Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

4 Tahapan Anak Memegang Pensil dan Cara Mengoptimalkannya

Jenis-jenis pegangan pensil
Pexels/cottonbro studio

Tidak ada balita yang tiba-tiba bisa menulis dengan rapi. Tidak ada pula yang langsung bisa memegang pensil dengan benar, menulis sempurna layaknya orang dewasa. 

Semua anak pasti akan melalui fase menulis dengan berantakan, kasar, tidak terbaca, apalagi jika mengetahui bahwa mereka juga bahkan belum bisa membaca.

Tahukah Mama? Penguasaan keterampilan motorik halus sangat berpengaruh dalam kemampuan menulis anak. Kekuatan otot tangan, kemampuan untuk menekan pensil dengan tepat, hingga kontrol gerakan tangan saat menggambar atau menulis, semuanya turut menentukan hasil goresan anak di atas kertas.

Proses belajar memegang pensil pun terdiri dari beberapa tahap. Tentunya, kemampuan ini tidak bisa dikuasai dalam waktu singkat. Butuh waktu, latihan, dan stimulasi yang tepat agar anak bisa memegang pensil dengan benar dan nyaman.

Yuk Ma, kenali 4 tahapan anak dalam memegang pensil serta cara mengoptimalkannya melalui artikel yang telah dirangkum oleh Popmama.com berikut ini!

1. Dagger Grip (Palmar Supinate Grip)

Dagger Grip
Pexels/Jep Gambardella

Tahapan ini juga dikenal dengan sebutan fisted grasp atau gross grasp. Pada tahap ini, anak memegang pensil dengan cara mengepalkannya, mirip seperti posisi tangan saat meninju. Kekuatan geraknya berasal dari seluruh lengan dan bahu, bukan dari pergelangan tangan atau jari.

Seluruh jari menggenggam batang pensil, dan anak biasanya belum bisa mengontrol gerakannya dengan baik. Saat menulis atau mencoret-coret, lengannya cenderung tidak menyentuh permukaan meja, sehingga gerakan masih belum stabil.

Tahapan ini umumnya dialami oleh anak usia 1 hingga 2 tahun, saat mereka masih dalam tahap awal mengembangkan keterampilan motorik halus.

2. Pronate Grip (Digital Pronate Grip)  

Pronate Grip
Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA

Dalam tahapan ini, genggaman si Kecil mulai menunjukkan kontrol yang lebih baik. Ia sudah dapat menggenggam pensil menggunakan jari-jarinya secara penuh, meskipun telapak tangannya masih menghadap ke bawah. 

Gerakan saat menulis atau mencoret berasal dari kekuatan siku, bukan dari pergelangan tangan. Posisi ibu jari biasanya berada dekat dengan permukaan media (seperti kertas atau kain), sementara jari kelingking berada di ujung pensil. 

Pada tahap ini pula, si Kecil mulai mengangkat lengannya saat memegang pensil dan menstabilkan gerakan menggunakan bahu. Mereka sudah mulai mampu membuat goresan-goresan sederhana.

Tahapan ini umumnya dialami oleh anak usia 2 hingga 3 tahun.

3. Quadropod Grip

Quadropod Grip
Pexels/Kaboompics.com

Tahapan ini merupakan fase transisi di mana anak mulai memegang pensil dengan empat jari, bukan tiga seperti pada tripod grip. Anak-anak yang tidak melalui fase tripod grip biasanya menggunakan gaya ini, atau mereka mungkin bergantian antara keduanya.

Sesuai dengan namanya, jenis pegangan ini melibatkan empat jari: ibu jari, telunjuk, dan jari tengah untuk memegang pensil, serta jari manis sebagai tumpuan. Pegangan ini termasuk dalam kategori pegangan statis, karena keempat jari tersebut memberikan kestabilan tanpa banyak gerakan tambahan.

Akibatnya, pensil digerakkan terutama oleh lengan atau lengan bawah, sementara posisi jari-jari tetap relatif diam dan stabil.

Kemampuan ini umumnya mulai berkembang pada anak usia 3 hingga 4 tahun.

4. Static Tripod Grip 

Static Tripod Grip
Pexels/Kaboompics.com

Tahapan ini juga dikenal dengan sebutan dynamic tripod grasp. Pada tahap ini, si Kecil sudah mampu memegang pensil dengan mantap menggunakan tiga jari utama: ibu jari, telunjuk, dan jari tengah.

Anak menstabilkan gerakan jarinya dengan bertumpu pada sisi tangan. Di awal fase ini, pegangan mereka mungkin masih terlihat goyah atau belum konsisten. 

Namun, seiring latihan yang rutin, terutama karena pada usia ini anak-anak mulai aktif bersekolah dan mulai ‘akrab’ dengan alat tulis, pegangan mereka akan semakin kokoh dan gerakan menulis menjadi lebih teratur.

Kemampuan ini umumnya mulai berkembang pada usia 4–5 tahun, tetapi bisa juga baru terlihat di usia 6 tahun, tergantung pada perkembangan masing-masing anak.

Setelah mengetahui keempat tahapan itu, lalu bagaimana cara mengoptimalkan perkembangan motorik si Kecil agar perkembangan tersebut bisa dilalui dengan baik? 

Mama bisa mulai dengan rutin melatih keterampilan jari-jarinya melalui berbagai aktivitas menyenangkan. Misalnya, ajak anak merangkai gelang dari manik-manik kecil atau menggunakan pinset mainan untuk memindahkan benda-benda mungil. 

Aktivitas semacam ini dapat membantu meningkatkan kelenturan dan koordinasi jari-jari mereka.

Selain itu, Mama juga bisa memperkuat otot tangan anak melalui permainan yang melibatkan aktivitas meremas, seperti bermain dengan stress ball atau adonan (dough) mainan. 

Permainan ini akan membantu meningkatkan kekuatan genggaman tangan anak yang sangat penting dalam proses belajar menulis. 

Untuk melatih kontrol tangan dan koordinasi mata-tangan mereka, ajaklah anak melakukan kegiatan seperti menebalkan bentuk, menyelesaikan puzzle atau maze, dan menghubungkan titik-titik menjadi gambar. 

Semua kegiatan ini akan membantu mempercepat penguasaan teknik menulis tangan secara alami dan menyenangkan.

Nah, Ma, itu dia 4 tahapan anak dalam memegang pensil serta cara mengoptimalkannya. Sekarang, coba ujikan ke anak mama, kira-kira dia sudah sampai tahap mana ya sekarang?

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us