Tanda Anak Kekurangan Kalsium dan Cara Mengatasinya di Rumah

- Tambahkan makanan tinggi kalsium ke dalam menu harian anak, seperti susu, keju, yoghurt, brokoli, kale, tahu, almond, ikan salmon dan sarden kaleng.
- Tingkatkan asupan vitamin D agar kalsium terserap optimal melalui telur, ikan, produk yang difortifikasi, paparan sinar matahari pagi selama 15-30 menit.
- Batasi makanan yang dapat menghambat penyerapan kalsium seperti minuman bersoda, makanan tinggi gula dan garam serta pertimbangkan suplementasi bila anak sulit memenuhi kebutuhan kalsium dari makanan.
Banyak anak belum mendapatkan cukup kalsium untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi mereka. Kondisi ini sering tidak disadari orangtua karena gejalanya muncul perlahan dan terlihat mirip dengan keluhan sehari-hari.
Anak yang kekurangan kalsium bisa tampak cepat lelah, kurang fokus, atau lebih sering mengeluh pegal. Jika tidak ditangani sejak dini, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan tulang anak dalam jangka panjang.
Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu mencukupi kebutuhan kalsium si Kecil. Mulai dari mengatur pilihan makanan sampai memastikan tubuhnya mendapatkan vitamin pendukung.
Berikut Popmama.com rangkum tanda anak kekurangan kalsium dan cara mengatasinya yang dapat Mama terapkan di rumah untuk membantu mencegah kekurangan kalsium pada anak.
Disimak ya, Ma!
1. Tambahkan makanan tinggi kalsium ke dalam menu harian anak

Memenuhi kebutuhan kalsium tidak selalu harus dengan cara yang sulit. Mama bisa memulainya dari pilihan makanan sehari-hari yang mudah ditemukan dan biasanya disukai anak.
Produk susu seperti susu, keju, dan yoghurt merupakan sumber kalsium yang paling mudah diberikan. Ketiganya membantu memenuhi kebutuhan mineral penting untuk memperkuat tulang dan gigi.
Jika anak kurang cocok dengan produk susu, Mama bisa memilih alternatif lain yang tetap kaya kalsium. Beberapa makanan seperti brokoli, kale, tahu, almond, serta sereal atau susu nabati yang sudah difortifikasi juga bisa menjadi pilihan.
Selain itu, ikan yang memiliki tulang lunak seperti salmon dan sarden kaleng mengandung kalsium alami yang baik untuk pertumbuhan.
Variasi makanan sangat membantu agar anak tidak cepat bosan. Mama dapat menyajikannya dalam bentuk camilan, bekal, atau menu makan malam agar kebutuhan kalsium terpenuhi tanpa terasa memberatkan.
2. Tingkatkan asupan vitamin D agar kalsium terserap optimal

Memenuhi kebutuhan kalsium saja belum cukup. Tubuh anak membutuhkan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium secara maksimal. Tanpa vitamin D yang cukup, kalsium yang masuk dari makanan akan sulit digunakan tubuh dengan optimal.
Mama bisa membantu mencukupi kebutuhan vitamin D melalui makanan sehari-hari. Sumber alami vitamin D antara lain telur, ikan, dan produk yang sudah difortifikasi. Makanan-makanan ini dapat dikombinasikan dalam menu sederhana di rumah.
Selain dari makanan, paparan sinar matahari juga berperan penting. Anak dianjurkan mendapat sinar matahari pagi selama 15 hingga 30 menit agar tubuhnya mampu memproduksi vitamin D secara alami.
Jika dibutuhkan, dokter dapat merekomendasikan suplemen vitamin D. Namun pemberian suplemen tetap harus sesuai anjuran tenaga medis agar dosisnya tepat dan aman untuk anak.
3. Batasi makanan yang dapat menghambat penyerapan kalsium

