Cara Membedakan Refleks Moro dan Kejang pada Anak

Tak sedikit orangtua, terutama yang baru pertama kali memiliki anak, merasa cemas saat melihat gerakan tiba-tiba pada bayinya. Salah satu gerakan yang sering muncul di usia awal kehidupan bayi adalah refleks Moro, yaitu reaksi alami ketika bayi merasa terkejut.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Hal inilah yang membuat sebagian orangtua sulit membedakan anatara refleks Moro sebagai gejala kejang yang serius. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk memahami perbedaan antara refleks Moro dan kejang agar dapat mengambil tindakan yang tepat tanpa rasa panik.
Yuk, simak cara membedakan refleks Moro dan kejang pada anak yang Popmama.com telah rangkum berikut ini.
1. Perbedaan refleks Moro dan kejang pada anak

Menurut penjelasan yang dikutip dari Kosambi Maternal & Children Center dalam unggahan akun Instagram @kmnc.clinic, refleks Moro adalah reaksi alami yang umum terjadi pada bayi, biasanya muncul sebagai respons terhadap suara keras atau gerakan mendadak.
Gerakan ini berlangsung sangat singkat, umumnya kurang dari lima detik, dan setelahnya bayi akan kembali tenang serta tetap dalam kondisi sadar. Refleks ini dianggap normal pada bayi berusia 0 hingga 6 bulan sebagai bagian dari proses tumbuh kembang bayi.
Sementara itu, kejang cenderung terjadi tanpa pemicu yang jelas dan bisa berlangsung lebih dari satu menit. Pada saat kejang, anak mungkin kehilangan kesadaran, dan gerakan yang terjadi tidak berhenti meskipun sudah dipegang, sehingga kondisi ini memerlukan pemeriksaan medis karena bisa menandakan masalah kesehatan yang serius.
2. Pemicu refleks Moro pada anak

Refleks Moro bisa dipicu oleh berbagai rangsangan yang datang secara tiba-tiba. Berikut beberapa hal yang dapat memicu munculnya refleks ini pada bayi:
Suara keras dan mengejutkan
Bayi sangat sensitif terhadap suara keras dan mendadak, meskipun tidak selalu bergantung pada tingkat volumenya. Kombinasi antara suara yang keras dan tiba-tiba lebih mungkin memicu refleks Moro.
Perubahan sinar cahaya
Refleks ini bisa terjadi saat intensitas cahaya berubah secara drastis, misalnya ketika lampu terang dinyalakan atau jendela dibuka di ruangan gelap.
Gerakan mendadak saat berinteraksi
Gerakan yang tiba-tiba saat menyusui atau menggendong bayi dapat memicu refleks Moro. Bahkan, bayi bisa menimbulkan refleks ini sendiri ketika menggerakkan tangan atau kaki secara spontan.
Perubahan posisi atau ketinggian
Refleks Moro juga sering muncul ketika bayi dipindahkan dari satu posisi ke posisi lain, seperti saat diletakkan ke tempat tidur. Perubahan ini bisa menimbulkan sensasi seperti jatuh yang memicu reaksi spontan pada tubuh bayi.
3. Cara menangani refleks Moro pada anak

Refleks Moro adalah respons alami pada bayi baru lahir yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika bayi tampak tidak nyaman atau menangis, orangtua bisa melakukan beberapa langkah berikut untuk membantu menenangkannya.
Posisikan bayi secara mendatar di tempat tidur untuk mencegah kepala menengadah ke belakang secara tiba-tiba.
Dekap bayi atau tetap berada di dekatnya karena kehadiran orangtua bisa memberikan rasa aman dan membuat bayi lebih cepat tenang.
Saat bayi digendong atau mulai bergerak, pastikan kepala dan leher tetap tersangga dengan baik untuk menghindari gerakan refleks yang berlebihan.
Jika tangan atau kaki bayi terlalu terbuka, bantu arahkan perlahan ke arah tubuh untuk memberi rasa nyaman.
Membedong bayi dapat membantu membatasi gerakan mendadak, sehingga bayi merasa lebih tenang dan aman.
4. Pertolongan pertama jika anak kejang

Saat anak mengalami kejang, penting bagi orangtua untuk tetap tenang agar bisa memberikan pertolongan pertama dengan tepat. Ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk membantu anak saat kejang, antara lain:
Pastikan anak berada di tempat yang aman dan bebas dari benda-benda berbahaya.
Baringkan anak di permukaan datar, jauhkan dari benda keras atau tajam.
Miringkan tubuh anak ke samping untuk mencegah tersedak oleh air liur atau muntahan.
Catat durasi kejang yang terjadi sebagai informasi penting untuk tenaga medis.
Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut anak selama kejang.
Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan apabila kejang berlangsung lebih dari lima menit dan anak dalam kondisi tidak sadar.
Nah, itu dia cara membedakan refleks Moro dan kejang pada anak. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma.