau tampak takut pada orang tertentu dan berusaha menghindari menghabiskan waktu bersama mereka.

  • Melakukan perilaku seksual yang tidak pantas

Anak-anak yang telah dilecehkan mungkin tiba-tiba mulai melakukan perilaku seksual secara eksplisit atau menampilkan perilaku seksual yang tidak pantas di hadapan mama.

  • Memberikan petunjuk

Beberapa anak mungkin mulai berani memberikan petunjuk pada Mama bahwa ia telah mengalami pelecehan seksual. 

Beberapa dari mereka bahkan mungkin benar-benar memberitahu Mama.

Maka dari itu, penting bagi Mama untuk menyelidiki dan mulai mendengarkan apa yang dikatakan oleh anak mama.

2. Efek pelecehan seksual pada psikologis anak

2. Efek pelecehan seksual psikologis anak
30seconds.com

Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual wajib diberikan konseling untuk membantunya mengatasi trauma yang dialami.

Berikut beberapa efek yang terjadi pada anak ketika ia mengalami pelecehan seksual:

  • Kebingungan

Saat mengalami pelecehan seksual, hal yang pertama kali ia rasakan adalah kebingungan. Usianya yang masih dini tidak dapat memproses apa yang telah terjadi dengan dirinya. 

Mungkin ia bertanya-tanya apakah hal tersebut salah? Apakah ini membuat dirinya hina? Lalu apa yang akan terjadi ketika saya melaporkan kejadian ini?

Hal-hal tersebutlah yang pasti akan menghantui pikiran mereka.

  • Rasa bersalah

Ketika anak-anak mengalami pelecehan seksual, mereka mulai percaya bahwa mereka juga bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Mereka seolah percaya bahwa itu adalah kesalahan mereka karena telah membiarkan diri mereka diserang secara seksual.

  • Rasa malu

Meskipun anak-anak mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi, namun rasa malu, tidak berharga atau merasa dilecehkan pasti menghinggapi dirinya.

Maka dari itu, penting bagi mereka untuk mengobati rasa malu tersebut melalui konseling dan dukungan dari keluarga,.

  • Ketakutan

Pelaku selalu menggunakan ancaman dan rasa malu untuk membuat anak-anak merahasiakan apa yang sedang terjadi pada orangtua mereka.

Lebih mengenaskannya lagi, hal itu akan bertahan selama bertahun-tahun lamanya hingga pelaku pergi dari hidup mereka.

  • Duka

Jika pelaku adalah keluarga atau kerabat, anak-anak akan sedih atas rusaknya hubungan keluarga yang ada. 

Ikatan dekat tersebut bisa terjadi antara pelaku dan korban, persis seperti kasus yang di atas.

  • Kemarahan

Beberapa anak mungkin menunjukkan kemarahan yang intens dan tak terkendali.

Namun sayangnya, ia tidak dapat menyuarakan apapun mengenai pelecehan yang ia rasakan, mereka mungkin bisa saja menyalahkan pengasuh atau orangtua mereka karena tidak dapat menghentikan atau melindungi mereka dari pelecehan yang dialami.

  • Depresi

Jika tidak ditangani dengan baik, ketika mengalami kondisi tersebut anak-anak mungkin saja menjadi lebih tertutup dan kehilangan semua minat dalam hidupnya.

Untuk menumbuhkannya minatnya kembali, ia memerlukan konseling khusus serta dukungan keluarga secara optimal.

The Latest