Beberapa jenis makanan dapat membuat tubuh anak lebih sulit menyerap kalsium. Hal ini bukan berarti makanan tersebut harus dihindari sepenuhnya, tetapi penting untuk mengatur porsinya agar tidak berlebihan.
Minuman bersoda dan makanan tinggi gula termasuk yang perlu dibatasi karena dapat mengganggu penyerapan mineral di dalam tubuh. Begitu pula dengan makanan olahan atau camilan tinggi garam dan natrium yang sering dikonsumsi anak.
Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji juga bisa membuat kebutuhan nutrisi penting tidak terpenuhi. Anak mungkin merasa kenyang, tetapi tidak mendapatkan cukup kalsium dan vitamin pendukung lainnya.
Mama dapat membantu dengan menyediakan pilihan camilan yang lebih sehat di rumah. Langkah kecil seperti ini dapat membuat kebutuhan kalsium anak lebih mudah terpenuhi setiap harinya.
4. Pertimbangkan suplementasi bila anak sulit memenuhi kebutuhan kalsium dari makanan

Beberapa anak memiliki kebiasaan makan yang cukup selektif sehingga sulit memenuhi kebutuhan kalsium hanya dari makanan. Kondisi seperti alergi susu, intoleransi laktosa, atau pola makan yang tidak seimbang juga dapat membuat kebutuhan kalsium harian tidak terpenuhi.
Dalam kondisi seperti ini, suplementasi bisa menjadi pilihan pendukung. Namun, pemberian suplemen tetap harus melalui anjuran dokter atau tenaga kesehatan agar dosis dan jenis yang digunakan sesuai kebutuhan anak.
Suplemen bukan pengganti makanan, tetapi dapat membantu mengisi kekurangan nutrisi tertentu. Dengan pemantauan yang tepat, kebutuhan kalsium anak dapat tetap terpenuhi meskipun ia memiliki keterbatasan dalam mengonsumsi beberapa jenis makanan.
5. Atasi kondisi medis yang dapat menghambat penyerapan kalsium

Beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat membuat tubuh anak lebih sulit menyerap kalsium dengan baik. Misalnya, anak dengan celiac disease, intoleransi laktosa, atau gangguan metabolik mungkin mengalami penurunan kemampuan tubuh dalam memproses nutrisi.
Jika Mama melihat anak sering mengeluhkan sakit perut, diare berkepanjangan, atau menunjukkan ketidaknyamanan setiap kali mengonsumsi produk susu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut dapat membantu menemukan penyebabnya.
Penanganan yang tepat akan membantu memastikan anak tetap mendapatkan kalsium yang cukup meskipun memiliki kondisi tertentu. Dengan begitu, pertumbuhan dan kesehatan tulangnya tetap terjaga.
6. Gunakan suplemen praktis yang membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian

Ada anak yang tetap kesulitan memenuhi kebutuhan kalsium meskipun Mama sudah mencoba berbagai pilihan makanan. Pada kondisi seperti ini, suplemen dapat menjadi solusi pendukung untuk memastikan tubuh anak tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Salah satu inovasi suplemen yang baru diperkenalkan kepada publik adalah Cool-Vita Calcium+, produk kalsium dalam bentuk sachet yang praktis digunakan. Suplemen ini mengandung kombinasi nutrisi penting, yaitu 300 mg kalsium, 15 mg magnesium, 2 mg zinc, dan 200 IU vitamin D3. Seluruh kandungan tersebut bekerja mendukung pertumbuhan tulang dan gigi sekaligus membantu penyerapan kalsium agar lebih optimal.
Produk ini hadir tanpa gula tambahan, rendah kalori, dan memiliki rasa stroberi yang biasanya disukai anak. Bentuk sachet juga memudahkan Mama untuk membawanya sebagai pendamping nutrisi harian anak.
Produk ini pertama kali diperkenalkan saat Cool-Vita melakukan media visit ke IDN Media pada Oktober 2025. Dalam kunjungan tersebut, suplemen tersebut membagikan informasi mengenai inovasi nutrisi yang dapat membantu anak tumbuh sehat dan aktif.
Suplemen tetap perlu digunakan sesuai anjuran tenaga medis. Bila dibutuhkan, Mama dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan dosis dan penggunaannya sesuai dengan kebutuhan anak.
Nah, Ma, itulah rangkuman tanda anak kekurangan kalsium dan cara mengatasinya yang dapat Mama terapkan di rumah untuk membantu mencegah kekurangan kalsium pada anak. Semoga membantu, Ma!



















