7 Tips untuk Membesarkan Anak Tunggal dengan Baik

Memiliki seorang anak adalah karunia bagi para orangtua, sekaligus juga menjadi tanggung jawab besar dalam hal membesarkannya.
Jika memiliki anak satu-satunya atau anak tunggal, Mama dan Papa mungkin mengembangkan berbagai kekhawatiran tentang anaknya, yang bisa tumbuh kesepian, manja, dan tidak kompeten secara sosial.
Juga, banyak stereotip negatif yang mengelilingi anak tunggal di masyarakat. Misalnya, anak tunggal dianggap suka nakal untuk mencari perhatian ekstra, bertingkah aneh, dan mementingkan diri sendiri, yang dapat meningkatkan kekhawatiran.
Namun, tak menutup kemungkinan juga orangtua dapat membesarkan seorang anak tunggal untuk menjadi individu yang dewasa, bertanggung jawab, teliti, dan bermanfaat.
Untuk membesarkan anak tunggal menjadi individu yang positif dan sehat, berikut Popmama.com telah merangkum 7 tips untuk membesarkan anak tunggal dengan baik. Yuk simak caranya!
1. Mendorong interaksi sosial

Balita yang menjadi anak tunggal menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain sendiri atau dengan teman imajinasi. Hal ini dapat menyebabkannya berjuang dalam interaksi sosial.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mendorong si Kecil untuk terlibat dalam kegiatan sosial dengan teman sebaya dan menghabiskan waktu dengan anak lain seusianya.
Misalnya Mama bisa mengatur jadwal bermain reguler dengan anak-anak seusianya di lingkungan rumah atau saudara sepupu.
Dengan cara ini, anak akan belajar berbagi mainan, rumah, perhatian, dll., dan memahami cara beradaptasi dan menyesuaikan diri.
Interaksi juga akan membantu anak mempelajari konsep kesabaran dan mengembangkan keterampilan sosialnya
2. Memberikan anak tanggung jawab

Membesarkan anak tunggal memberikan hubungan orangtua yang sangat dekat dengan anak. Namun, beberapa anak tunggal menjadi terlalu bergantung pada orangtua untuk dukungan moral, bantuan pekerjaan rumah, dan hiburan.
Mama mungkin tanpa sadar dapat memperkuat ketergantungan ini dengan terus turun tangan. Meski membantu anak terkadang diperlukan, Mama juga perlu membantunya untuk menjadi lebih mandiri.
Ini bisa dilakukan dengan memberikan si Kecil tanggung jawab seperti pekerjaan rumah yang sesuai dengan usianya. Misalnya, merapikan tempat tidur, membereskan mainan sendiri, membersihkan buku dari debu, dll.
Seorang anak tunggal juga perlu belajar bagaimana menyibukkan diri dan bersenang-senang, agar ia tidak selalu bergantung pada orangtuanya untuk menjadi pemecah masalah sekaligus jadi penghibur.
3. Dorong anak untuk menunjukkan empati dan kebaikan

Orangtua dari anak tunggal perlu memastikan bahwa mereka dapat mengembangkan nilai-nilai kritis seperti empati dan kebaikan, dengan memberikan anak kesempatan untuk mengalami kebajikan-kebajikan ini.
Tunjukkan nilai-nilai ini dalam kehidupan Mama sehari-hari dan tunjukkan kepada anak beberapa contoh kehidupan nyata dari perilaku empati dan baik hati.
Jika perlu, Mama dapat melibatkan anak dalam pekerjaan sukarela di lingkungan rumah atau memelihara hewan peliharaan.
Ini akan memastikan bahwa anak dapat menemukan pelipur lara dari perasaan kesepian dan kebosanan dan menghabiskan waktunya dengan lebih produktif.
4. Hindari menanamkan sikap perfeksionisme pada anak

Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015 dalam Journal of Financial Therapy,
anak tunggal cenderung tumbuh menjadi individu yang perfeksionis. Ia bahkan mungkin mengharapkan orang lain untuk mengikuti standar yang sama dengannya.
Sehingga, pastikan Mama perlu menghindari agar tidak menanamkan dan memperkuat perfeksionisme ini. Dengan meminta peningkatan atau pengerjaan ulang pada setiap tugas yang dilakukan. Sebaliknya, biarkan anak membuat kesalahan dan belajar darinya.
Misalnya ketika si Kecil tak membereskan mainannya dengan teliti dan meninggalkan satu atau dua mainan di lantai, biarkan kesalahan itu terjadi. Nantinya anak mungkin akan mengira bahwa ada mainannya ada yang hilang.
Perasaan sedih dan kehilangan itu akan membuat anak belajar dari kesalahan, agar nantinya ia harus lebih teliti saat membereskan mainan.
5. Biarkan anak membangun identitasnya sendiri

Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa orangtua memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap karakter, kepribadian, impian, dan tujuan anak tunggal.
Tak sedikit pula orangtua yang mengharapkan anak cita-cita mereka tak pernah capai, atau menjadi salah satu bentuk kegagalan dulu.
Akibatnya, anak terkadang merasa tidak memiliki identitas sendiri dan hanya mencerminkan harapan orangtua. Sehingga, pastikan agar tidak mengharapkan anak mewujudkan impian yang tidak bisa dicapai orangtua dulu.
Sebaliknya, dorong anak untuk mengeksplorasi minat yang sebenarnya dan membuat keputusan sendiri tentang apa yang mau ia jalankan.
6. Hindari memanjakan anak secara berlebihan

Memiliki satu anak membuat orangtua terkadang lebih mudah untuk memanjakan anak secara berlebihan, dengan memberikannya terlalu banyak dan mengabulkan semua permintaan.
Padahal orangtua sebenarnya dapat mengurangi kecenderungan tersebut dengan menetapkan batasan. Misalnya, Mama dapat menentukan berapa banyak hadiah atau jumlah uang tertentu untuk setiap pembelanjaan, dan patuhi batas itu.
Mama juga dapat mengajarkan anak kerja keras untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan. Misalnya, jika si Kecil ingin mainan baru, berikan anak beberapa pekerjaan rumah untuk mendapatkan uang. Sehingga ia bisa memperolehnya sendiri.
Cara ini juga dapat membantu anak menunda kepuasan dan mengajarinya nilai kerja keras untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
7. Menetapkan batasan yang jelas

Anak tunggal yang berhubungan dekat dengan orangtua, mungkin menunjukkan perilaku dewasa. Misalnya, balita bertindak suka memerintah dan bersikap tidak mempertimbangkan keputusan.
Jika tidak dihentikan pada waktu yang tepat, ia mungkin mulai berbicara balik dan mengungkapkan pendapatnya dengan tidak sopan. Sehingga, sangat penting bagi orangtua untuk menetapkan batasan yang jelas untuk menghindari skenario seperti itu.
Anak harus diajari perilaku apa yang dapat diterima dan apa yang tidak. Mulai dari bagaimana cara menyampaikan pendapat dengan sopan, menunggu sampai orang lain selesai berbicara, tidak memaksakan kehendak, dan memikirkan perasaan orang lain sebelum bertindak.
Nah itulah beberapa tips untuk membesarkan anak tunggal dengan baik. Menggunakan teknik pengasuhan yang tepat dapat membantu anak tunggal berkembang dengan lebih baik.
Dukungan dan dorongan Mama sangat penting untuk memotivasi anak tunggal dalam mengembangkan jati diri dan kemandirian.



















