Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengenali Tanda-Tanda Bayi yang Terlalu Lelah, Penting Diketahui

Pexels/Baby Concept
Pexels/Baby Concept
Intinya sih...
  • Bayi yang terlalu lelah menunjukkan tanda-tanda seperti menguap, menyentuh wajah, menjadi manja, merengek, kurang minat, dan tidak mau diajak bermain.
  • Tanda-tanda bayi yang sudah terlalu lelah termasuk lebih banyak menguap, menangis lebih banyak, sulit ditenangkan, turunnya ambang rasa frustrasi atau nyeri, tidur bukan di jamnya, dan terlalu aktif.
  • Cara membantu bayi yang terlalu lelah untuk tidur antara lain dengan membedong, memberikan sentuhan, dot, gerakan, suara dan suasana gelap serta mencegah bayi menjadi terlalu lelah dengan menjaga jadwal tidur yang sesuai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Meyakinkan bayi yang terlalu lelah bahwa sudah waktunya untuk tenang dan tidur mungkin merupakan rintangan paling membuat frustrasi yang pernah Mama hadapi sebagai orangtua. Itu karena semakin Mama mencoba menenangkan bayi yang terlalu lelah, semakin besar kemungkinan mereka akan protes — dan mereka tidak dapat menahannya.

Ketika bayi terlalu lelah, sistem respons stres mereka bekerja sangat keras, memicu kortisol dan adrenalin membanjiri tubuh kecil mereka. Kortisol membantu mengatur siklus tidur-bangun tubuh; adrenalin adalah agen yang melawan atau lari.

Dengan kedua hormon ini pada kadar yang tinggi, mengharapkan bayi untuk tenang dan tidur mungkin tidak realistis. Bahkan, jika bayi terlalu lelah, mereka mungkin juga merasa sulit untuk tetap tertidur.

Dengan bayi yang terlalu lelah, Mama mungkin mendapati diri terperangkap dalam siklus kurang tidur. Kurang tidur ini menyebabkan lebih banyak kelelahan pada si Kecil.

Dengan mengenali tanda-tanda bayi terlalu lelah, Mama dapat segera membawa bayi untuk beristirahat. Apa saja tanda-tandanya? Penjelasannya sudah Popmama.com rangkum dalam ulasan berikut ini, ya, Ma.

https://images0.westend61.de/0000767785pw/baby-girl-lying-on-bed-trying-to-put-her-foot-in-mouth-LITF00496.jpg
https://images0.westend61.de/0000767785pw/baby-girl-lying-on-bed-trying-to-put-her-foot-in-mouth-LITF00496.jpg

Cara Mengenali Tanda-Tanda Bayi yang Terlalu Lelah

Bayi sudah cukup pintar untuk berkomunikasi. Meskipun sulit untuk mengenali tanda-tanda bayi yang lelah, daftar di bawah ini akan mempermudah Mama:

  • Menguap. Seperti kita, bayi lebih banyak menguap saat mereka lelah. Bisa jadi menguap membangunkan otak atau sebagai cara berkomunikasi.

  • Menyentuh wajah mereka. Bayi yang lelah mungkin menggosok mata dan wajah mereka atau menarik telinga mereka.

  • Menjadi manja. Bayi mungkin berpegangan pada Mama dengan tegas dan bersikeras agar Mama memeluknya.

  • Merengek. Bayi yang lelah mungkin merengek dan kemudian menangis sekeras-kerasnya.

  • Kurang minat. Jika bayi menarik diri dan kehilangan minat, ingatlah bahwa sulit untuk berinteraksi saat Mama lelah.

  • Tidak mau diajak bermain.

  • Tidak mau lepas dari gendongan Mama.

  • Tidur bukan di jam atau waktunya.

Saat bayi melewati tahap lelah, mereka akan beralih ke tahap kelelahan akut. Berikut ini yang perlu diwaspadai:

  • Lebih banyak menguap. Ini jelas, bukan?

  • Lebih banyak menangis. Bayi yang terlalu lelah akan lebih rewel dan mudah menangis.

  • Sulit ditenangkan. Ingat hormon-hormon yang kita bicarakan? Penyebab-penyebab ini dapat membuat usaha Mama untuk menenangkan bayi menjadi sia-sia.

  • Turunnya ambang rasa frustrasi atau nyeri. Kelelahan berarti bayi tidak akan menoleransi rasa frustrasi atau nyeri sebanyak itu.

  • Tidur sebentar. Alih-alih tidur siang seperti biasanya, bayi yang terlalu lelah tidur dengan gelisah. Tidur sebentar ini tidak mengisi ulang baterai kecil mereka.

  • Tidur pada waktu yang salah. Mama mungkin mendapati bayi tertidur saat Mama sedang menyiapkan botol susu atau mengaduk telur.

  • Terlalu aktif. Bayi yang terlalu lelah dapat menunjukkan energi yang melimpah. Mama dapat menyalahkan hormon-hormon tersebut, kortisol, dan adrenalin.

baby and mom - pixabay/789083
baby and mom - pixabay/789083

Cara Membantu Bayi yang Terlalu Lelah untuk Tidur

Oke, itu terjadi. Bayi terlalu lelah. Sekarang, apa cara terbaik untuk menenangkannya?

  • Membedong. Tinjauan penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa membedong membantu bayi tidur. Mengapa? Mungkin membedong mencegah mereka terbangun karena terkejut ketika kaki dan lengan mereka bergerak tanpa sadar. Atau mungkin bedong mengingatkan mereka akan rahim yang aman dan nyaman. Apa pun itu, bedong hanya boleh digunakan sampai bayi menunjukkan tanda-tanda pertama mulai berguling.
  • Sentuhan. Gendong bayi dekat dengan Mama agar mereka dapat mendengar detak jantung Mama. Itu akan membuatnya terasa nyaman dan santai untuk mulai tertidur.
  • Dot. Dot diciptakan untuk saat-saat seperti ini.
  • Gerakan. Cobalah untuk menggendong bayi di lengan Mama atau di kereta dorong. Namun, jangan berlebihan atau Mama akan mencegah mereka tertidur.
  • Suara. Beberapa bayi ditenangkan oleh white noise, musik lembut, atau suara nyanyian Mama.
  • Gelap. Gelapkan kamar bayi untuk mengurangi rangsangan.
Desain tanpa judul-2.jpg
Unsplash/Jackie Best

Cara Mencegah Bayi Menjadi Terlalu Lelah

Bayi dapat menjadi terlalu lelah jika mereka terjaga terlalu lama atau jika mereka terlalu terstimulasi. Cara terbaik untuk menghindari bayi yang terlalu lelah adalah dengan mencoba memperhatikan saat mereka lelah dan siap untuk beristirahat.

Menetapkan jadwal tidur yang sesuai dengan pola alami bayi dapat menjadi cara yang bagus untuk mencegah bayi menjadi terlalu lelah. Mulailah dengan mengamati pola tidur alami mereka dan catat kapan mereka tertidur setiap hari, baik untuk tidur siang maupun tidur malam.

Sebelum berusia 6 bulan, jadwal tidur bayi tidak akan ketat. Setelah berusia 6 bulan, mematuhi jadwal tidur sering kali menjadi lebih mudah.

Cobalah menidurkan mereka untuk tidur siang dan tidur malam pada waktu yang sama setiap hari (meskipun mereka terkadang tidak tampak lelah pada waktu yang biasa). Sesuaikan jadwal sesuai kebutuhan jika mereka secara rutin tidak tenang dan tidur, atau jika mereka bangun lebih awal dari yang diharapkan.

Saat Mama mengenal bayi dan jadwal alaminya, Mama akan dapat lebih mudah mengenali tanda-tanda tidurnya dan menenangkannya sebelum mereka terlalu lelah.

Desain tanpa judul-3.jpg
Unsplash/https://unsplash.com/photos/a-person-sleeping-in-a-crib-24sSubPuv5U

Berapa Lama Waktu Tidur yang Dibutuhkan Bayi?

Mungkin tidak terlihat seperti itu, tetapi bayi yang baru lahir kemungkinan akan tidur selama 16 jam atau lebih sehari. Tantangannya adalah bahwa jam-jam ini datang dalam rentang beberapa jam setiap kalinya.

Namun kabar baiknya adalah bahwa pada saat mereka mencapai usia 6 bulan, sebagian besar bayi akan terbiasa dengan siklus tidur teratur yang memungkinkan Mama tidur nyenyak seperti yang Mama impikan.

Bayi membutuhkan jumlah tidur tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal. Menurut tinjauan studi tahun 2017 ini, berikut ini adalah durasi tidur rata-rata yang ideal untuk bayi dalam periode 24 jam:

  • 0–3 bulan: 16–17 jam

  • 4–6 bulan: 14–15 jam

  • 6–12 bulan: 13–14 jam

Tidur adalah waktu yang kritis. Sementara tubuh kita sibuk memulihkan dan memperkuat jaringan dan otot, pikiran kita sibuk mengonsolidasikan dan memproses semua informasi baru yang kita terima saat terjaga.

Saat Mama menikmati kebahagiaan melihat bayi tidur, ketahuilah bahwa mereka sebenarnya bekerja cukup keras. Dan berikan tepukan pada diri Mama sendiri karena telah membantu mereka bertransisi ke tahap baru ini.

Dengan mengenali tanda-tanda bayi yang terlalu lelah, Mama dapat segera membawa bayi untuk beristirahat. Semoga bisa membantu Mama dalam merawat si Kecil, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Kenali Risiko Tersembunyi jika Vaksinasi Anak Tidak Lengkap

05 Des 2025, 14:58 WIBBaby