6 Tanda Umum Penyakit Leukimia pada Anak, Kenali Sebelum Terlambat!

Meski tanda leukimia pada tiap anak bervariasi, orangtua perlu mengetahui tanda-tanda umumnya

31 Mei 2022

6 Tanda Umum Penyakit Leukimia Anak, Kenali Sebelum Terlambat
Unsplash.com/Ben White

Leukimia, atau yang biasa dikenal sebagai kanker darah, merupakan salah satu jenis kanker yang cukup banyak diderita anak di Indonesia. Dilansir dari IDAI, angka kejadian leukimia di Indonesia adalah 3/4 kasus dari seluruh kasus keganasan pada anak.

Seringkali penyakit ini baru diketahui ketika sudah semakin parah. Meski tanda leukimia pada tiap anak bervariasi, orangtua perlu mengetahui seperti apa tanda-tanda umum leukimia pada anak. Berikut ini Popmama.com merangkum tanda-tandanya, dilansir dari Healthline:

1. Memar dan berdarah

1. Memar berdarah
Freepik/Bilanol

Anak dengan leukimia kemungkinan mengalami perdarahan yang hebat meskipun mengalami cedera ringan atau mimisan. Anak juga lebih mudah mengalami memar. 

Mereka mungkin memiliki bintik-bintik merah kecil pada kulit, atau petechiae, yang terjadi karena pembuluh darah kecil yang mengalami perdarahan.

Kemampuan darah untuk menggumpal tergantung pada trombosit darah yang sehat. Pada anak dengan leukemia, tes darah dapat mengungkapkan jumlah trombosit rendah yang tidak normal.

2. Sakit perut dan nafsu makan menurun

2. Sakit perut nafsu makan menurun
Freepik/interstid

Seorang anak dengan leukemia biasanya mengeluh sakit perut. Ini terjadi karena sel-sel leukemia yang menumpuk di limpa, hati, dan ginjal, yang menyebabkannya membengkak. Dalam beberapa kasus, dokter dapat merasakan organ perut yang membesar. 

Nafsu makan anak menurunatau tidak dapat makan makanan dalam jumlah normal, diiringi dengan penurunan berat badan.

Editors' Pick

3. Kesulitan bernapas

3. Kesulitan bernapas
Freepik/user6529390

Sel leukemia dapat menggumpal di sekitar timus, yang merupakan kelenjar di pangkal leher. Kondisi ini dapat menyebabkan dyspnea, atau kesulitan bernapas. 

Masalah pernapasan juga bisa terjadi akibat pembengkakan kelenjar getah bening di dada yang mendorong ke atas ke tenggorokan. Seorang anak dengan leukemia mungkin mengalami batuk atau mengi. Apabila anak kesakitan saat bernapas, ini adalah pertanda keadaan darurat medis.

4. Sering mengalami infeksi

4. Sering mengalami infeksi
Freepik/mdjaff

Sel darah putih diperlukan untuk melawan infeksi. Tetapi sel darah putih leukemia yang belum matang tidak dapat melakukan fungsi itu dengan benar. 

Seorang anak dengan leukemia mungkin sering mengalami serangan infeksi virus atau bakteri atau yang berkepanjangan. Gejalanya antara lain batuk, demam, dan pilek. 

Infeksi yang dialami sering tidak menunjukkan perbaikan, bahkan dengan penggunaan antibiotik atau pengobatan lain.

5. Pembengkakan

5. Pembengkakan
bundoo.com

Kelenjar getah bening bertugas untuk menyaring darah, tetapi sel-sel leukemia terkadang mengumpul di kelenjar getah bening. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di bagian-bagian tubuh, antara lain:

  • di bawah lengan 
  • di leher 
  • di atas tulang selangka
  • di selangkangan

MRI dan CT scan dapat mengungkapkan pembengkakan kelenjar getah bening di perut atau di dalam dada.

Timus yang membesar bisa menekan vena yang membawa darah dari lengan dan kepala ke jantung. Tekanan ini menyebabkan darah menggenang dan menyebabkan pembengkakan pada wajah dan lengan. Kepala, lengan, dan dada bagian atas mungkin berwarna merah kebiruan. Gejala lain termasuk sakit kepala dan pusing.

6. Sakit tulang dan sendi

6. Sakit tulang sendi
Freepik/Kwanchaichaiudom

Tubuh memproduksi darah di sumsum tulang. Leukemia menyebabkan percepatan reproduksi sel darah, menyebabkan kepadatan sel darah.

Penumpukan sel ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang dan persendian. Beberapa anak dengan leukemia mungkin mengeluhkan nyeri punggung bawah. Anak yang lain mungkin mengalami pincang karena nyeri di kaki.

Munculnya beberapa gejala ini tidak selalu menunjukkan adanya leukemia pada anak. Terdapat beberapa bentuk leukemia pada masa kanak-kanak, dan banyak faktor yang memengaruhi pandangan tersebut. 

Diagnosis dini dan pengobatan segera dapat membawa hasil yang lebih baik. Diskusikan dengan dokter anak jika mama khawatir tentang salah satu gejala yang dialami si Kecil.

Baca juga:

The Latest