Waspada Defisiensi Vitamin D3, Kunci Daya Tahan Tubuh dan Tumbuh Kembang Anak

Kisah pasien anak berusia 4 tahun yang ditangani dr. Rinal Dhuhri atau akrab disapa dokter brewok memberikan pelajaran berharga untuk para orang tua.
Dalam unggahan yang pernah dibagikannya pada bulan Oktober lalu, sang Mama datang dengan keluhan anaknya memiliki berat dan tinggi badan yang kurang. Dari hasil pemeriksaan di klinik sebelumnya, anak itu terdiagnosis defisiensi vitamin D3.
Dari kisah pasiennya itu, dr. Rinal kembali menegaskan kepada para pengikutnya, khususnya untuk yang memiliki anak agar memenuhi asupan vitamin D3 harian untuk proses tumbuh kembang buah hati tercinta.
Guna mengetahui informasi selengkapnya, langsung simak rangkuman yang sudah Popmama.com rangkumkan berikut ini ya, Ma.
1. Dampak defisiensi vitamin D3 pada anak
Vitamin D3 dikenal sebagai kunci penyerapan kalsium untuk tulang dan gigi yang kuat. Namun, fungsinya jauh lebih luas tak hanya itu, Ma.
Defisiensi vitamin D3 nggak cuma berisiko menyebabkan pertumbuhan tinggi badan anak menjadi terhambat, tapi juga melemahkan sistem imun anak dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Dalam unggahannya tersebut, dr. Rinal menggarisbawahi bahwa masalah ini sangat umum terjadi. Terlebih ketika banyak orang tua yang tidak melakukan pemeriksaan rutin pada anaknya.
"Kalau vitamin itu nggak dicek rata-rata anak-anak itu kekurangan vitamin D3, apalagi di Indonesia 60-85% kekurangannya," ujarnya.
Angka yang tinggi ini menjadi peringatan bagi orang tua untuk lebih waspada dan proaktif dalam memantau asupan nutrisi anak, termasuk vitamin D3.
2. Asupan harian vitamin D3 untuk anak

Sumber utama vitamin D3 sebenarnya yang sangat bisa dengan mudah didapatkan adalah dari sinar matahari pagi. Namun, pola hidup di dalam ruangan, penggunaan tabir surya, dan faktor polusi sering menghambat pembentukan alami vitamin ini di kulit.
Selain itu, kandungan vitamin D3 pada makanan sehari-hari seperti ikan berlemak, kuning telur, dan hati sapi pun sering kali belum mencukupi kebutuhan harian si Kecil, Ma.
Oleh karena itu, dr. Rinal menyarankan pentingnya memeriksakan kadar vitamin anak, termasuk vitamin D3, melalui konsultasi dengan dokter.
Pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran objektif apakah anak memerlukan suplementasi tambahan. Langkah ini lebih efektif daripada sekadar menduga-duga tanpa data yang akurat, sehingga tumbuh kembang anak pun lebih optimal.
3. Vitamin D3 untuk anak 4 tahun dengan kadar 2000 IU

Dari hasil pemeriksaan vitamin yang dibawa orang tua pasiennya, ternyata sang anak diresepkan vitamin D3 dengan kadar 2000 IU untuk mempercepat kembali cadangan vitamin D tubuh yang sangat rendah pada anak tersebut.
Dengan pemberian kadar vitamin D3 yang cukup tinggi ini, diharapkan proses penyerapan kalsium dan fungsi imun dapat segera diperbaiki, untuk menunjang berat badan dan tinggi badan sang anak.
Setelah kadar vitamin D dalam darah mencapai kisaran normal melalui pemantauan berkala, dokter biasanya akan memberikan dosos yang sesuai untuk dikonsumsi pada si Kecil.
Dosis 2000 IU yang diberikan juga bukan untuk konsumsi jangka panjang tanpa pengawasan ya, Ma, melainkan intervensi khusus untuk mengobati kondisi kekurangan yang sudah terdiagnosis.
Itulah mengapa pentingnya melakukan pemeriksaan berkala agar asupan harian vitamin anak, termasuk vitamin D, bisa tercukupi dengan baik untuk tumbuh kembangnya.
4. Kekhawatiran orang tua memberikan vitamin D pada anaknya

Di masyarakat, beredar kekhawatiran bahwa konsumsi suplementasi vitamin D termasuk D3 dapat menyebabkan gangguan ginjal. Itulah mengapa banyak orang tua yang takut memberikan vitamin D pada anaknya.
Padahal, dari penjelasan dr. Rinal ditegaskan bahwa anak yang kurang vitamin D3 justru bisa membuat daya tahan tubuhnya menurun, serta pertumbuhan berat dan tinggi badan juga tak optimal.
Risiko toksisitas atau keracunan vitamin D3 biasanya baru muncul jika dikonsumsi dalam dosis yang sangat tinggi dan jauh melebihi anjuran dalam waktu lama.
Itulah mengapa pemberian suplemen tambahan termasuk vitamin D3, yang aman harus selalu berdasarkan anjuran dokter sesuai hasil pemeriksaan dan kebutuhan individual anak.
Dengan begitu, manfaat optimal untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuhnya dapat tercapai tanpa kekhawatiran yang tidak perlu, Ma.
Jadi, jangan langsung menerka kondisi si Kecil ya, Ma. Yuk, segera konsultasikan setiap tumbuh kembang anak dengan langkah tepat agar anak tumbuh sehat dan kuat secara optimal.



-grpYhEkGs1iTG1WiSVjPaZvzDX5ENyXJ.png)














