Beredar Video Penganiayaan Anak, Ini Cara Menghadapi Anak Tantrum

Pelaku sudah dipenjara dalam waktu seumur hidup kok, Ma

21 Februari 2021

Beredar Video Penganiayaan Anak, Ini Cara Menghadapi Anak Tantrum
freepik/katemangostar

Baru-baru ini beredar video penganiayaan pada anak yang dibagikan selebgram Hajar Hanif. Dalam video terlihat seorang perempuan yang memukuli anak kecil sambil memakaikan popok. Selama video berlangsung, perempuan tersebut memukuli punggung, menekan perut, dan membanting sang anak.

Bahkan leher sang anak pun tercekek karena perempuan tersebut menarik baju yang masih tersangkut dilehernya. Melihat video tersebut pun, banyak netizen yang marah dan tidak tega pada sang anak.

Berikut Popmama.com telah merangkum penganiayaan anak yang dibagikan oleh selebgram asal Malaysia, Hajar Hanif.

1. Kejadian terjadi pada tahun 2019

1. Kejadian terjadi tahun 2019
Instagram.com/hajarhanif

Diketahui kejadian ini terjadi pada tahun 2019. Awalnya video penganiayaan anak muncul di salah satu akun mendia sosial, yaitu Facebook Royal Malaysia Police pada 11 Juli 2019. Netizen yang melihat hal itupun sangat geram dan marah kepada perempuan yang melakukan penganiayaan.

Perempuan yang diduga sebagai ibu sekaligus pelaku ini tetap melanjutkan penyiksaan padahal anak sudah menangis kencang. Video tersebut pun menjadi viral dan sudah dilihat jutaan orang. Pada saat video viral tersebut pun, belum adanya laporan terkait penganiayaan anak.

2. Pelaku sudah ditangkap dan anak dalam keadaan sehat

2. Pelaku sudah ditangkap anak dalam keadaan sehat
Instagram.com/hajarhanif

Video ini dibagikan oleh Hajar Hanif, seorang selebgram asal Malaysia. Pada saat video diunggah di instagramnya, dirinya tidak mengetahui apakah kasus tersebut terjadi baru-baru ini ataukah sudah lama. Hajar juga meminta kepada pengikutnya di instagram untuk memberitahukan tetang kasus penyiksaan anak.

Pada kolom komentar, terdapat komen yang memberitahukan bahwa pelaku sudah ditangkap. Kasus ini membuat pelaku dipenjara seumur hidup di Sorong, Malaysia. Sedangkan untuk anaknya sudah dalam keadaan aman dan sehat.

3. Tetap menyiksa sang anak saat sedang tantrum

3. Tetap menyiksa sang anak saat sedang tantrum
Instagram.com/hajarhanif

Dalam video, terlihat anak menangis kencang karena penyiksaan yang ia terima dari ibunya. Dengan tega ibunya tetap memukuli sang anak disaat sedang tantrum atau menangis kencang.

Menjadi orangtua bukanlah perkara mudah, namun ketika sesorang memutuskan hal tersebut. Seharusnya sudah siap ketika menghadapi anak yang sedang tantrum ataupun lainnya. Sabar adalah kunci dari menghadapi anak yang sedang tantrum.

Berikut beberapa tips saat menghadapi anak dan yang sedang tantrum, yaitu:

  • Sabar dan tetap tenang, saat anak sedang tantrum sebaiknya jangan tersulut emosi juga. Sikap yang tenang dan sabar akan membuat anak mudah dikendalikan. Jika Mama tersulut emosi juga maka anak pun akan semakin ketakutan dan tambah menangis.
  • Cari tahu penyebab tantrum, biasanya anak mengalami tantrum karena keinginannya tidak terpenuhi. Oleh sebab itu, Mama sebaiknya mencari tahu penyebab anak tantrum dan menghadapinya dengan sabar. Tenangkan dulu si Kecil sampai dirinya sudah bisa mengendalikan diri, lalu tanyakan penyebabnya.
  • Alihkan perhatian anak, biasanya anak kecil akan mudah teralihkan dan tertarik dengan hal baru. Mama bisa melakukan cara ini saat anak sedang tantrum. Bisa mengajak bermain, makan makanan kesukaan, memberikan cemilan, dan lainnya.
  • Jangan memukul anak, dalam menghadapi anak yang sedang tantrum perlu kesabaran penuh. Jadi, saat anak tantrum tetaplah sabar dan tenang agar tidak tersulut emosi. Untuk menenangkannya, Mama bisa memberikan kasih sayang, seperti mencium, memeluk, dan sebagainya.

Itulah beberapa informasi terkait penyiksaan anak yang diunggah oleh selebgram asal Malaysia Hajar Hanif. Walaupun kejadian tersebut sudah lama, hal ini dapat dijadikan pelajaran dalam menghadapi anak. Sudah semestinya orangtua memperlakukan anak sebaik mungkin dan memberikan perasaan aman dan nyaman.

Baca juga:

The Latest